Pemakaman Edward dihadiri Wali Kota, Kapolres & driver ojek online Palembang
Pemakaman Edward dihadiri Wali Kota, Kapolres & driver ojek online Palembang. Ribuan driver angkutan online mengiringi proses pemakaman Edward Limba alias Ewa (35) ke peristirahatan terakhir setelah tewas terbunuh saat mengantar penumpang. Aksi ini sebagai bentuk solidaritas.
Ribuan driver angkutan online mengiringi proses pemakaman Edward Limba alias Ewa (35) ke peristirahatan terakhir setelah tewas terbunuh saat mengantar penumpang. Aksi ini sebagai bentuk solidaritas sesama pengemudi transportasi berbasis online.
Arak-arakan pelayat mulai dari rumah duka di Lorong Kedukan, Kelurahan 5 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu I, Palembang, Rabu (23/8). Kemudian, mereka ikut mensalatkan jenazah di Musala Raudotus Solihin yang berada tak jauh dari rumah duka.
-
Siapa yang menggunakan layanan transportasi online di Indonesia? Berdasarkan riset Google, Temasek, dan Bain & Company pada 2022, layanan transportasi online digunakan oleh 80 persen populasi Indonesia.
-
Kenapa pelaku membunuh driver taksi online? "Saya tulang punggung keluarga, setelah bapak dipenjara tersangkut kasus pidana ganjal ATM di Yogya. Ibu juga bingung minta saya untuk biayai kuliah adik yang di Bandung," kata Baaghastian.
-
Kenapa daftar pustaka online penting? Media online acap dijadikan referensi karena memang ada banyak informasi dan data valid yang disampaikan ahli dan dibagikan kepada masyarakat secara online. Perkembangan internet mendorong referensi kredibel dari internet semakin banyak.
-
Kapan layanan transportasi online mulai marak di Indonesia? Layanan transportasi online mulai marak di Indonesia sekitar tahun 2014-2015.
-
Kapan uji coba Kereta Cepat Jakarta Bandung dimulai? Uji coba Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) akan dimulai besok, Jumat 15 September 2023 hingga 30 September 2023.
-
Kapan jalur kereta api Jogja-Bantul ditutup? Karena kalah bersaing dengan kendaraan pribadi maupun angkutan umum, PJKA akhirnya menutup jalur tersebut pada tahun 1973.
Kemudian, pelayat melintasi Jembatan Ampera untuk mengawal jenazah ke pemakaman keluarga di Cinde Welan, kawasan Pasar Cinde Palembang. Turut hadir dalam prosesi pemakaman, Wali Kota Palembang Harnojoyo dan Kapolresta Palembang Kombes Pol Wahyu Bintono Hari Bawono.
Menurut salah satu driver Gojek, Sandi (28), pengawalan ini sebagai bentuk solidaritas atas peristiwa yang dialami Edward. Mereka merasa terpanggil memberikan dukungan kepada keluarga korban apalagi tewas dengan cara tak wajar.
"Apa yang dialami keluarga kami merasakannya. Apalagi, beliau (korban) tewas saat mencari nafkah," ungkap Sandi.
Diketahui, warga Desa Lalang, Sembawa, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, dihebohkan dengan penemuan sesosok mayat laki-laki tanpa identitas tergeletak di Jalan Peternakan BPTU-HPT, Senin (21/8) malam. Kuat dugaan, mayat itu merupakan korban pembunuhan.
Selang beberapa lama, warga menemukan mobil Avanza warna abu-abu metalik nomor polisi BG 1103 OZ di kawasan Talang Betutu Palembang. Setelah diidentifikasi, ada hubungan antara korban dan mobil yang diduga sengaja dibuang pelaku untuk menghilangkan jejak.
Saat ditemukan, tidak ada identitas yang melekat di tubuh korban. Hanya saja, pakaiannya masih melekat, yakni sandal merek geger, celana pendek, dan kaos hitam. Korban mengalami luka di sekujur tubuhnya dan leher terjerat tali.
Setelah dievakuasi ke kamar mayat RS Bhayangkara Palembang, identitas korban diketahui dari ciri-ciri fisik dan pengakuan keluarga. Korban bernama Edward Limba (35), warga Lorong Kedukan, Kelurahan 5 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu I, Palembang.
Dari keterangan keluarga, korban baru sehari menjadi pengemudi GoCar dan mendapat orderan untuk mengantar penumpang di Jalan Sudirman Palembang menuju Sembawa Banyuasin atau Talang Betutu Palembang. Dia memilih berhenti di perusahaan farmasi di Palembang meski telah bekerja selama 15 tahun.
(mdk/noe)