Pemkab Kudus Butuh Tambahan Tenaga Kesehatan untuk Operasikan Isolasi Terpusat
Sementara untuk perekrutan nakes baru, kata dia, belum memungkinkan karena anggaran untuk penanganan COVID-19 di Kudus mulai menipis.
Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, membutuhkan tambahan tenaga kesehatan (nakes) untuk mengoperasikan tempat isolasi terpusat yang tersebar di sembilan kecamatan dengan total kapasitas 779 orang, kata Bupati Kudus Hartopo.
"Tenaga kesehatan sangat dibutuhkan untuk memonitoring kondisi kesehatan pasien COVID-19 yang menjalani isolasi terpusat di masing-masing desa. Bidan desa memang bisa diikutkan, namun tidak bisa memonitor selama 24 jam," ujarnya di Kudus dilansir Antara, Senin (14/6).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Di mana virus-virus kuno itu ditemukan? Ilmuwan berhasil menghidupkan kembali virus prasejarah berusia 48.500 tahun yang terperangkap dalam permafrost (lapisan tanah beku) di Siberia.
-
Kenapa bentuk kapsid virus berbeda-beda? Bentuk kapsid sangat bergantung pada jenis virusnya. Kapsid virus bisa berbentuk bulat, polihedral, heliks, atau bentuk lain yang lebih kompleks. Kapsid tersusun atas banyak kapsomer atau sub-unit protein.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Di mana kuburan viral itu berada? Lokasi kuburan itu berada tengah gang sempit RT.03,RW.04, Kelurahan Pisangan Timur, Pulo Gadung, Jakarta Timur.
-
Siapa yang dilibatkan dalam penanganan pandemi Covid-19 dalam disertasi Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung? Analisis ini menawarkan wawasan berharga tentang pentingnya kerjasama antar-sektor dan koordinasi yang efektif antara lembaga pemerintah dan non-pemerintah dalam menghadapi krisis kesehatan.
Sementara untuk perekrutan nakes baru, kata dia, belum memungkinkan karena anggaran untuk penanganan COVID-19 di Kudus mulai menipis.
Terkait kendala tersebut, Pemkab Kudus akan berkoordinasi dengan Pemprov Jateng bahwa membutuhkan tenaga kesehatan tambahan untuk ditugaskan selama 24 jam memonitor warga yang melakukan isolasi.
Pemkab Kudus juga mencoba untuk kembali melakukan refocusing anggaran guna menambah anggaran untuk insentif nakes yang akan ditugaskan di desa-desa.
Tempat isolasi yang disiapkan oleh Pemkab Kudus, di antaranya di Rusunawa Bakalan Krapyak dengan kapasitas 180 orang.
Kemudian di masing-masing desa di Kabupaten Kudus juga mulai mempersiapkan tempat isolasi, mulai dari balai desa, rumah dinas bidan, Puskesmas pembantu hingga klenteng siap dijadikan tempat untuk menampung penderita COVID-19 tanpa gejala.
Total kapasitas tempat isolasi di desa-desa mencapai 599 orang, sehingga ketika bisa ditempati tanpa harus keluar kota seperti di Asrama Haji Donohudan.
Selain itu, Pemkab Kudus juga masih memiliki Balai Diklat Sonyawarih, Graha Muria Colo, dan Akbid Kudus yang bisa dioptimalkan sebagai tempat isolasi. Akbid Kudus sendiri dimanfaatkan untuk penderita COVID-19 dengan gejala ringan.
Baca juga:
Muncul Klaster Masjid di Karanganyar, 54 Warga Desa Terpapar Covid-19
Khofifah Sebut 3 Pasien di Jatim Terpapar Covid-19 Varian India
Pemkot Solo Siapkan Tempat Isolasi Setelah Asrama Haji Donohudan Dipakai Warga Kudus
Tak Ada Pengetatan di DKI, Anies Baswedan Minta Warga Taat Protokol Kesehatan
Daya Tampung RSUD Wongsonegoro Semarang Penuh, Pasien Covid-19 Antre di IGD