Pencari Siput Hilang di Sungai Lebur, Ditemukan Sudah Tidak Utuh Dalam Perut Buaya
Pencari siput bernama Subli itu sebelumnya dilaporkan hilang saat pergi mencari siput di Sungai Lebur, Minggu (25/6). Tim SAR gabungan bersama dengan warga, sebelumnya ramai-ramai menangkap buaya berukuran besar yang dicurigai menerkam Subli.
Nasib tragis dialami Subli (51), warga Desa Mandu, Sangkulirang, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur. Dia ditemukan tewas dalam perut buaya berukuran panjang sekitar 5 meter pada Senin (26/6) malam.
Subli sebelumnya dilaporkan hilang saat pergi mencari siput di Sungai Lebur, Minggu (25/6). Tim SAR gabungan bersama dengan warga, sebelumnya ramai-ramai menangkap buaya berukuran besar yang dicurigai menerkam Subli.
-
Di mana buaya biasanya tinggal? Buaya menyebar luas di berbagai habitat, termasuk sungai, danau air tawar, muara air asin, laguna, dan rawa bakau.
-
Bagaimana cara buaya tersebut ditangkap? Saat menemukan hewan buas itu, Dimas meminta bantuan rekan-rekannya untuk menangkap. Meski sempat memberontak, namun akhirnya buaya tersebut berhasil diamankan.
-
Kapan gua tersebut tertutup? Gua tersebut diduga telah ditutup selama 3.300 tahun sejak zaman Firaun Ramses II, penguasa Mesir Kuno dengan wilayah kekuasaan yang mencakup pesisir Mediterania dan Sungai Nil.
-
Kapan Buah Lahung berbuah? Faktanya, pohon buah Lahung hanya akan berbuah ketika musim panas datang, maka dari itu buah ini sangat langka dan jarang dijumpai di pasaran.
-
Dimana buaya tersebut ditemukan? Saat menyusuri pinggir sungai yang mengering akibat musim kemarau, mereka justru melihat sorot mata yang mencurigakan mengambang di permukaan air Dimas Gilang Saputra, salah seorang pemuda itu, menuturkan bahwa hewan itu adalah buaya.
-
Kapan Tangkuban Perahu buka? TWA Gunung Tangkuban Parahu, dibuka setiap hari. TWA Gunung Tangkuban Perahu buka mulai pukul 07.00 pagi hingga 17.00 sore, dengan jam terakhir masuk pukul 16.00.
"Buaya itu berhasil ditangkap tim SAR gabungan bersama pawang buaya malam ini," kata Kepala Basarnas Balikpapan Melkianus Kotta, kepada merdeka.com.
Saud Rosadi
Melkianus menerangkan untuk menguatkan kecurigaan itu, tim di lapangan menyepakati untuk membelah perut buaya sekitar pukul 21.00 Wita.
"Jadi korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, setelah dilakukan pembelahan perut buaya itu," ujar Melkianus.
Jasad Korban Ditemukan Tidak Utuh
Video diperoleh merdeka.com berdurasi 1 menit 30 detik memperlihatkan detik-detik pembelahan perut buaya. Jasad korban Subli ditemukan sudah tidak utuh.
Melkianus menjelaskan, Subli dilaporkan hilang setelah pergi mencari siput di Sungai Lebur, Minggu (25/6) pagi dan tidak pulang hingga sore hari. Pencarian warga sampai malam hari hanya menemukan kapal Subli.
"Kapalnya korban terikat di pohon nipah, ditemukan sekitar jam 9 malam hari Minggu," terang Melkianus.
Masih disampaikan Melkianus, dengan ditemukannya korban Subli, maka operasi SAR dinyatakan berakhir dan ditutup.
"Operasi SAR ditutup dan semua unsur SAR kembali ke satuan masing-masing untuk kembali bersiap siaga," tutup Melkianus.
(mdk/gil)