PB PII dukung pemerintah melalui gerakan literasi
Pengurus Besar (PB) Pelajar Islam Indonesia (PII) menemui Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta. Ketua Bidang Komunikasi Umat PB PII, Fajar Iman mengatakan, pihaknya mengundang Jokowi untuk menghadiri pelantikan pengurus baru PB PII pada 5 Agustus 2017 di Gedung Indosat.
Pengurus Besar (PB) Pelajar Islam Indonesia (PII) menemui Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta. Ketua Bidang Komunikasi Umat PB PII, Fajar Iman mengatakan, pihaknya mengundang Jokowi untuk menghadiri pelantikan pengurus baru PB PII pada 5 Agustus 2017 di Gedung Indosat.
"Insya Allah beliau akan hadir," ujar Aris di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (3/8).
Kepada Jokowi, PB PII juga mengaku akan mengawal gerakan literasi pelajar di seluruh Indonesia. PII akan fokus pada penanaman nilai-nilai ke-Islaman dan nilai-nilai ke-Indonesiaan.
"Sudah selayaknya dan sepatutnya bahwa nilai ke-Islaman dan ke-Indonesiaan tidak ada jurang pemisah. Tapi dia satu rel yang saling melengkapi satu sama lain," sambungnya.
Fajar menambahkan, Indonesia merdeka berkat gerakan literasi. Tokoh Proklamasi Soekarno dan Mohammad Hatta berhasil membuka cakrawala berpikir rakyat pada masanya melalui literasi.
"Generasi Bung Karno bisa memerdekakan bangsa ini kenapa? Karena gerakan literasi. Study club, study club dibuat, kemudian juga pada saat itu Bung Karno telah mendapatkan teks-teks primer dari buku-buku yang bisa dicari perpustakaan-perpustakaan Eropa," terangnya.
Kepala Negara menyambut baik dukungan PII mengawal gerakan literasi pelajar. Belakangan pemerintah menggratiskan pengiriman buku ke daerah-daerah guna mendukung gerakan literasi.
"Kita diminta (Presiden) untuk mengawal gerakan literasi termasuk mengevaluasi Kartu Indonesia Pintar," ucap Sekretaris Jenderal PII Aris Darussalam.