Pelajar SMA di Purwakarta tabrak 5 pelajar SD, 1 meninggal dunia
Warga yang melihat kejadian itu, kemudian langsung mengevakuasi semua korban ke RSUD Bayu Asih.
Lima pelajar Sekolah Dasar (SD) Negeri 2 Sukajaya, Desa Sukajaya Kecamatan Sukatani tertabrak sepeda motor di Jalan Purwakarta-Bandung, Sukatani, Purwakarta, Jumat (29/7). Dalam kejadian itu, satu orang siswa yang masih duduk di bangku kelas I menjadi korban tewas.
Kejadian bermula saat enam murid SD itu hendak menyebrang menuju sekolahnya, tidak jauh dari lokasi kejadian. Selain lima pelajar dalam kejadian tersebut salah satu orang tua siswa juga ikut tertabrak.
"Saat mereka menyeberang, ada pengendara roda dua ngebut langsung menabrak para pelajar," kata salah seorang warga, Kosasih.
Warga yang melihat kejadian itu, kemudian langsung mengevakuasi semua korban ke RSUD Bayu Asih.
"Salah satu siswa meninggal, dan Lima korban lainnya mengalami luka ringan," ujar Kasat Lantas Polres Purwakarta, AKP Arman Sahti.
Pengendara roda dua jenis Sport bernomor polisi T 4065 CR yang menabrak keenam siswa, diketahui bernama Fitra Gama Ramadhan (16). Dia diketahui pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) negeri 1 Purwakarta.
Atas insiden yang terjadi, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi sontak dibuat berang dan langsung pelajar penambar 6 siswa SD tersebut. "Anak itu dikeluarkan dari sekolahnya mulai hari ini," kata Dedi saat dihubungi.
Dedi mengatakan, pihaknya telah mengeluarkan peraturan Bupati (Perbup) yang berisi soal larangan pelajar menggunakan sepeda motor.
"Itu anak baru masuk sekolah, dikasih motor sport baru. Belum cukup umur bawa motor, belum punya SIM, lalu nabrak anak SD kelas 1 sampai meninggal, ada yang luka-luka.Itu namanya keterlaluan," ujar Dedi.
Dedi juga menyayangkan orang tua siswa membiarkan anaknya membawa sepeda motor ke sekolah. Termasuk pihak sekolah yang tidak mengawasi pelajarnya.
"Orang tuanya akan saya panggil, kok bisa-bisanya belikan anak motor biarkan anak ke sekolah pakai motor, kan ada aturannya enggak boleh. Termasuk pihak sekolah, enggak mendidik dan mengawasi dengan benar apa. Pihak sekolahnya saya panggil juga, sanksi menanti," ujarnya.