Pelaku bertato 'Rampok' jadi kepala begal sejak berusia 14 tahun
Tak hanya tersungkur akibat tembakan polisi, bondet di tangannya pun ikut meledak dan merusak wajahnya sendiri.
Tujuh tahun malang-melintang di dunia kejahatan, Adityo alias Tyo (21), warga Krian, Sidoarjo, Jawa Timur menahbiskan diri sebagai kepala begal berprilaku sadis. Bahkan, agar tampak angker, residivis curanmor ini menato dadanya dengan tulisan: RAMPOK.
"Dia beraksi sudah sejak berumur 14 tahun. Sasarannya roda empat dan roda dua. Dia juga dikenal sadis, tak segan melukai korbannya," terang Kanit Jatanras Diterskrimum Polda Jawa Timur, Kompol Arbaridi Jumhur, Rabu (11/3).
Sayangnya, setelah tujuh tahun menjadi penguasa jalanan, Rabu dini hari tadi, begal bertato 'Rampok' ini berakhir tragis. Selain dadanya tertembus timah panas milik anggota Tim Cobra dari Subdit III Jatanras Polda Jawa Timur, wajahnya juga hancur terkena ledakan bondet miliknya yang hendak dilemparkan ke arah polisi.
Penangkapan tersangka ini sendiri, berdasarkan Laporan Polisi (LP) Nomor: LP/35/II/2015/Jatim/Res Pasuruan tertanggal 1 Febuari. Korbannya adalah Dwi Ajeng (16), warga Raos Baru, Kecamatan Gempol, Pasuruan.
"Dalam aksinya, pelaku ini selalu berganti-ganti pasangan. Dia juga merekrut anggota baru untuk menjadi pasangannya, jadi tidak hanya pelaku-pelaku lama yang dijadikan pasangannya. Otak kejahatannya ya tersangka ini (Tyo)," kata Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Awi Setiyono.
Pada aksinya di Pasuruan, tersangka mengajak dua rekannya menghentikan sebuah mobil yang ditumpangi oleh tiga orang. Para tersangka kemudian memborgol tangan para korbannya, dimaksud agar bisa menguasai mobil korban tanpa perlawanan.
"Mereka ini memang spesialis curanmor roda empat dan dua. Tersangka pernah ditangkap dan divonis 1,5 tahun penjara. Dua bulan lalu di keluar tahanan dan kembali beraksi. Dari catatan kami, sudah banyak TKP yang dijarah pelaku," ungkap Awi.
Dari catatan polisi, lokasi-lokasi yang dijarah tersangka dan komplotannya, di antaranya 20 TKP di Sidoarjo, lima di Mojokerto, dua di Gresik, satu di Pasuruan dan Surabaya.
Tersangka-pun menjadi target operasi pihak kepolisian. Berdasarkan LP/35/II/2015/Jatim/Res Pasuruan tertanggal 1 Febuari, Tim Cobra Polda Jawa Timur di bawah komando Kompol Arbaridi Jumhur-pun, melakukan penyelidikan dan mendapat informasi keberadaan tersangka.
Rabu dini hari sekitar pukul 02.45 WIB, Tim Cobra menguntit tersangka yang mengendarai Honda Beat warna hijau putih dengan Nopol N 3599 TAE, yang diduga motor curian. Tersangka tidak sendiri, dia bersama dua rekannya yang berboncengan dengan Suzuki Satria. Ketiganya dari arah Sidoarjo menuju Surabaya.
Saat berada di Jalan Raya Waru arah Sepanjang, atau Bundaran Waru, lima orang petugas yang masing-masing berboncengan mengendarai tiga motor, memepet tersangka dan menghentikan kendaraannya. Sementara dua rekan tersangka yang berboncengan dengan Suzuki Satria, berhasil lolos.
Mengetahui hendak ditangkap, begal bertato 'Rampok' ini mengambil sebilah pisau penghabisan dan bondet dari dalam tas yang dibawanya. Tersangka langsung menyerang petugas dan tidak mengindahkan tembakan peringatan dari petugas.
Karena tak ingin mengambil risiko, petugas yang berhadap-hadapan dengan tersangka, menyarangkan timah panasnya ke arah kaki dan dada tersangka. Tak hanya tersungkur akibat tembakan polisi, bondet di tangannya pun ikut meledak dan merusak wajahnya sendiri.
Saat itu, tersangka masih bernapas. Namun, saat petugas hendak menolong dan membawanya ke rumah sakit, dia pun tewas sekitar pukul 03.40 WIB, dalam perjalanan menuju RSUD dr Soetomo, Surabaya.