Pemkot Bogor akan Evaluasi Tiga Faktor Sebelum Perpanjang Ganjil-Genap
Ketiga faktor tersebut yakni, pengurangan mobilitas warga selama pemberlakukan aturan tersebut, lalu aspek kesehatan di mana adanya terjadi penurunan penularan Covid-19 dan faktor ekonomi.
Merdeka.com - Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto menilai ada tiga faktor yang akan dievaluasi setelah pelaksanaan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro disertai penerapan ganjil-genap di Kota Bogor.
Ketiga faktor tersebut yakni, pengurangan mobilitas warga selama pemberlakukan aturan tersebut, lalu aspek kesehatan di mana adanya terjadi penurunan penularan Covid-19 dan faktor ekonomi.
-
Apa itu KTP Sakti yang dimaksud Ganjar Pranowo? Ganjar menyebut KTP Sakti ini mengacu dari KTP elektronik yang sudah diterapkan saat ini Ganjar Jelaskan Manfaat KTP Sakti, Rakyat Bisa Akses Semua Bantuan Hanya dengan Satu Kartu Calon Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo bakal menerapkan sistem ‘Satu Data Indonesia’ bagi masyarakat Indonesia jika terpilih menjadi Presiden 2024. Adapun program kerja itu melalui KTP Sakti.
-
Bagaimana KPK menanggapi laporan dugaan gratifikasi Ganjar? "Setelah kami cek, betul ada laporan masyarakat dimaksud. Kami segera tindaklanjuti dengan verifikasi lebih dahulu oleh bagian pengaduan masyarakat KPK," singkat Ali.
-
Apa itu PPPK? PPPK adalah singkatan dari Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja. Dengan kata lain, seorang warga negara Indonesia yang memenuhi syarat bisa diangkat menjadi pegawai pemerintah berdasarkan perjanjian kerja dalam jangka waktu tertentu.
-
Bagaimana cara kerja KTP Sakti menurut Ganjar Pranowo? “KTP sakti ini merepresentasikan semuanya, tinggal pendataannya dibuat dengan baik, pengelolaannya dengan sistem yang baik dan KTP-nya tinggal dipakai dengan card reader saja,” Lebih jauh, Mantan Anggota DPR RI ini menyebut KTP Sakti ini mengacu dari KTP elektronik yang sudah diterapkan saat ini.
-
Apa yang dilaporkan oleh IPW terkait Ganjar? Laporan yang dilayangkan Indonesia Police Watch (IPW) atas dugaan gratifikasi Rp100 miliar dengan terlapor mantan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo harus dipisahkan dari politik.
"Kami lihat ada tiga faktor. Pertama dimensi mengurangi mobilitas warga. Saya tegaskan ganjil-genap ini berhasil. Kemudian dari aspek kesehatan, ada indikasi tren penularan Covid-19 menurun dan satu lagi aspek ekonomi. Karena prinsipnya kami mencari titik temu antara kesehatan dengan ekonomi," kata Bima Arya, Minggu (14/2).
Besok, Senin (15/2), Bima akan melakukan evaluasi PPKM Mikro, serta memanggil pelaku usaha hotel, restoran, toko-toko, UMKM hingga pasar tradisional. Jika tidak banyak berpengaruh, sistem ganjil-genap tidak tertutup kemungkinan untuk diterapkan secara permanen.
"Mungkin bisa divariasi atau selang-seling. Pekan ini ganjil-genap, pekan depan tidak. Kami masih lihat kemungkinan yang bisa diambil. Masih terlalu dini. Jangan-jangan tanpa ganjil-genap pun kondisinya sama aja. Jadi perlu hati-hati. Kami akan dialog dengan PHRI sambil menghitung datanya," kata Bima.
Sebelumnya diberitakan, ganjil-genap di Kota Bogor pertama kali diberlakukan pada Jumat (5/2). Saat itu, jumlah kendaraan yang keluar dari Gerbang Tol Bogor 1 dan Sentul Selatan 1 mencapai 50.541 kendaraan.
Sementara satu pekan kemudian atau Jumat (12/2) jumlah kendaraan yang keluar dari gerbang tol yang sama, hanya 40.124 kendaraan. Dengan kata lain terdapat penurunan 20,6 persen atau 10.417 kendaraan.
Kemudian, pada hari kedua pemberlakuan ganjil-genap pada Sabtu (6/2) total kendaraan yang masuk ke Kota Bogor 46.773 kendaraan. Jumlah ini pun berkurang pada Sabtu (13/2) yakni 45.459 kendaraan.
Sementara Jasamarga merilis, rata-rata kendaraan yang masuk ke Kota Bogor tiap hari Sabtu, sepanjang Januari 2021 mencapai 54.589 kendaraan yang tercatat pada 2, 9, 16, 23 dan 30 Januari 2020.
"Tapi saat pekan kedua pemberlakuan ganjil-genap, itu sedang long weekend Imlek. Di dalam Kota Bogor juga, selama pemberlakukan ganjil-genap juga tidak ada kemacetan, tidak ada penumpukan kendaraan. Jadi ganji-genap berhasil mengurangi mobilitas dari warga Kota Bogor dan luar Kota Bogor," kata Bima Arya, Minggu (14/2).
Meski begitu, dia tidak ingin gegabah dalam memutuskan, apakah memperpanjang aturan ganjil-genap atau tidak. Pasalnya, dalam periode yang sama selama pemberlakukan ganjil-genap terdapat penurunan angka penularan Covid-19 di Kota Bogor.
"Pada 6 Februari itu puncaknya yang mencapai 187 kasus. Tapi kemarin, 13 Februari menurun jadi 128 kasus positif baru. Ini yang akan kami analisis. Apakah penurunan ini akan terus terjadi meskipun tanpa ganjil-genap atau tidak," kata Bima.
Karena, pemberlakukan ganjil-genap juga berbarengan dengan penerapan PPKM Mikro di Kota Bogor. "Iya jadi di wilayah ada pengetatan, ditambah ada aturan ganjil genap. Ini yang masih kami analisis. Ini dugaan saya, karena ada ganjil-genap dan PPKM Mikro sehingga terjadi penurunan angka penularan," kata Bima.
Baca juga:
Bima Arya Sebut Ganjil-Genap Berhasil Tekan Mobilitas Warga
Ganjil Genap di Kota Bogor, 303 Kendaraan Ditegur dan 242 Ditindak
Bima Arya akan Kaji Opsi Memperpanjang Ganjil Genap di Bogor
Kakorlantas sebut Rombongan Moge di Bogor sempat Tunjukkan Surat Tes Rapid Antigen
Polisi di Bogor Putar Balik 350 Kendaraan Termasuk Iring-iringan Klub Mercedes
Walkot Bogor Bima Arya Buka Peluang Perpanjang Ganjil-Genap saat Akhir Pekan