PDIP dan NU sepakat 1 Juni 1945 harus jadi Hari Lahir Pancasila
Seminar 'Kembali ke Pancasila' digelar PWNU Jatim di Surabaya.
Pidato Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945 adalah fakta sejarah yang tak dapat disangkal bahwa Soekarno adalah penggali Pancasila. Oleh karena itu, setiap 1 Juni harus dikukuhkan sebagai Hari Kelahiran Pancasila agar momen kesejarahan itu tak hilang.
"Kelahiran Pancasila pada tanggal 1 Juni 1945 adalah realitas sejarah sebagaimana disampaikan melalui surat wasiat Bung Hatta dan dokumen otentik yang ditandatangani oleh Dr Radjiman Wedyodiningrat," kata Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto, di Surabaya, Selasa (1/3).
Pernyataan Hasto itu menanggapi kesimpulan seminar nasional 'Kembali ke Pancasila' yang digelar Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur bahwa Soekarno adalah penggali Pancasila yang menjadi nilai-nilai dasar bangsa Indonesia.
"Dukungan NU ini sangat penting, lebih-lebih dengan penegasan bahwa Pancasila sebagai ideologi negara sudah final," ujar Hasto menambahkan PDIP sangat mengapresiasi kesimpulan seminar tersebut.
Hasto menjelaskan, pemahaman terhadap spirit kelahiran Pancasila dengan seluruh tesis perjuangan Indonesia Merdeka diawali dengan kontemplasi ideologis Bung Karno ketika bertemu dengan seorang petani bernama Pak Marhaen.
Dengan demikian, lanjut Hasto, 'Kembali ke Pancasila' juga harus dimaknai pada watak pembebasan dan keberpihakan pada wong cilik, serta watak untuk mengubah tata pergaulan hidup yang mengisap. Watak tersebut harus diterapkan secara progresif atas dasar nilai-nilai yang terkandung pada Pancasila.
"Pancasila harus menjadi praksis ideologis untuk merancang suatu tatanan masyarakat Indonesia agar terbebas dari sistem budaya, sistem ekonomi, dan tata pergaulan hidup yang saat ini lebih banyak diwarnai oleh praktik-praktik kapitalisme dan liberalisme," papar Hasto.
Terlepas dari itu, Hasto memaparkan PDIP dan NU memiliki sejarah panjang dengan dedikasi hidup untuk bangsa dan negara Indonesia.
"PDIP dan NU dipersatukan oleh kesadaran terhadap sejarah kebangsaan Indonesia yang menempatkan Pancasila sebagai ideologi negara yang final. Pancasila yang pertama kalinya disampaikan oleh BK dalam pidato 1 Juni 1945 menjadi pemersatu bangsa, dasar negara, dan pandangan hidup yang menjadi dasar keputusan politik pemerintahan negara," ucap Hasto.
Selain Hasto, hadir sebagai pembicara dalam seminar yakni Ketua Umum PB NU Said Aqil Siradj, Gubernur Jawa Timur Soekarwo dan pengamat politik yang juga Dirut Polmark Indonesia Eep Saifulloh Fatah. Sementara sambutan terkait agenda itu disampaikan oleh Ketua PB NU Jawa Timur, KH Hasan Mutawakkil Alallah dan Wakil Gubernur Jawa Timur yang juga pengurus PB NU Saifullah Yusuf.
Baca juga:
NU dukung 1 Juni Hari Lahir Pancasila
Ketika kritik Megawati langsung sebut nama SBY
Mega: Saya tagih janji Pak SBY jadikan 1 Juni hari libur nasional
Megawati: Pancasila sering dimaknai hanya sebagai dasar negara saja
Refly Harun tuding media massa jarang ulas soal Pancasila
-
Kapan Hari Lahir Pancasila diperingati? Hari Lahir Pancasila, yang diperingati setiap tanggal 1 Juni, adalah momen penting dalam sejarah Indonesia.
-
Kapan peristiwa penting yang terjadi di Surabaya yang memicu peringatan Hari Pahlawan? 10 November tahun 1945 silam, sebuah peristiwa penting terjadi di tanah Surabaya. Para pemuda rela bertempur menghadapi tentara Belanda yang ingin kembali menguasai Indonesia.
-
Kapan Hari Kesaktian Pancasila dirayakan? 1 Oktober adalah Hari Kesaktian Pancasila.
-
Kapan pertempuran besar di Surabaya yang menandai Hari Pahlawan? Dikutip dari laman semarangkota.go.id, sejarah singkat Hari Pahlawan 10 November dimulai saat pertempuran di Surabaya yang merupakan pertempuran besar antara pihak tentara Indonesia dan pasukan Inggris pada 10 November 1945.
-
Apa yang dimaknai dari Hari Kesaktian Pancasila? Hari Kesaktian Pancasila sering dimaknai sebagai upaya memperkokoh peran Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa.
-
Kapan Pertempuran Surabaya terjadi? Tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan, terutama orang-orang yang terlibat dalam peristiwa Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945.