Pemkot Tangerang bongkar lokalisasi prostitusi dekat bandara
Pemkot Tangerang melalui Satpol PP, Polres Metro Tangerang dan Kodim 0506 melakukan penertiban terhadap puluhan bangunan liar yang digunakan sebagai lokalisasi prostitusi dan minuman keras di sepanjang Kali Perancis, Kecamatan Benda Kota Tangerang.
Pemkot Tangerang melalui Satpol PP, Polres Metro Tangerang dan Kodim 0506 melakukan penertiban terhadap puluhan bangunan liar yang digunakan sebagai lokalisasi prostitusi dan minuman keras di sepanjang Kali Perancis, Kecamatan Benda Kota Tangerang, Jumat (26/5). Penertiban tersebut, berhasil meratakan 21 bangunan liar yang dimiliki 17 pemilik ilegal.
Kasat Pol PP Kota Tangerang, Mumung Turwana menjelaskan, bangunan liar tersebut mempergunakan lahan milik PT Angkasa Pura II untuk melakukan kegiatan yang jelas melanggar Peraturan Perda.
Sebelum ditertibkan, Satpol PP mengaku telah memberikan surat peringatan sebanyak tiga kali. Pihaknya juga telah melakukan razia dan berhasil menyita 200 minuman beralkohol dan 21 wanita pekerja seks komersial yang ikut terjaring.
"Mereka jelas melanggar Peraturan Darah, kami juga tak ingin bulan suci dikotori dengan penyakit penyakit masyarakat seperti ini," kata Mumung, di lokasi penertiban, Jumat 26 Mei 2017.
Di tempat yang sama, Asset and Logistic Senior Manager Bandara Soekarno Hatta Surahmat, menuturkan PT Angkasa Pura (Persero) II melalui Kantor Cabang Utama Bandara Soekarno Hatta, Kota Tangerang, mendukung upaya Pemerintah Kota Tangerang untuk memberantas minuman keras dan prostitusi serta bangunan liar tanpa izin.
"Kami mendukung penuh penertiban bangunan liar di lahan milik PT Angkasa Pura II. Sebab selain melanggar Peraturan Daerah, juga dengan adanya bangunan liar tersebut dapat mengganggu evakuasi ada peristiwa emergency," ujar dia.
Penertiban bangunan liar itu, lanjutnya sudah berkesesuaian dengan perda No.7 Tahun 2005 tentang Pelarangan Pengedaran dan Penjualan Minuman Beralkohol dan Peraturan Daerah No.7 tahun 2005 tentang Pelarangan Pelacuran.
Ditambahkan Surahmat, penertiban lahan milik Bandara Soetta ini juga untuk mendukung keselamatan penerbangan di Soetta.
Sebab, jika dalam kondisi emergency, pilot akan memilih melakukan emergency landing di laut, ketimbang di darat. Untuk itu Kali Perancis ini sangat diperlukan sebagai akses untuk petugas Bandara dan SAR yang menggunakan speed boat guna melakukan penyelamatan secara cepat.
"Pentingnya revitalisasi Kali Perancis dalam kondisi emergency landing," terangnya.