Jateng Revitalisasi 79 Pasar Tradisional Sejak 2013, Ganjar: Pelan-Pelan Kita Bantu
Hal itu, kata Ganjar juga untuk menghindari gesekan antara pedagang pasar yang kerap saling rebut-rebutan kios jika harga sewanya ditentukan oleh investor.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mencatat sebanyak 79 pasar tradisional direvitalisasi sejak tahun 2013. Revitalisasi menelan anggaran sekira Rp360 miliar.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan bantuan pembangunan dan revitalisasi itu muncul dari aspirasi yang diserap saat pertemuan rutin yang dilakukan Ganjar dengan kepala daerah dan masyarakat dalam musyawarah desa (musdes) dan musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang).
-
Apa yang sedang viral di Makassar? Viral Masjid Dijual di Makassar, Ini Penjelasan Camat dan Imam Masjid Fatimah Umar di Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar viral karena hendak dijual.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Kenapa Pantai Widodaren viral? Keberadaannya belum banyak yang tahu. Namun belakangan ini, pantai ini viral karena keindahannya.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Mengapa konten video Jakarta di masa depan menjadi viral? Karena kreativitasnya, postingan @fahmizan kemudian menjadi viral dan di repost oleh banyak akun di berbagai sosial media.
-
Bagaimana penjual ayam goreng itu bisa viral? Video ini dengan cepat menyebar dan menjadi viral di berbagai platform media sosial.
"Setiap musdes dan musrenbang, selalu muncul usulan untuk pembangunan semacam pasar desa, termasuk kantor desa. Pelan-pelan kita coba bantu satu per satu," jelas Ganjar ditemui usai mengikuti Tour de Borobudur di Kompleks Candi Borobudur, Magelang, Minggu (6/11).
Ia mengungkapkan guna melindungi keberadaan pedagang pasar, harus ada intervensi dari pemerintah. Termasuk, dari sisi harga sewa kios pasar yang tinggi, maka pembangunan dan revitalisasi pasar tradisional harus dilakukan oleh pemerintah, bukan investor ataupun pihak swasta.
Hal itu, kata Ganjar juga untuk menghindari gesekan antara pedagang pasar yang kerap saling rebut-rebutan kios jika harga sewanya ditentukan oleh investor.
"Khusus untuk pasar desa memang negara dan pemerintah harus terlibat. Kitalah yang harus membangun, karena kalau investor nanti orang berebut kios dan harganya ditentukan investor. Maka pasar-pasar apakah itu di desa, di level kabupaten kota memang lebih baik itu pemerintah yang mendorong," katanya.
Untuk pembangunan dan revitalisasi pasar tradisional, Ganjar menyebutkan tak pernah menargetkan jumlahnya. Jika suatu daerah mengajukan revitalisasi pasar tradisional, Ganjar langsung menginstruksikan jajarannya untuk merealisasikan anggaran.
"Kalau kita sifatnya bantuan, maka tentu menunggu usulan dari kabupaten kota masing-masing, itulah yang kita bicarakan dengan DPRD. Kalau setiap kabupaten kota sudah cukup dan mampu, kita serahkan ke mereka. Kalau enggak, baru kita yang turun sehingga targetnya sesuai usulan," kata Ganjar.
Pada Rabu (2/11) kemarin, Ganjar juga meninjau revitalisasi Pasar Bawang Sengon di Kabupaten Brebes. Ganjar berharap dengan banyaknya revitalisasi pasar tradisional, para pedagang dan pembeli semakin nyaman dalam bertransaksi.
Sebagai informasi, dari 35 kabupaten dan kota se-Jawa Tengah, daerah yang paling banyak direvitalisasi pasar tradisionalnya yakni Kabupaten Wonosobo (11 pasar), Kabupaten Kudus (8 pasar) dan Kabupaten Blora (7 pasar).
Baca juga:
Amarah Bupati Kediri Temukan Material Proyek Pasar Wates Tak Sesuai Spesifikasi
10 Pasar di Jakarta Bakal Direvitalisasi dan Dibangun Ulang
Puan ke Pedagang Pasar Banyumas: Jangan Karena Kita Datang Bersih, Besok Kotor Lagi
Wagub DKI Tak Masalah Dana Rp7,6 M Revitalisasi Pasar Gembrong dari Baznas
Intip Progres Pembangunan Kampung Gembira Gembrong
Revitalisasi Pasar Rakyat Mampu Tingkatkan Kesejahteraan Pedagang