Pencarian pendaki Swiss hilang di Semeru, tim SAR lihat jejak kaki
Tim SAR meyakini Lionel masih hidup.
Tim SAR gabungan masih mencari pendaki asal Swiss, Lionel Du Creaux (26), yang hilang di Gunung Semeru. Hingga pencarian hari kedua sejak dilaporkan hasilnya masih nihil.
Lionel berangkat bersama temannya, Alice Guignard merupakan warga Prancis, dari Malang pada 3 Juni. Alice sempat tersesat selama dua hari sebelum ditemukan oleh seorang pemandu.
Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS), John Kennedy mengatakan, tim gabungan akan melanjutkan proses pencarian sebelumnya. Tim akan fokus dari hasil penemuan sebelumnya.
"Hari ini pencarian tetap beberapa tim dari Pos Tawon Songo dan tim yang sudah flying camp, fokus ke areal terdeteksi kemarin," kata John Kennedy di Malang, Jumat (10/6).
Hasil pencarian sebelumnya, tim telah menemukan adanya jejak dan ranting diduga bekas dilalui oleh manusia. Namun, tim masih belum memastikan apakah itu tapak milik Lionel.
"Mengingat belum ada petunjuk yang mengarah alibi 60 persen, bahwa itu petunjuk survivor," ujar John.
Karena itu, pos Kalimati dengan anggota SAR lainnya akan dibagi pergerakannya, yakni membantu tim flying camp Daun yang sudah bekerja. Sementara yang lainnya menyusuri titik hilang hingga ceruk dan punggungan gunung.
"Cuaca sangat cerah, semoga merupakan tanda-tanda Allah memberikan berkahnya survivor bisa ditemukan hari ini dengan harapan masih hidup dan para potensi SAR dalam keadaan sehat selalu," imbuh John.
Sedangkan tim SAR gabungan menyusuri jalur Tawon Songo menyatakan menemukan jejak kaki pendaki, di kawasan Patok B. Tepatnya berada pada koordinat 08 derajat 4 menit 57,1 detik Selatan, dan 112 derajat 57 menit 16,1 detik Timur.
"Pukul 10.02 WIB kami menerima laporan tim 1 yang berangkat dari Tawon Songo menemukan jejak kaki, sepatu dengan ukuran 43-44, dan tambatan tali yang diduga milik survivor," kata anggota Basarnas Jember, Jefri, di Posko Tawon Songo, Desa/Kecamatan Pasrujambe, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Menurut Jefri, pencarian dilakukan melalui dua jalur. Yaitu jalur Pos Ranu Pani menuju kawasan jurang berkedalaman 75 meter (Blank 75), dan jalur Tawon Songo.
Menurut dia, tim SAR gabungan yang melakukan pencarian di jalur Tawon Songo sebanyak 15 orang. Terdiri dari Basarnas Jember, SAR Kabupaten Lumajang, dan penduduk lokal setempat (porter).
"Saat ini tim 1 sedang melakukan observasi dan penyisiran di Patok B untuk menemukan survivor yang diduga masih hidup, dan kondisi cuaca cukup cerah, sehingga tidak menghambat upaya pencarian terhadap survivor," ujar Jefri.
Jefri optimis Lionel masih hidup karena biasanya kondisi tubuh dan daya tahan warga asing lebih prima, ketimbang pendaki domestik.
"Namun segala kemungkinan bisa saja terjadi dan mudah-mudahan tim SAR bisa menemukan survivor secepatnya dalam kondisi selamat," ucap Jefri.