Pegawai Kemenkum HAM Kaltim ditemukan membusuk di rumah dinas
Pegawai Kemenkum HAM Kaltim ditemukan membusuk di rumah dinas. Korban diketahui tak masuk kerja selama beberapa hari. Jenazah ditemukan setelah tetangga mencium bau busuk dari rumah dinas yang ditempati korban.
Pegawai Kanwil Kemenkum dan HAM Kalimantan Timur di Samarinda, Sugeng (49), siang tadi ditemukan membusuk di rumah dinasnya, Jalan Delima RT 49 No 38, kecamatan Samarinda Ulu. Rencananya jenazah Sugeng diautopsi untuk memulai penyelidikan Kepolisian.
Keterangan diperoleh, Sugeng ditemukan tewas sekira pukul 14.30 WITA sore tadi. Warga sebelumnya mencium bau busuk, dari arah rumah Sugeng, yang tinggal seorang diri di rumah itu.
"Tadi cium bau busuk dari arah rumah itu. Kita warga penasaran, kemudian kita cek ke rumah itu," kata salah seorang tetangga La Sifu kepada wartawan, Rabu (1/3).
"Kita lihat, ada banyak lalat seperti terkurung dari dalam rumah. Kita tebak, seperti ada yang meninggal di dalam rumah. Ternyata benar, langsung kita lapor ke polisi. Setelah pintu dibuka, ada penghuninya tergeletak di dalam kamar," ujar La Sifu.
Berangkat dari laporan warga, Kepolisian lantas mendatangi rumah dinas itu. Tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan di tubuh Sugeng. Namun demikian, setelah keluarganya yang berada di Jakarta diberitahu, keluarga meminta jenazahnya diautopsi. Jenazah Sugeng pun kini berada di ruang Mortuary RSUD AW Syachranie Samarinda.
"Sesuai permintaan keluarga dilakukan autopsi. Kemudian dari hasil autopsi, baru bisa dilakukan penyelidikan," terang Kanit Reskrim Polsekta Samarinda Ulu Iptu Yunus Kelo.
Tewasnya Sugeng, mengejutkan pegawai Kanwil Kemenkum dan HAM Kalimantan Timur. Menurut mereka, selama ini, Sugeng tidak pernah mengeluhkan penyakit yang dia derita.
"Saya terakhir ketemu hari Jumat (24/2) waktu di kantor. Anak buahnya coba kontak, tidak diangkat. Kami berpikir, mungkin dia pulang ke rumah istri dan keluarga di Jakarta," kata Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkum dan HAM Kalimantan Timur Agus kepada wartawan.
"Hari Selasa (28/2) kemarin, mana Pak Sugeng ke stafnya kok belum masuk kantor. Ternyata, kata rekannya, handphone Pak Sugeng tidak bisa dihubungi. Saya tadi pagi juga telepon, tapi tidak tersambung. Kita tetap berpikir, mungkin masih ada urusan yang harus diselesaikan," sebut Agus.
Informasi yang diterima Sugeng ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa cukup mengejutkan. "Ya informasi dari warga (Sugeng meninggal). Tidak ada, setahu saya, dia tidak pernah ngeluh sakit apa. Soalnya, saya sering komunikasi, intens dengan almarhum. Biasa saja tidak ada keluhan sakit. Ya mungkin mendadak (meninggal)," demikian Agus.