Pemerintah Siapkan SPLP Antisipasi Kontinjensi Evakuasi WNI di Ukraina
“Dalam situasi kontinjensi, paspor bisa saja rusak, hilang, atau tertinggal karena kedaruratan. Dalam kondisi tersebut, Imigrasi nanti akan mengeluarkan Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP) sebagai pengganti paspor,” terang Andap.
Pemerintah melakukan skema untuk mempermudah evakuasi WNI yang berada di Ukraina. Hal ini seiring adanya invasi Rusia ke negara itu pada Kamis (24/2) kemarin. Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) telah menyiapkan langkah dari perspektif tugas keimigrasian. Hal itu untuk mempermudah akses lalu lintas WNI di berbagai perbatasan internasional.
“Dalam fungsi Imigrasi, Kementerian Hukum dan HAM, telah mempersiapkan diri menghadapi kontinjensi dalam rangka evakuasi WNI dari Ukraina,” kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemenkumham, Andap Budhi Revianto dalam kesempatanya saat dikonfirmasi di kantornya di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (25/2).
-
Bagaimana Bule Rusia tersebut diamankan? Bule tersebut, diketahui linglung di Lapangan Puputan, Badung, Kota Denpasar, pada Rabu (30/8) kemarin sekitar pukul 20:39 WITA.
-
Kenapa Bule Rusia tersebut diamankan? Seorang perempuan warga Negara Asing (WNA) asal Rusia bernama Xenia (25) diamankan oleh Satpol PP Kota Denpasar, diduga depresi dan mengalami gangguan jiwa.
-
Siapa yang mengutuk Rusia karena menyerang anak-anak Ukraina, tetapi bersikap mesra dengan Israel? PM Inggris Keir Starmer unggah cuitan kontroversial tentang konflik Ukraina-Rusia hingga ramai disorot di media sosial. Perdana Menteri (PM) Inggris Keir Starmer baru saja dilantik pada Jumat (5/7) lalu oleh Raja Charles III. Starmer sah terpilih usai Partai Buruh memenangkan 412 suara dari 650 kursi di parlemen pada Pemilu, Kamis (4/7). Dirinya akan menggantikan Perdana Menteri Inggris sebelumnya, Rishi Sunak. Belum genap satu minggu menjabat, Keir Starmer sudah jadi perbincangan usai cuitannya di akun X pribadinya @Keir_Starmer dinilai penuh kemunafikan.
-
Apa yang terjadi pada Bule Rusia tersebut? Bule tersebut, saat diamankan di Kantor Satpol PP Kota Denpasar, Bali, sempat membuka pakaian dan celananya hingga telanjang dan sempat memanjat pintu sel. "Mungkin dia depresi. Iya (Telanjang) saat baru di ruangan karena depresi ngamuk-ngamuk buka baju itu mungkin, di ruangan binaannya," kata Kepala Satpol PP Kota Denpasar, AA Ngurah Bawa Nendra saat dikonfirmasi, Kamis (31/8).
-
Mengapa dunia khawatir dengan Rusia? Namun, perhatian dunia saat ini sepenuhnya tertuju pada Rusia seiring dengan invasinya ke Ukraina.
-
Dimana Bule Rusia tersebut diamankan? Seorang perempuan warga Negara Asing (WNA) asal Rusia bernama Xenia (25) diamankan oleh Satpol PP Kota Denpasar, diduga depresi dan mengalami gangguan jiwa.
Dia menjelaskan saat ini terdapat sekitar 140 warga negara Indonesia (WNI) di Ukraina. Meski dilaporkan dalam status aman, tidak menutup kemungkinan konflik antara Rusia dan Ukraina semakin memburuk dan mengancam keselamatan. Tetapi jika benar terjadi, maka kontinjensi evakuasi WNI perlu disiapkan.
“Dalam situasi kontinjensi, paspor bisa saja rusak, hilang, atau tertinggal karena kedaruratan. Dalam kondisi tersebut, Imigrasi nanti akan mengeluarkan Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP) sebagai pengganti paspor,” terang Andap.
Andap kemudian menjelaskan bahwa SPLP hanya bisa berlaku untuk sekali jalan. Setelah kembali ke Indonesia, WNI pemegang SPLP harus mengurus kembali penggantian paspornya yang hilang/rusak dalam keadaan kontinjensi.
SPLP ini sendiri, aturannya tertuang dalam UU No 6/2011 tentang Keimigrasian. Dalam UU tersebut dijelaskan bahwa SPLP adalah dokumen pengganti paspor yang diberikan dalam keadaan tertentu yang berlaku selama jangka waktu tertentu jika Paspor biasa tidak dapat diberikan.
“Imigrasi Kemenkumham bertanggung jawab atas perencanaan, pengadaan, penyimpanan, pendistribusian, serta pengamanan blanko paspor di dalam dan luar Indonesia,” ungkapnya
“Pada perwakilan Indonesia di Luar negeri yang tidak terdapat Atase atau Konsul Imigrasi, maka kewenangan tersebut dilimpahkan kepada pejabat dinas luar negeri yang ditunjuk,” tambahnya
Menurut Andap, rencana ini merupakan wujud kepedulian pemerintah melalui Kemenkumham terkait perlindungan terhadap WNI di manapun berada, dan berapapun jumlahnya.
“Jadi jangan lihat apa dan berapa atau siapa mereka. Siapapun dia, selama tercatat sebagai WNI, Pemerintah ini berkepentingan melindungi keselamatannya meskipun jumlahnya hanya satu orang,” pungkasnya.
Baca juga:
Rusia Lancarkan Serangan ke Pinggiran Ibu Kota Ukraina
Serangan Rusia ke Ukraina: Malam Mencekam di Kiev
Jepang Perkuat Sanksi Rusia: Bidik Lembaga Keuangan & Setop Ekspor Peralatan Militer
Update: Pasukan Rusia Menyamar Jadi Tentara Ukraina Coba Masuk ke Kiev
Intelijen Inggris: Hari Pertama Rusia Serang Ukraina Gagal, 450 Tentaranya Tewas
AS Kerahkan 7 Ribu Tentara hingga Pesawat Tempur ke Eropa Usai Rusia Serang Ukraina
Penduduk Ukraina Berlindung dari Serangan Rusia di Stasiun Bawah Tanah