Pendiri Projo Jabar Malah Dukung Ganjar, Ketua DPD: Kita Ketawain Saja
Ketua DPD Projo Jabar, Djoni Suherman menilai deklarasi yang dilakukan Agung Surya sebatas mencari panggung dan ingin diakui oleh PDIP.
Suara Projo di Jawa Barat terpecah. DPD tetap mengikuti DPP mendukung Prabowo Subianto. Sementara pendiri Projo Jabar pilih Ganjar.
Pendiri Projo Jabar Malah Dukung Ganjar, Ketua DPD: Kita Ketawain Saja
Pendiri relawan Projo Jabar, Agung Surya mendeklarasikan dukungan kepada Ganjar Pranowo. Hal itu bertentangan dengan keputusan DPW Projo Jabar yang mendukung Prabowo dan taat pada keputusan DPP projo.
Deklarasi kepada Ganjar ini dilakukan Agung Surya dan sejumlah simpatisan di Sekretariat Roemah Bersama Alumni, Jalan Imam Bonjol Nomor 16, Kota Bandung, Sabtu (15/7).
Dukungan ini akan berlanjut dengan konsolidasi di tingkat kota kabupaten lain.
@merdeka.com
"Dengan kesadaran yang penuh, atas dasar ideologi politik kami maka dengan ini kami tegaskan bahwa seluruh jajaran anggota Projo yang ada di Jawa Barat mendukung Pak Ganjar Pranowo sebagai calon presiden Republik Indonesia 2024-2029," kata dia.
Projo Lahir Saat PDIP Dukung Jokowi
Menurut dia, Projo lahir saat mendukung Jokowi Widodo (Jokowi) dari PDIP yang mengikuti kontestasi Pilpres. Maka secara tidak langsung, Projo harus memiliki kesamaan ideologis ideologis dengan PDIP. Artinya, capres yang diusung PDIP harus didukung oleh Projo.
"Kita semua sepakat dengan partai dan yang lainnya kita mendukung Ganjar Pranowo untuk 2024. Jadi apa yang dilakukan oleh DPD Projo Jawa Barat kemarin dalam Konferda-nya (konferensi daerah) itu sangat tidak etis, tidak bisa mendukung sepihak untuk memberikan dukungan kepada calon di luar Ganjar Pranowo, enggak bisa itu," ucap dia.
Konferda yang dimaksud dia adalah yang diselenggarakan oleh Ketua DPW Projo Jabar, Djoni Suherman di Hotel Horison pada Minggu (9/7) lalu.
Hasil dari Konferda itu adalah tetap mengikuti pengurus DPP Projo yang diketuai Budi Arie Setiadi dan mendukung Prabowo Subianato sebagai capres serta mengusulkan Airlangga Hartarto sebagai calon wakil presiden.
Menurut Agung, konferda tersebut ilegal karena tidak memenuhi syarat Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART).
Salah satu indikatornya adalah peserta tidak kuorum. Selain itu, DPC yang mendukung Ganjar Pranowo tidak diundang.
"Seluruh kepengurusan baik di DPD maupun di DPC itu tidak diundang yang kemudian tidak mendukung calon presiden yang mereka usung. Padahal arus bawah di lapangan itu semua ke Ganjar jadi sengaja dimanipulasi," kata Agung.
Tolak Keputusan Konferda
"Menyikapi rekomendasi DPD Projo Jabar yang mengusulkan pasangan Prabowo Subianto sebagai Calon Presiden 2024 beberapa waktu yang lalu, maka dengan ini kami para pendiri Projo, Simpatisan Projo, Anggoto Projo yang ada di Jawa Barat menyatakan sikap menolak dengan tegas rekomendasi tersebut," ucap dia.
Selain itu, Agung meminta Budi Arie Setiadi segera turun dari jabatannya sebagai Ketua Umum Projo karena sudah tidak merepresentasikan Projo di daerah. Upaya yang dilakukan adalah melakukan konsolidasi dengan pengurus Projo di berbagai Provinsi. "Budi Arie sudah banyak memanipulasi suara warga lewat Musra kemarin itu. Budi Arie banyak mempelintir untuk kepentingan sendiri. Kalau kita pegang lurus ideologi kita mendukung Ganjar Pranowo untuk 2024," tegasnya.DPD Projo Jabar Santai
Dihubungi terpisah, Ketua DPD Projo Jabar, Djoni Suherman menilai deklarasi yang dilakukan Agung Surya sebatas mencari panggung dan ingin diakui oleh PDIP. Ia menegaskan bahwa Projo bukan organisasi yang terafiliasi dengan PDIP. "(Deklarasi mendukung Ganjar) kemarin itu bukan Projo. Masa ketua projo gitu. Kita (Projo) bukan organisasi dari PDIP. Kita ketawa aja," tegas dia saat dihubungi, Minggu (16/7).
Ia menegaskan, Konferda yang berlangsung dihadiri pengurus DPC yang memiliki SK. Ada beberapa pengurus tidak diundang karena belum memperbarui SK ke DPP. Jalannya Konferda berlangsung ketat, setiap DPC memiliki pendapatnya. Namun, pada akhirnya Prabowo Subianto Airlangga yang disepakati untuk diusulkan ke DPP. "Akhirnya yang terbanyak itu adalah Prabowo-Airlangga," kata Djoni.Djoni mengatakan, usulan Projo Jabar ini nantinya akan dibahas dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Projo yang akan dilaksanakan pada September/Oktober 2023. Djoni menegaskan semua DPC masih solid dan berkomitmen menjalankan organisasi di bawah kepemimpinan Budi Arie Setiadi. "Kita satu suara ke Prabowo. Kita masih tetep dukung Budi Arie sebagai ketum Projo, kami tegak lurus," tegas dia
Berkaitan dengan Agung Surya, Djoni menjelaskan bahwa Agung pernah menjadi Ketua DPD Projo Jabar periode 2016/2017. Hanya saja, ia dilengserkan oleh pengurus DPC atas alasan yang enggan ia sebut.
“Mereka mau menggembosi. Dia (Agung Surya) pernah menjadi ketua DPD Projo Jabar sekitar tahun 2016/2017, tapi dilengserkan DPC, saya kenal dia,” ucap dia. “Ah ngga khawatir (digembosi). Itu Cuma riak kecil aja kok. DPC solid kok. Kalaupun dukung Ganjar silakan, tapi jangan bawa projo. Mau deklarasi hak pribadi silakan saja. Kan sekarang belum (pasangan capres) yang terdaftar di KPU. Itu mereka galau, pengen diliat partai,” pungkasnya.