Kolaborasi BPJS Kesehatan dan Kemenkes, Luncurkan Program Pembiayaan Tuberkulosis
Kemajuan kesehatan masyarakat adalah salah satu prioritas utama pemerintah Indonesia, yang terwujud dalam Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Kemajuan kesehatan masyarakat adalah salah satu prioritas utama pemerintah Indonesia, yang terwujud dalam Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Kolaborasi BPJS Kesehatan dan Kemenkes, Luncurkan Program Pembiayaan Tuberkulosis
Sebuah langkah penting dalam menghadirkan layanan kesehatan yang lebih baik bagi masyarakat adalah inovasi dalam pembiayaan kesehatan.
Hal ini menjadi sorotan utama dalam acara Townhall Pilar Pembiayaan Kesehatan dengan tema “Pendanaan lebih baik untuk masyarakat lebih sehat," yang dihadiri oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia dan Direktur Utama BPJS Kesehatan.
Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama yang erat antara Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) Kementerian Kesehatan dengan BPJS Kesehatan, yang bertujuan untuk menyosialisasikan pilar-pilar dan capaian dalam transformasi pembiayaan kesehatan.
Dalam acara ini diluncurkan Inovasi Pembiayaan Kesehatan Strategis Tuberkulosis melalui metode pendanaan JKN.
-
Apa yang BPJS Kesehatan tawarkan? BPJS Kesehatan telah menghadirkan empat jenis layanan skrining yang dapat dimanfaatkan oleh peserta JKN.
-
Siapa saja yang terlibat dalam kerja sama BPJS Ketenagakerjaan? BPJS Ketenagakerjaan dan 11 Anggota Luar Biasa (ALB) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) menjalin kerja sama dalam perlindungan pekerja.
-
Apa manfaat dari BPJS Kesehatan? 'Dengan memastikan penganggaran, pendaftaran, pembayaran iuran dan kepatuhan dukungan Program JKN. Melalui Sumatera Selatan Berobat Pakai KTP (Sumsel Berkat) harapannya dapat memberikan akses layanan yang mudah, cepat, dan setara bagi peserta JKN,' ujar Ghufron.
-
Apa manfaat BPJS Kesehatan bagi warga? “Kami ingin mengenalkan Program JKN lebih dekat kepada masyarakat. Kami jelaskan hak, kewajiban, manfaat, hingga prosedur berobat menggunakan penjaminan Program JKN. Dengan mengenal lebih dekat seputar Program JKN, kami harap tumbuh kesadaran masyarakat akan pentingnya menjadi peserta Program JKN dan menjaga kepesertaan JKN mereka selalu aktif. Jika suatu hari jatuh sakit dan harus berobat, tidak perlu lagi pusing memikirkan biaya karena sudah dijamin BPJS Kesehatan sesuai prosedur yang berlaku,“ ujarnya.
-
Apa yang diberikan BPJS Ketenagakerjaan? Adapun para pekerja rentan tersebut berasal dari 15 Kecamatan di wilayah Kota Makassar, yang berprofesi sebagai petani, nelayan, buruh harian lepas, pekerja lepas, sopir, hingga Pedagang. Selain itu, terdapat 472 pekerja disabilitas yang seluruhnya akan mendapatkan perlindungan 2 program dari BPJS Ketenagakerjaan yaitu Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM).
-
Apa tujuan dari program JKN BPJS Kesehatan? Seiring dengan bertambahnya jumlah peserta JKN, BPJS Kesehatan memandang perlu dilakukan transformasi terhadap mutu layanan. 'Salah satu wujud nyata dari upaya transformasi mutu layanan adalah dengan penyediaan Loket Pelayanan Informasi BPJS Kesehatan di seluruh rumah sakit yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.
"Seiring dengan peningkatan jumlah pelayanan kesehatan, muncul kebutuhan inovasi dan upaya kolaboratif mengatasi tantangan baru. Kami menyadari tidak cukup dengan inovasi internal, tetapi juga dengan mitra strategis Salah satunya program pembiayaan Tuberkulosis melalui pendanaan JKN," terang Ghufron.
Ghufron menambahkan, inovasi ini menjadi penting mengingat situasi TB di Indonesia menduduki peringkat kedua dengan jumlah penderita TB terbanyak di dunia.
Hingga 1 Agustus 2023, terdapat 6,3 juta peserta JKN yang terindikasi menderita TB. Tingginya angka rujukan pasien TB dari Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) ke rumah sakit menjadi masalah yang perlu segera diatasi, mengingat pengobatan TB membutuhkan waktu minimal 6 bulan dan membawa risiko penularan.
"Peluncuran inovasi pembiayaan program TB diharapkan masalah dapat diatasi. Memotivasi FKTP untuk mendiagnosis dan mengobati pasien TB secara efektif, sehingga meningkatkan akses dan kualitas layanan. Selain itu, inovasi ini berpotensi membuat pembiayaan kesehatan lebih berkelanjutan dan efisien dengan menekan angka rujukan ke rumah sakit," ujar Ghufron.
Inovasi Pembiayaan TB ini akan diuji coba dalam enam wilayah, yaitu Kota Medan, Kota Bogor, Kota Denpasar, Kota Surabaya, Kota Jakarta Utara, dan Kota Semarang.
BPJS Kesehatan berperan aktif dalam program ini dengan menyediakan berbagai layanan, termasuk dashboard monitoring inovasi pembiayaan TB, sistem kecerdasan buatan yang mampu mendeteksi kepatuhan penderita TB dalam minum obat, interoperabilitas data dalam sistem informasi kepesertaan, sosialisasi kepada fasilitas kesehatan bersama dengan Tim inovasi pembiayaan TB dan Kementerian Kesehatan, serta melakukan monitoring dan evaluasi.
"Pemerintah Indonesia mengamanatkan dalam (RPJMN) 2020-2024 bahwa cakupan kepesertaan penduduk Indonesia dalam Program JKN diharapkan mencapai 98 persen dari total penduduk pada tahun 2024."
"Sesuai dengan amanat Undang-Undang 40 Tahun 2004 dan UU 24 Tahun 2011 yang menegaskan perlunya perlindungan kesehatan bagi seluruh penduduk," terang Ghufron.
Hingga 1 Agustus 2023, Program JKN yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan telah mencapai kepesertaan lebih dari 260 juta jiwa, atau lebih dari 93 persen dari total penduduk Indonesia.
Peningkatan signifikan juga terlihat dalam tingkat kepuasan peserta, yang naik menjadi 89,62 persen pada tahun 2022 dari sebelumnya 87,63 persen di tahun 2021. Kepuasan Badan Usaha juga meningkat, mencapai 90,36 persen di tahun 2022 dari 86,56 persen di tahun 2021.
"Selain itu juga pada tahun 2022, pemanfaatan pelayanan kesehatan mencapai 502,9 juta kunjungan yang mencakup kunjungan sehat dan kunjungan sakit, setara dengan 1,4 juta kunjungan per hari. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin mengandalkan Program JKN," tambah Ghufron.
Komitmen BPJS Kesehatan adalah meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan melalui berbagai inovasi.
Dengan kolaborasi erat bersama Kementerian Kesehatan, BPJS Kesehatan berharap dapat terus memperluas akses layanan berkualitas untuk mendukung upaya mencapai masyarakat Indonesia yang lebih sehat dan bebas dari TB.