Kolaborasi Apik BPJS Kesehatan dengan Pemkot Balikpapan dalam Program JKN
Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti bertemu Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas'ud.
Kerja sama ini akan membawa manfaat signifikan dalam memberikan layanan kesehatan yang lebih baik.
Kolaborasi Apik BPJS Kesehatan dengan Pemkot Balikpapan dalam Program JKN
Dirut BPJS Kesehatan Bertemu Wali Kota Balikpapan
Menjalani tahun ke sepuluh menjadi badan penyelenggara Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), BPJS Kesehatan terus berupaya meningkatkan kualitas mutu layanan bagi pesertanya.
Salah satu upaya yang dilakukan melalui pertemuan antara Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti bersama Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas'ud.
-
Apa tujuan dari program JKN BPJS Kesehatan? Seiring dengan bertambahnya jumlah peserta JKN, BPJS Kesehatan memandang perlu dilakukan transformasi terhadap mutu layanan. 'Salah satu wujud nyata dari upaya transformasi mutu layanan adalah dengan penyediaan Loket Pelayanan Informasi BPJS Kesehatan di seluruh rumah sakit yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.
-
Kenapa BPJS Ketenagakerjaan berkolaborasi dengan Bank Mantap? 'Kami sangat menyambut hangat kerjasama ini karena nanti mulai tahun 2030 kami akan mulai membayarkan manfaat pensiun berkala untuk seluruh peserta jaminan pensiun BPJS Ketenagakerjaan. Oleh karena itu kami berinisiatif untuk mulai memperluas kanal untuk memudahkan para peserta sehingga mereka dapat terlayani dengan baik. Kami juga menyadari bahwa untuk mewujudkannya diperlukan juga kolaborasi dengan pihak lain dan salah satunya dengan Bank Mantap yang kita lakukan pada hari ini,'terang Roswita.
-
Apa manfaat BPJS Kesehatan bagi warga? “Kami ingin mengenalkan Program JKN lebih dekat kepada masyarakat. Kami jelaskan hak, kewajiban, manfaat, hingga prosedur berobat menggunakan penjaminan Program JKN. Dengan mengenal lebih dekat seputar Program JKN, kami harap tumbuh kesadaran masyarakat akan pentingnya menjadi peserta Program JKN dan menjaga kepesertaan JKN mereka selalu aktif. Jika suatu hari jatuh sakit dan harus berobat, tidak perlu lagi pusing memikirkan biaya karena sudah dijamin BPJS Kesehatan sesuai prosedur yang berlaku,“ ujarnya.
-
Apa manfaat dari BPJS Kesehatan? 'Dengan memastikan penganggaran, pendaftaran, pembayaran iuran dan kepatuhan dukungan Program JKN. Melalui Sumatera Selatan Berobat Pakai KTP (Sumsel Berkat) harapannya dapat memberikan akses layanan yang mudah, cepat, dan setara bagi peserta JKN,' ujar Ghufron.
-
Bagaimana BPJS Kesehatan meningkatkan kualitas layanan? Seiring dengan bertambahnya jumlah peserta JKN, BPJS Kesehatan memandang perlu dilakukan transformasi terhadap mutu layanan. 'Salah satu wujud nyata dari upaya transformasi mutu layanan adalah dengan penyediaan Loket Pelayanan Informasi BPJS Kesehatan di seluruh rumah sakit yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.
-
Apa yang BPJS Kesehatan tawarkan? BPJS Kesehatan telah menghadirkan empat jenis layanan skrining yang dapat dimanfaatkan oleh peserta JKN.
Kunjungan tersebut untuk membahas langkah peningkatan layanan kesehatan dan manfaatnya bagi warga Kota Balikpapan.
Pertemuan yang berlangsung di Kantor Wali Kota Balikpapan ini juga dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Andi Sri Juliarty, serta jajaran Pemerintah Kota Balikpapan.
Dalam suasana akrab, Ghufron menyampaikan apresiasinya atas komitmen Wali Kota Balikpapan dalam dukungannya kepada BPJS Kesehatan, sehingga saat ini Kota Balikpapan termasuk salah satu kota yang mendapatkan predikat Universal Health Coverage (UHC).
"Untuk capaian di Kota Balikpapan sudah bagus di 99,68 persen.
Diharapkan pemerintah mendukung program ini dengan mengajak masyarakat untuk secara tertib melakukan cek status kepesertaan BPJS Kesehatannya. Tidak harus ke kantor cabang, BPJS Kesehatan sudah memiliki kanal layanan tanpa tatap muka,"
ucap Ghufron.
Fokus utama pertemuan ini adalah membahas perkembangan apa saja yang telah BPJS Kesehatan lakukan untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Ghufron menekankan saat ini BPJS Kesehatan telah bertransformasi digital dan bekerja sama dengan fasilitas kesehatan untuk memberikan pelayanan kesehatan yang cepat mudah dan setara.
"Saat ini juga telah dilakukan implementasi Aplikasi i-Care JKN di fasilitas kesehatan.
Aplikasi i-Care JKN ini berfungsi untuk memudahkan petugas medis dan penyelenggara pelayanan kesehatan mengetahui riwayat pelayanan kesehatan yang diakses oleh peserta JKN dalam satu tahun terakhir,"
lanjut Ghufron.
Ghufron juga menyampaikan pentingnya kerja sama antara BPJS Kesehatan dengan pemerintah daerah dalam mengoptimalkan transformasi digital. Tujuannya untuk memastikan peserta jaminan kesehatan mendapatkan layanan terbaik.
"Lalu bagi peserta yang ingin mendapatkan layanan BPJS Kesehatan tidak selalu harus ke kantor cabang.
Kami punya beberapa kanal layanan non tatap muka seperti melalui Aplikasi Mobile JKN, dan Pelayanan Administrasi Melalui WhatsApp (PANDAWA) yang dapat melayani kebutuhan masyarakat cukup dengan lewat smartphone saja,"
ujar Ghufron.
Ajakan Masyarakat untuk Melakukan Skrining Kesehatan
Ghufron juga tidak lupa untuk mengingatkan Pemerintah Kota Balikpapan untuk mengajak masyarakat melakukan skrining kesehatan, guna mengetahui risiko potensi penyakit kronis seperti Diabetes Militus, Jantung Koroner, Hipertensi dan Gagal Ginjal Kronis.
Sementara itu, Rahmad menegaskan bahwa Pemerintah Kota Balikpapan mendukung upaya peningkatan layanan kesehatan.Menurutnya, kesehatan masyarakat adalah salah satu aset berharga di Kota Balikpapan.
Kerja sama dengan BPJS Kesehatan akan membawa manfaat signifikan dalam memberikan layanan kesehatan yang lebih baik lagi bagi seluruh warga Balikpapan.
"Di 2021 kemarin, kami telah mengeluarkan Peraturan Wali Kota Balikpapan Nomor 26 Tahun 2021.
Peraturan tersebut berisikan mengenai pedoman pelaksanaan program jaminan kesehatan bagi peserta di segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) yang didaftarkan oleh pemerintah daerah,"
terang Rahmad.
Kolaborasi Optimalkan Penggunaan Fasilitas Kesehatan
Dalam diskusi mendalam, keduanya membahas strategi untuk memperbaiki aksesibilitas layanan kesehatan.
Keduanya setuju untuk berkolaborasi dalam mengoptimalkan penggunaan fasilitas kesehatan yang ada, serta mengidentifikasi apa yang memerlukan perbaikan.
Selain itu, program dan wadah edukasi kesehatan juga menjadi perhatian penting dalam perbincangan kali ini.