Pemilik Metzo Executive Club & Karaoke Lombok Kaget Ada Striptis di Tempatnya
Wolini, mengaku mengetahui ada kasus tarian telanjang setelah mendengar informasi melalui media massa. Karena, saat kasus tersebut diungkap Polda NTB, dirinya sedang berada di Jakarta selama satu Minggu.
Pemilik Metzo Executive Club & Karaoke Lombok, Ketut Wolini mengklaim bahwa tidak mengetahui ada tarian telanjang yang dilakukan oleh dua orang pemandu lagu bersama 'papi' di tempat itu. Hal ini dikatakan Ketut Wolini saat menggelar konferensi pers kepada sejumlah media di Mataram.
"Demi Tuhan saya tidak tahu ada pelayanan tari telanjang. Kami di manajemen dan owner tidak pernah menyediakan layanan semacam itu, apalagi sudah jelas ada aturan yang tidak membolehkan adanya perbuatan asusila, menggunakan narkoba, membawa sajam dan senpi atau perbuatan melawan hukum. Itu aturan yang sudah di terapkan sejak dibangunnya Metzo," ujarnya, seperti dilansir Antara, Kamis (13/2).
-
Di mana pantai populer di Lombok? Pantai Kuta Lombok merupakan salah satu pantai paling populer di Lombok.
-
Kapan bandara Lolak diresmikan? Bandar udara (bandara) di Provinsi Sulawesi Utara kian bertambah, kini baru saja beroperasi bandara Lolak di Bolaang Mongondow, Minggu (18/2).
-
Bagaimana bandara Lolak diresmikan? Peresmian ini ditandai dengan pendaratan perdana pesawat tipe DHC-6 Twin Otter maskapai SAM Air sekitar pukul 15.52 WITA.
-
Apa yang menjadi daya tarik utama wisata alam di Lombok Barat? Lombok Barat adalah salah satu kabupaten di provinsi Nusa Tenggara Barat yang memiliki banyak potensi wisata yang menarik dan beragam. Daerah ini berbatasan langsung dengan Bali dan memiliki garis pantai panjang di pesisir barat pulau yang dihiasi dengan deretan pantai-pantai indah berpasir putih.
-
Apa yang menjadi daya tarik utama dari wisata Lombok Barat? Lombok Barat adalah salah satu kabupaten di provinsi Nusa Tenggara Barat yang memiliki banyak potensi wisata yang menarik dan beragam.
-
Apa yang dimaksud dengan Tradisi Peresean di Lombok? Tarian adu kekuatan dan ketangkasan kaum laki-laki dengan menggunakan senjata berupa rotan sebagai alat pukul dan tameng yang terbuat dari kulit sapi.
Wolini, mengaku mengetahui ada kasus tarian telanjang setelah mendengar informasi melalui media massa. Karena, saat kasus tersebut diungkap Polda NTB, dirinya sedang berada di Jakarta selama satu Minggu.
Sehingga, dirinya belum sempat memberikan klarifikasi terkait hal tersebut. Karena itu, ia pun meminta publik untuk tidak buru-buru menghakimi dirinya. Karena praktik tarian telanjang tanpa busana itu di luar sepengetahuannya.
Selain itu, ia mengaku sangat menyesalkan adanya kejadian tersebut karena mencoreng nama baiknya dan tempat usahanya. Ia pun meminta kepada semua pihak untuk tidak menuding manajemen dan owner yang seolah olah menyediakan layanan penari tanpa busana tersebut.
"Saya akui kecolongan karena memang ini juga di luar kemampuan dan saya sebagai Ketua PHRI tidak akan mungkin senekat itu," ucap Wolini.
Meski demikian, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) NTB itu, menyatakan akan mengambil tindakan tegas bila ada karyawan terbukti melanggar aturan tersebut.
"Tentu ada sanksi kepada karyawan yang melanggar aturan, bila kesalahannya fatal kita bisa kita akan pecat," tegas Wolini.
Lebih lanjut, terkait proses hukum kasus penari telanjang tersebut, Wolini meminta semua pihak menghormati proses hukum yang saat ini sedang berjalan. Bahkan, dirinya pun siap memberikan keterangan jika diminta pihak kepolisian.
"Kita siap kalau di panggil untuk memberikan keterangan, sehingga kasus ini terbuka jelas," katanya.
Sebelumnya, jajaran Polda NTB menangkap dua penari telanjang (striptis) yang bekerja di Metzo Executive Club & Karaoke Lombok, kawasan wisata Senggigi, Kabupaten Lombok Barat.
Kabid Humas Polda NTB Kombes Pol Artanto mengungkapkan dua penari telanjang yang ditangkap berinisial YM (35) dan SM (23).
"Jadi dua pelaku ini tertangkap tangan melakukan tarian telanjang atau striptis. Mereka adalah 'partner song' yang melayani konsumennya dalam paket khusus berupa tarian striptis," kata Artanto.
Selain kedua penari telanjang ini, polisi juga menangkap seorang pria yang diduga berperan sebagai muncikari. Pria yang dipanggil 'papi' tersebut berinisial DA (43).
Untuk menikmati tarian striptis ini, konsumen lebih dulu harus mengirimkan uang Rp2,5 juta melalui transfer rekening Bank BCA milik DA. Setelah uang diterima, konsumen sudah mendapatkan kamar khusus dengan fasilitas dan pelayanan berkelas.
"Jadi dari paket khusus ini, kedua pelaku (YM dan SM), harus melayani selama tiga jam. Untuk paket plus-nya, ada biaya tambahan Rp3 juta per 'partner song'," katanya.
Baca juga:
Mengaku Tidak Bisa Puaskan Nafsu, Pria di Pasuruan Jual Istri Rp50 Ribu
Polisi Bongkar Prostitusi di Apartemen Gading Nias Residence, PSKnya Berusia 14 Tahun
Pemkot Jakut Segel Kafe Remang-Remang di Gang Royal
Kurang Bayar Usai Kencan, Tukang Parkir Bunuh PSK di Bandung
Muncikari Ditangkap saat Antar PSK Untuk Tamu Hotel di Pangandaran
Apartemen Kalibata City dan Prostitusi yang Tak juga Hilang