Pembangkit Listrik Tenaga Sampah di Solo segera dibangun
Pemkot Solo tengah menyiapkan akses untuk membuka jalur menuju lokasi pemindahan sampah di lokasi yang akan dibangun. Pihaknya akan menyediakan akses ke lahan di sisi utara TPA Putri Cempo untuk proses pemindahan sampah yang akan dikerjakan pihak investor.
Pemerintah Kota Solo segera membangun Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTS) di tempat pembuangan akhir (TPA) Putri Cempo, Mojosongo. Saat ini, proyek tersebut memasuki tahapan penyusunan detail engineering design (DED) oleh kontraktor.
Proses tersebut ditargetkan selesai September 2017. Selama proses tersebut, secara pararel juga dilakukan studi kelayakan, studi penyambungan, UKL/UPL, analisis dampak lingkungan (Amdal).
"Awal tahun depan kita targetkan pembangunan konstruksi bisa dimulai. Targetnya PLTS Putri Cempo akan beroperasi 2019," ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Solo, Hasta Gunawan, Senin (29/5).
Saat ini, lanjut Hasta, Pemkot Solo tengah menyiapkan akses untuk membuka jalur menuju lokasi pemindahan sampah di lokasi yang akan dibangun. Pihaknya akan menyediakan akses ke lahan di sisi utara TPA Putri Cempo untuk proses pemindahan sampah yang akan dikerjakan pihak investor.
"Sekarang ini DED untuk membuka akses jalannya sudah selesai. Tinggal dikerjakan saja. Kami siap membantu proses pemindahan sampah di pembangunan konstruksi PLTS," terang Hasta.
Ia menjelaskan, sesuai rencana, konstruksi PLTS akan menggunakan lahan TPA Putri Cempo sisi utara seluas 2,5 hektar. Saat ini kondisi lokasi tersebut sebagian masih terdapat tumpukan sampah.
"Tumpukan sampah akan dipindahkan ke sisi timur, kita hanya membantu aksesnya,” katanya.
Pemindahan sampah yang mencapai 140.000 meter kubik, lanjut Hasta, akan dikerjakan oleh pihak investor PLTS. Pemindahan sampah tersebut diperkirakan selesai 100 hari ke depan.
Hasta menjelaskan proyek PLTS TPA Putri Cempo menggunakan teknologi plasma gasifikasi seperti di Jepang. Mekanismenya sampah akan diproses melalui reaktor plasma.
"Tidak ada pembakaran, jadi tidak menimbulkan asap, debu, atau limbah beracun," pungkas dia.
Baca juga:
Maret 2018, ESDM evaluasi kampanye hemat listrik
Kampanye hemat listrik, ESDM ingin wujudkan keadilan energi
Rakyat hemat listrik setahun, ESDM bisa bikin pembangkit 2 ribu MW
ESDM kampanye irit listrik 10 persen, negara hemat Rp 1 triliun
Siapkan USD 70 juta, Terragra Asia Energy bangun 4 PLTMH di Sumut
Jasa Tirta II produksi setrum 1,2 miliar kWh, tertinggi sejak 1967
Jasa Tirta II niat bikin hotel dan dua pembangkit energi terbarukan
-
Kapan Kirab Kebo Bule di Surakarta diadakan? Surakarta memiliki tradisi pada perayaan malam 1 Suro atau bisa disebut malam tahun baru Hijriah.
-
Kapan Serangan Umum Surakarta terjadi? Serangan yang berlangsung selama 4 hari berturut-turut di Solo ini berhasil menyatukan seluruh elemen masyarakat melawan gempuran pasukan penjajah.
-
Apa alasan Serangan Umum Surakarta dilakukan? Pertempuran 4 hari 4 malam ini untuk melawan adanya Agresi Militer Belanda II.
-
Bagaimana Pemkot Surakarta merelokasi Pasar Klitikan Notoharjo? Penghargaan itu diperoleh karena Pemkot Surakarta berhasil merelokasi pedagang di sana tanpa disertai kekerasan.
-
Dimana lokasi Kecamatan Sukasari di Purwakarta? Sebelum dibangun jalan lingkar pada 2013, Kecamatan Sukasari yang berada paling ujung di Kabupaten Purwakarta aksesnya tidak layak.
-
Apa tujuan dari Serangan Umum Surakarta? Meski dihujani bom-bom dari udara, para pejuang gerilya terus melakukan perlawanan dan pertempuran tanpa pandang bulu. Mereka tetap konsisten menyerang pos-pos Belanda lalu masuk ke kampung bersama rakyat lainnya.