Pemeran Semar Meninggal Usai Pentas Sendratari Sambut Ganjar dan Mahfud Kampanye Akbar di Solo
Seniman yang memerankan tokoh Semar dan meninggal tersebut bernama Blacius Subono.
Seniman yang memerankan tokoh Semar dan meninggal tersebut bernama Blacius Subono.
- Bareskrim Periksa Sihol Situngkir Tersangka TPPO Magang di Jerman Hari Ini
- Melayat Blacius Subono di Solo, Ganjar: Beliau Orang Baik dan Seniman Hebat
- VIDEO: Ganjar Terpukul Seniman Blacius Subono Meninggal Usai Pentas di Kampanye Solo
- Mengenal Sosok Brigjen TNI Radjamin Purba, Pendiri Kampus USI dan Bupati Simalungun Tahun 1960
Pemeran Semar Meninggal Usai Pentas Sendratari Sambut Ganjar dan Mahfud Kampanye Akbar di Solo
Kabar duka menyelimuti kegiatan kampanye akbar pacangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di Solo, Sabtu (10/2). Salah satu seniman pendukung acara meninggal dunia usai pertujukan sendratari Sirna Mendhak Sang Kala Sirna.
Informasi dihimpun merdeka.com menyebutkan, seniman yang memerankan tokoh Semar dan meninggal tersebut bernama Blacius Subono. Subono diketahui sebagai pensiunan dosen Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta. Subono juga dikenal sebagai salah satu empu di Jurusan Pedalangan ISI Solo.
Kabar meninggalnya Subono dibenarkan dua rekannya yakni Eko Supriyanto dan Budhayawan ST Wiyono.
Rekannya tersebut meninggal dunia saat mengikuti kegiatan kampanye Ganjar-Mahfud.
"Sudah dengar," kata Wiyono saat dihubungi wartawan.
"Pak Subono tadi yang memerankan tokoh Semar, tiba-tiba jatuh setelah adegan terakhir pertunjukan wayang di Plasa Balai Kota Solo atau bertepatan dengan penyerahan wayang. Dia bahkan masih sempat bersalaman dengan Ganjar dan Mahfud. Jatuh di samping Bu Atikoh," ujar ST Wiyono.
Dikatakan Wiyono, saat jatuh tersebut Subono sedang memerankan adegan terakhir.
"Itu adegan terakhir, sudah selesai sebelumnya. Masih sempat bersalaman dengan pak Ganjar dan Mahfud kan. Saat penyerahan wayang pak Bono jatuh dan pada kaget semua," kata Wiyono.
Wiyono menyebut bahwa saat pentas suara Subono sudah terdengar parau. Menurut Wiyono, hal tersebut akibat terlalu lelah.
Kabar meninggalnya Subono juga dibenarkan Eko Supriyanto.
"Saya baru dengar kabar. Belum tahu lokasinya saat ini," terang Eko.
Menurut Eko, Subono adalah salah satu Maestro Wayang di Solo. Subono adalah sosok yang tegas dan kreatif.
"Ia sangat gila dalam berkarya, beliau tidak pernah biasa-biasa saja," kata Eko.
Dihubungi terpisah, Humas ISI Solo, Esha menyampaikan jika nyawa Subono tak tertolong. Usai terjatuh, panitia langsung melarikannya ke rumah sakit. Namun Subono meninggal di tengah perjalanan.
"Tadi posisinya pak Bono berjajar dengan pak Mahfud, mbak Puan, di belakang pak Ganjar. Terus ambruk terkena bu Ganjar dan kita larikan ke rumah sakit. Ternyata di perjalanan itu dinyatakan sudah nggak ada," terang Esha.
Esha menduga Subono terkena serangan jantung akibat kelelahan. Apalagi Subono pernah memiliki riwayat penyakit jantung. Esha menambahkan jika Ganjar Pranowo mengetahui kejadian tersebut. Bahkan mantan Gubernur Jawa Tengah hendak ikut mengangkat Subono. Namun pihaknya segera melakukan evakuasi.
"Pemakamannya mungkin masih besok, ini jenazahnya masih di RSUD dr Moewardi," pungkas Esha.