Pemkab Bekasi tanggung BPJS bocah kelainan kelamin
Ia membenarkan bahwa BPJS yang dimiliki keluarga tersebut menunggak. Jika diaktifkan kembali, maka keluarga tersebut harus membayar denda sebesar Rp 1 juta. Karena denda tersebut sudah diatur dalam peraturan yang ada tentang BPJS.
Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, akan mengambil alih pembayaran iuran BPJS Kesehatan keluarga Kusnadi (36) dan Kartini (30). Sebab, pasangan suami-istri tersebut tak bisa mengoperasikan anaknya, Hilal Luthfi Ramadhan (7) yang menderita kelainan kelamin karena terbentur biaya.
"Kami akan memasukkan kepesertaan BPJS mereka ke PBI (Penerima Bantuan Iuran) yang ditanggung oleh pemerintah daerah melalui APBD," kata Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan pada Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi Alamsyah, Selasa (28/11).
Ia membenarkan bahwa BPJS yang dimiliki keluarga tersebut menunggak. Jika diaktifkan kembali, maka keluarga tersebut harus membayar denda sebesar Rp 1 juta. Karena denda tersebut sudah diatur dalam peraturan yang ada tentang BPJS.
"Tunggakan akan kami bayar, sehingga kartu JKN tersebut bisa digunakan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan, termasuk operasi," ujarnya.
Ia menambahkan, pihaknya belum dapat menyimpulkan kelainan kelamin yang dialami oleh Hilal. Karena belum melihat riwayat berobat, dia khawatir salah mendiagnosa kelainan yang dideritanya.
Hilal Luthfi Ramadhan warga Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, menderita kelainan kelamin sejak lahir. Kedua orangtua bocah itu, Kusnadi (36) dan Kartini (30) tak bisa berbuat banyak karena terbentur biaya operasi, adapun kartu BPJS yang dimiliki pun sudah mati, karena tak pernah dibayar.
Sebetulnya, Hilal pernah dioperasi ketika usia 4 tahun. Tapi belum membuahkan hasil. Keterangan dokter ketika itu, Hilal masih butuh operasi lagi agar kelainan alat kelaminnya kembali normal. Sayangnya, hal itu tak pernah terlaksana manakala jaminan kesehatan nasional sudah tak aktif lagi, karena tak pernah dibayar.
Baca juga:
BPJS Kesehatan jamin masih tanggung biaya pengobatan 8 penyakit
Jaga kesehatan, ada wacana 8 penyakit ini tak lagi ditanggung BPJS Kesehatan
DPR sebut cost sharing bisa diterapkan di BPJS Kesehatan asal revisi UU SJSN
DPR panggil BPJS Kesehatan soal rencana cost sharing 8 penyakit katastropik
Pemkot Tangsel persiapkan berobat gratis di RS swasta berbasis e-KTP
-
Apa itu Program Pesiar BPJS Kesehatan? BPJS Kesehatan resmi meluncurkan program Petakan, Sisir, Advokasi dan Registrasi (PESIAR). Program tersebut dihadirkan untuk mengakselerasi proses rekrutmen peserta dan meningkatkan keterlibatan aktif dalam Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
-
Bagaimana BPJS Kesehatan meningkatkan layanan kesehatan bagi pesertanya? Salah satu upaya yang dilakukan melalui pertemuan antara Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti bersama Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas'ud.
-
Bagaimana BPJS Kesehatan mempermudah akses bagi peserta JKN? Inovasi berbasis digital dihadirkan BPJS Kesehatan Ia menjelaskan, sejumlah inovasi berbasis digital yang dihadirkan BPJS Kesehatan demi memberikan kemudahan akses bagi peserta JKN antara lain meliputi BPJS Kesehatan Care Center 165, Aplikasi Mobile JKN, Chat Assistant JKN (CHIKA), Voice Interactive JKN (VIKA), dan Pelayanan Administrasi melalui Whatsapp (PANDAWA).
-
Bagaimana BPJS Kesehatan memberikan kemudahan akses bagi masyarakat? Untuk itu, mereka melakukan transformasi digital dengan menghadirkan berbagai layanan inovatif yang mengandalkan teknologi dan digitalisasi.
-
Apa saja contoh layanan inovatif yang diluncurkan BPJS Kesehatan? Hadirnya Aplikasi Mobile JKN, Pelayanan Administrasi melalui Whatsapp (PANDAWA), Chat Asisstant JKN (CHIKA), Voice Interractive JKN (VIKA), BPJS Kesehatan Care Center 165, hingga i-Care JKN serta inovasi berbasis teknologi lainnya menjadi bukti BPJS Kesehatan bergerak maju untuk memberikan pelayanan yang mudah dijangkau dan mudah diakses oleh seluruh peserta JKN.
-
Mengapa BPJS Kesehatan dan Pemkot Balikpapan berkolaborasi? Kerja sama ini akan membawa manfaat signifikan dalam memberikan layanan kesehatan yang lebih baik.