Pemerintah Waspadai Penyebaran Covid-19 pada Libur Akhir Tahun
Moeldoko menjelaskan, jika nantinya usai libur akhir tahun Natal dan Tahun Baru terjadi penambahan kasus konfirmasi positif COVID-19 di Indonesia, maka pemerintah akan segera melakukan sejumlah langkah strategis.
Pemerintah menyatakan tengah mewaspadai adanya potensi penyebaran virus COVID-19, khususnya pada masa libur akhir tahun dalam perayaan Natal, dan Tahun Baru 2022.
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko dalam briefing kepada media di Kota Malang, Jawa Timur, Jumat (12/11), mengatakan bahwa pada masa libur Natal dan Tahun Baru 2022 akan menjadi perhatian utama pemerintah khususnya berkaitan dengan potensi penyebaran COVID-19.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
-
Bagaimana cara tepat mendoakan Ibu yang sedang sakit? Cara yang pertama sebelum memanjatkan doa untuk ibu yang sedang sakit adalah dengan berniat karena Allah SWT. Niatkan di dalam hati bahwa tiada pertolongan yang sempurna kepada manusia kecuali dari Allah SWT. Sudah sepantasnya bagi setiap manusia untuk mengharap hanya kepada-Nya, bahkan saat berdoa untuk kesembuhan ibu yang sedang sakit.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
-
Apa gejala Covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
-
Mengapa pria tersebut terinfeksi Covid-19 dalam waktu yang lama? Pria berusia 72 tahun asal Belanda yang tidak disebutkan namanya itu mengalami kekurangan kekebalan cukup parah saat ia terinfeksi virus corona varian Omicron pada tahun 2022, tepat setelah menerima beberapa kali suntikan Covid.Sejak kejadian tersebut, ia terus positif mengidap virus corona selama 613 hari hingga kematiannya pada Oktober tahun lalu.
"Karena memang kita waspadai pada Natal dan Tahun Baru. Natal dan Tahun Baru ini sebagai uji coba," kata Moeldoko.
Moeldoko menjelaskan, jika nantinya usai libur akhir tahun Natal dan Tahun Baru terjadi penambahan kasus konfirmasi positif COVID-19 di Indonesia, maka pemerintah akan segera melakukan sejumlah langkah strategis.
Ia sangat berharap masyarakat bisa tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan penanganan COVID-19 secara ketat, agar pada periode Januari 2022 minggu kedua dan ketiga tidak terjadi ledakan penyebaran virus Corona pascalibur akhir tahun.
"Nanti kalau kira-kira Januari minggu kedua minggu ketiga terjadi ledakan, mungkin akan dilakukan perubahan-perubahan strategi," katanya.
Oleh karena itu, masyarakat diharapkan tidak merespon secara berlebihan momen libur akhir tahun, karena hingga saat ini pandemi penyakit akibat penyebaran virus yang pertama kali merebak di Wuhan, China itu belum selesai.
Pemerintah telah mengambil langkah menghapus cuti bersama pada 24 Desember 2021. Keputusan itu sesuai dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) Tiga Menteri Nomor 712 Tahun 2021, Nomor 1 Tahun 2021 dan Nomor 2 Tahun 2021 Tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2021.
"Tetap kita betul-betul khawatir terkait Natal dan Tahun Baru ini, jangan sampai terlalu berlebihan. Jika euforia berlebih, dan (kasus) tinggi lagi akan repot. Jadi lebih pada upaya untuk mengerem," katanya.
Dengan kondisi tersebut, Moeldoko menambahkan pemerintah juga tetap menerapkan pembatasan jumlah kunjungan wisatawan di destinasi wisata yang ada di Indonesia. Pembatasan jumlah wisatawan itu, bertujuan agar tidak terjadi kerumunan.
Pembatasan jumlah kunjungan wisatawan pada tiap destinasi wisata tersebut disesuaikan dengan tiap-tiap level pada penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang dikeluarkan oleh Kementerian Dalam Negeri.
Berdasarkan catatan, hingga saat ini di Indonesia tercatat secara keseluruhan ada sebanyak 4.249.758 kasus konfirmasi positi COVID-19. Dari total tersebut, sebanayk 4.096.664 orang dilaporkan sembuh, dan 143.608 orang meninggal dunia.
Sementara untuk capaian vaksinasi, secara nasional ada 208.265.720 sasaran vaksinasi di Indonesia. Hingga saat ini, tercatat sebanyak 128.147.345 warga yang telah mendapatkan suntikan dosis pertama, dan 81.711.099 warga untuk dosis kedua.
(mdk/ded)