Pemilik Padepokan Kanjeng Dimas resmi jadi tersangka
Pemilik Padepokan Kanjeng Dimas resmi jadi tersangka. Penetapan tersangka tersebut berdasarkan dari keterangan saksi tidak lain tersangka yang sudah ditangkap duluan. Dimana, ada sepuluh orang yang mengaku otak di balik pembunuhan terhadap Abdul Gani dan Ismail adalah Taat Pribadi.
Seorang guru spritual yang ditangkap polisi, dari Brimob dan gabungan anggota Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim, hingga kini masih terus diperiksa penyidik.
Tapi, tersangka Taat Pribadi yang mempunyai Padepokan Kanjeng Dimas di Dusun Sumber Cengkelek RT 22, RW 8, Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, dipastikan sebagai otak pelaku pembunuhan terhadap Abdul Gani dan Ismail.
"Taat Pribadi kita tetapkan tersangka otak Pembunuhan dua orang (Abdul Gani dan Ismail) yang menjadi korbannya," terang Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono, Kamis (22/9) petang.
Penetapan tersangka tersebut berdasarkan dari keterangan saksi tidak lain tersangka yang sudah ditangkap duluan. Dimana, ada sepuluh orang yang mengaku otak di balik pembunuhan terhadap Abdul Gani dan Ismail adalah Taat Pribadi, pemilik Padepokan Kanjeng Dimas.
"Ada sepuluh orang tersangka yang kita tangkap pertama. Dari sepuluh orang tersangka inilah mengaku membunuh dua orang itu atas perintah Taat Pribadi," tutur Argo panggilan akrabnya.
Perwira tiga melati di pundak tersebut mengakui, kalau untuk melakukan penangkapan dan penggerebekan itu mengerahkan banyak personel. Sebab, banyak informasi, kalau orang yang ada di dalam Padepokan Kanjeng Dimas itu jumlahnya cukup banyak, diperkirakan 1.500 orang.
Untuk mengantisipasi hal tidak diinginkan, maka polisi menurunkan pasukan dengan jumlah besar. "Iya ada sekitar 600 personel Brimob Polda Jatim, kemudian dibantu dari personel jajaran Polda Jatim, jumlahnya sekitar 900 personel, dan dari instansi lainnya sekitar 300 personel," tandas dia.
Perlu diketahui, Taat Pribadi ditangkap berdasarkan laporan dari polisi yang ada di Probolinggo, pada bulan Juli 2016. Dari laporan tersebut, berawal dari orang hilang, yang ternyata korban pembunuhan yakni Abdul Gani dan Ismail.
Pelakunya adalah anak buah Taat. Polisi yang menangani, berhasil menangkap sepuluh orang, setelah itu baru berhasil menangkap Taat Pribadi.
Karena, polisi yang sudah melayangkan tiga kali surat panggilan, ternyata dihiraukan oleh tersangka dengan alasan sakit. Tapi, setelah dilakukan penyelidikan, ternyata tersangka tidak sakit. Polisi langsung melakukan penangkapan dan penggerebekan terhadap seorang spiritual yakni Taat Pribadi.