Pemkab Gunung Kidul batasi waktu operasi tempat hiburan malam
Bupati khawatir keberadaan tempat hiburan malam bakal diwarnai aksi maksiat.
Wakil Bupati Gunung Kidul, Immawan Wahyudi berharap tempat hiburan malam di Gunung Kidul tak buka semalaman selama Ramadan. Hal tersebut dilakukan guna mencegah munculnya keresahan masyarakat karena perbuatan maksiat.
"Untuk menghormati bulan suci Ramadan, hendaknya tempat hiburan membatasi waktu operasional," kata Immawan, Senin (8/6), seperti dikutip dari Antara.
-
Kenapa cemilan malam penting di bulan Ramadan? Makanan kecil atau selingan malam hari perlu dikonsumsi agar terpenuhi kebutuhan gizi sehari.
-
Kapan Ramadhan di luar angkasa? Selama masa tinggalnya, umat Islam di Bumi akan merayakan bulan Ramadhan – waktu puasa, doa dan refleksi yang berlangsung dari malam tanggal 22 Maret hingga 21 April.
-
Apa saja acara yang diadakan oleh Kuningan City untuk memeriahkan Ramadan Kareem? Dengan tema "Ramadhan Kareem," Kuningan City mengundang pengunjung untuk menikmati momen berharga bersama keluarga dan orang terdekat dengan penuh keceriaan dan makna.
-
Apa yang menjadi ciri khas perayaan saat malam-malam terakhir bulan Ramadan di Provinsi Riau? Festival Lampu Colok ala masayarakat Melayu menjadi ciri khas perayaan saat malam-malam terakhir bulan Ramadan di Provinsi Riau.
-
Kenapa kue ini diburu saat bulan Ramadan? Bulan Ramadan menjadi momen berburu makanan khas daerah yang menjadi menu andalan untuk santapan berbuka puasa bersama keluarga di rumah.
-
Kapan Kampung Ramadan Sanden berlangsung? Acara itu digelar di Jalan Trunojoyo, Sanden, selama satu minggu mulai dari tanggal 23-31 Maret 2024.
Guna melakukan penertiban tersebut, Immawan akan berkoordinasi dengan pihak keamanan seperti kepolisian dan Satpol PP. Dia masih mempertimbangkan layaknya seberapa lama tempat hiburan malam boleh buka. Jika tidak diatur waktu operasionalnya, Immawan khawatir akan menjadi gudang maksiat.
Di sisi lain Kepala Satpol PP Gunung Kidul, Agus Hartadi berjanji akan meminimalisir penyebab kemunculan penyakit masyarakat selama Ramadan. Sasaran utamanya ialah beberapa lokasi penjualan atau area konsumsi minuman keras, salah satunya ialah tempat hiburan malam.
"Sudah kami lakukan dan akan lebih mengintensifkan lagi menjelang Ramadan. Kami tetap akan melakukan pemantauan," katanya.
Sementara itu, Kapolres Gunung Kidul, AKBP Hariyanto mengatakan bahwa pihaknya akan tetap menutup tempat hiburan malam yang belum berizin.
"Untuk yang sudah berizin, kami koordinasikan dengan pihak terkait," katanya.
Ia mengatakan bahwa pihaknya akan mengintensifkan operasi pekat mulai dari minuman, narkoba, hingga pasangan mesum.
(mdk/tyo)