Pawang hujan mengintervensi cuaca demi proyek negara
Dengan tenaga manusia yang terbatas, mengintervensi cuaca dengan menggeser dan memindahkan awan.
Akhir-akhir ini, cuaca tak bisa diprediksi. Kadang panas menyengat, lantas tiba-tiba turun hujan deras. Sejumlah pekerja yang mengerjakan proyek jalan layang non tol di sekitar kawasan Jalan Tendean, hanya bisa duduk berlindung di bawah beton-beton besar.
Mereka mengisi waktu dengan berbincang satu dengan yang lain. Sesekali saling bercanda. Ada pula yang berteduh sambil menikmati makan siang di warung makan tak jauh dari area proyek.
-
Siapa yang Pramono Anung puji terkait pembangunan jalur sepeda di Jakarta? Pramono menyanjung jalur sepeda yang dibangun pada era kepimpinan Anies Baswedan. Namun, kata dia, masih perlu disempurnakan karena belum sepenuhnya dirasakan pengguna sepeda. Terlebih, juga tak sedikit pemotor yang menggunakan jalur sepeda. "Sebenarnya bagus, tapi belum tuntas. Nah yang begitu dibenahi," ucap dia.
-
Bagaimana Pramono Anung berencana untuk meningkatkan kualitas infrastruktur di Jakarta? "Itulah yang kita perbaiki, jadi kita memperbaiki dari hal kecil, yang baik-baik yang sudah dilakukan oleh para gubernur. Jadi tujuan saya adalah mempersatukan peninggalan para gubernur yang baik-baik ini," ucap dia.
-
Kapan Ganjar Pranowo mengomentari proyek Giant Sea Wall Prabowo? Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo menanggapi santai keinginan calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto untuk menggenjot proyek Giant Sea Wall atau tanggul laut raksasa di kawasan Pantai Utara atau Pantura Jawa.
-
Kapan Kota Tua Jakarta dibangun? Kota ini hanya seluas 15 hektare dan memiliki tata kota pelabuhan tradisional Jawa. Kemudian di tahun 1619, VOC di bawah pimpinan Jan Pieterszoon Coen, Jayakarta pun dihancurkan. Setahun kemudian, kota baru bernama Batavia dibangun oleh VOC untuk menghormati Batavieren, yaitu leluhur bangsa Belanda.
-
Bagaimana Pertamina membangun infrastruktur hijau? Langkah konkrit perseroan dalam pengembangan infrastruktur hijau, lanjut Fadjar tidak hanya dilakukan dalam Pertamina Group, tetapi juga bersama BUMN yang tergabung dalam Indonesia Battery Corporation (IBC) dalam pengembangan pabrik baterai kendaraan listrik (EV).
-
Kenapa Ganjar Pranowo mendukung proyek Giant Sea Wall Prabowo? Di satu sisi, Ganjar mengatakan, pembangunan tanggul raksasa itu penting menjaga ketahanan dari air laut.
"Ya hujan deras pasti berhenti, enggak bisa ngerjain apa-apa," ujar salah seorang pekerja proyek yang tidak ingin disebutkan namanya, saat berbincang dengan merdeka.com, beberapa waktu lalu.
Mereka mengaku kerepotan tiap turun hujan. Bukan lantaran tak bisa melanjutkan pekerjaan, tapi disibukkan membuang air yang menggenangi galian yang sudah dibuat sebelumnya. Bukan sesuatu yang sia-sia, hanya saja waktu pengerjaan terkadang menjadi tak sesuai jadwal yang ditetapkan. Waktu pengerjaan menjadi molor. Bisa saja dikebut, tapi harus bekerja ekstra keras siang dan malam.
"Pengerjaannya juga pasti terlambat, tapi gimana lagi, hujan kan tidak mungkin dipaksakan (kerja)," katanya.
Seorang pekerja proyek Mass Rapid Transit (MRT) juga menceritakan hal sama. Hujan menjadi kendala besar proyek bawah tanah yang tengah dikerjakan. Di masa-masa awal pengerjaan atau saat mulai pengeboran, jika hujan turun dengan derasnya, pekerja khawatir terjadi banjir. "Jadi ya terpaksa berhenti dulu, nunggu reda," singkatnya.
Sekjen Asosiasi Konstruksi Indonesia Zali Yahya tidak menampik faktor cuaca kerap menjadi kendala pengerjaan proyek infrastruktur pemerintah. Imbasnya, pengerjaan proyek molor dari jadwal.
"Kami sebelum menggarap proyek biasanya sudah memiliki dasar-dasar pengerjaan. Kita akan berhenti apabila terjadi hujan dan akan dikerjakan di bulan sesudahnya. Biasanya kami mengantisipasi dengan pengurangan titik titik pengerjaan dalam sehari. Lalu kapasitas pengerjaan juga kami kurangi," jelasnya.
Memang belum banyak diketahui, ada sejumlah kontraktor proyek infrastruktur negara yang akhirnya menggunakan jasa pawang hujan. Di area pengerjaan konstruksi, ini bukan rahasia lagi. Pekerja di lapangan kerap menemukan ada sosok misterius penghalau awan hitam yang mengalihkan hujan demi mengamankan area proyek. Bagi pekerja konstruksi, menggunakan jasa pawang hujan sudah lazim.
"Kalau saya memang pernah dengar, kontraktor besar memang menggunakan jasa pawang hujan, bukan hanya di Jakarta, di Kalimantan dan Sumatera juga ada, dan bukan hanya proyek transportasi saja, juga PLTU bisa," ujar sumber merdeka.com.
"Saya sudah 25 tahun kerja sebagai kontraktor, memang ada pawang hujannya," tambahnya.
Saat membuat perencanaan proyek, kontraktor sudah memperhitungkan segala aspek. Bukan hanya sumber daya manusia dan biaya, tapi juga faktor cuaca. Sekjen Asosiasi Konstruksi Indonesia Zali Yahya tidak menampik, ada kontraktor yang mengandalkan jasa pawang hujan demi kelancaran proyek saat musim hujan. "Kami tahu ada yang memakai pawang hujan tapi saya tidak tahu persis," singkat Zali.
Harus diakui, tidak banyak kontraktor yang mengakui menggunakan jasa pawang hujan. Hal itu dibenarkan paranormal asal Bogor, Ki Awan. Dia mengaku sering diminta menjaga area proyek konstruksi dari awan hitam pembawa hujan. Namun dia tidak menyebutkan nama perusahaan konstruksi yang kerap memberinya misi untuk beraksi di area proyek.
Ki Awan menceritakan, menahan awan dan memindahkan hujan bukan perkara mudah. Secara nalar, kekuatan alam tidak bisa dikalahkan dengan kekuatan manusia. Ki Awan mengaku hanya memodifikasi cuaca demi kesuksesan misinya dan kelancaran proyek infrastruktur yang kerap terhambat cuaca. Soal modifikasi cuaca, ilmu tenaga dalam, juga dituliskan melalui situs pribadinya http://www.magicglowteam.com/.
"Menahan hujan itu berat. Siapa sih yang kuat? Dengan tenaga manusia yang terbatas, bagaimana kita memanipulasi mengintervensi cuaca. Alam kan enggak bisa dilawan. Bagaimana kita memanipulasi yaitu dengan cara digeser atau dipindahin awannya," kata Ki Awan.
Keputusan menerima misi mengamankan proyek infrastruktur dari hujan, diikuti komitmen mengusahakan secara maksimal. Tidak boleh ada kata gagal meski dia sadar tak bisa menjamin keberhasilan. "Kita enggak mau kecolongan kalau kecolongan kan enggak enak gagal. Ujan satu hari berati upah kita enggak dibayar full kan?," seloroh Ki Awan.
Dia menjelaskan, sebenarnya bukan hujan yang ditahan atau dipindahkan, melainkan awan. Berdasarkan pengertian ilmiah, awan adalah sekumpulan uap air hasil evaporasi (penguapan), di mana di dalamnya terdapat muatan elektron.
"Nah muatan elektron inilah yang dimanfaatkan oleh pawang hujan untuk dimanipulasi, tentu dengan treatment-treatment tertentu," jelasnya.
(mdk/noe)