Pemerintah waspadai ekstremis ISIS dari Filipina ke Indonesia
Pemerintah waspadai ekstremis ISIS dari Filipina ke Indonesia. Adanya kemungkinan tersebut, imbuh Wiranto, pemerintah Indonesia bersama pemerintah Filipina bekerjasama dalam penggempuran anggota ekstremis yang diduga berafiliasi dengan ISIS.
Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto meminta masyarakat tidak terlalu khawatir mengenai dugaan adanya pihak ekstremis yang lari ke Indonesia pascaaksi teror di Marawi, Filipina. Meski dia pun tidak menutup kemungkinan adanya ekstremis Filipina yang kabur ke Indonesia, khususnya di wilayah perbatasan.
Adanya kemungkinan tersebut, imbuh Wiranto, pemerintah Indonesia bersama pemerintah Filipina bekerjasama dalam penggempuran anggota ekstremis yang diduga berafiliasi dengan ISIS.
"Larinya mereka dalam gempuran itu tentunya ada yang iya ada yang melarikan diri ke wilayah Indonesia. Jadi kita sudah waspadai mereka itu dan jangan terlalu khawatir masalah itu," ujar Wiranto, Minggu (28/5).
Dia menambahkan, kerja sama antara Indonesia-Filipina akan difokuskan ke wilayah maritim dan daratan perbatasan.
"Kita juga sudah memiliki komitmen dengan pemerintah Filipina untuk masalah kerja sama dalam rangka patroli maritim dan memperkuat patroli patroli di wilayah perbatasan itu untuk menjaga jangan sampai ada kelolosan dari daerah Filipina ke Indonesia," tukas mantan ketua umum Partai Hanura tersebut.
Sebelumnya, Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Setyo Wasisto mengatakan pihaknya masih terus mendalami 11 orang Warga Negara Indonesia yang berada di kota Marawi City, Filipina pada (23/5). 11 WNI itu berada di sana di tengah terjadinya baku tembak antara militan pendukung ISIS dengan tentara Filipina.
Setyo pun menjelaskan informasi awal diketahui bahwa ke 11 WNI itu yakni DP (Bandung), H (Bandung), SRY (Bandung), HE (Karawang), AW (Bandung), AS (Tasikmalaya), WS (Tasikmalaya), DS (Bandung), AS (Bandung), WG (Kendari), dan YB (Bogor) tersebut akan melakukan dakwah di Filipina.
Dia pun menerangkan bahwa keberadaan ke 11 WNI tersebut tidak ada kaitannya dengan kelompok Filipina Selatan yang mendukung ISIS.
"Informasi awal mereka akan berdakwah, tidak ada kaitan dengan kelompok Filipina Selatan," terangnya.
Baca juga:
11 WNI tidak terlibat baku tembak militer vs ISIS di Filipina
Kepulan asap hiasi pertempuran pasukan Filipina dengan militan Maute
Terjebak serbuan militan, warga Marawi kibarkan bendera putih
Bocah dan perempuan ikut tewas dalam konflik di selatan Filipina
Polisi sebut 11 WNI di Filipina sedang dakwah, tak gabung ISIS
Terjebak konflik di Kota Marawi, 10 WNI minta dipulangkan
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Kenapa Kurniawan Dwi Yulianto dipanggil "Kurus"? Pemain yang akrab dipanggil "Ade" dan juga sering dijuluki "Kurus" karena posturnya yang kecil ini lalu kembali ke Indonesia dan bermain di Liga Indonesia dan bermain dengan beberapa tim: PSM Makassar, PSPS Pekanbaru, PS Pelita Bakrie, Persebaya Surabaya, Persija Jakarta , Persitara Jakarta Utara, Persela Lamongan,hingga PSMS Medan.
-
Apa yang membuat istri Marshel Widianto khawatir? Dia sempat khawatir karena ini kolam yang baru. Dia takut saya akan melakukan hal-hal yanf bisa bikin saya lebih stres dan sebagainya,” Tutur sang komika.
-
Siapa Pak Warnoto? Saat ditemui, Pak Warnoto baru pulang dari ladangnya.
-
Siapa Pratama Arhan? Lemparannya Nyaris Jadi Goal, Simak Deretan Fakta Pratama Arhan Siapa Pratama Arhan? Lemparan dalam nyaris jadi goal Pertandingan Indonesia vs Argentina yang digelar kemarin (19/6) membawa nama Pratama Arhan jadi sorotan.
-
Kapan Iswadi Idris menjadi Kapten Timnas Indonesia? Berkat karakternya itu, Iswadi dipercaya menjadi kapten Timnas Indonesia dari tahun 1970 hingga tahun 1980.