Penelitian CSRC UIN Jakarta sebut banyak pemuda muslim terjebak paham radikal
Lembaga Center for the Study of Religion and Culture (CSRC) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta melakukan sebuah penelitian mengenai arah dan corak keberagaman kaum muda muslim Indonesia.
Lembaga Center for the Study of Religion and Culture (CSRC) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta melakukan sebuah penelitian mengenai arah dan corak keberagaman kaum muda muslim Indonesia. Dari hasil penelitian tersebut menurut koordinator peneliti, Chaider S. Bamualim, banyak pemuda-pemuda terjebak di dalam pemahaman radikal.
Berdasarkan hasil penelitian di 18 kota/kabupaten yang dilakukan CSRC, muncul tren yang dianut oleh kaum muda muslim di usia 15-24 tahun terhadap beberapa isu toleransi dan intoleransi.
-
Kapan survei Indikator Politik Indonesia dilakukan? Survei tersebut melibatkan 810 responden dengan metode simple random sampling dan margin of error sekitar 3,5 persen.
-
Apa tujuan dari survei Poltracking Indonesia? Tujuan survei untuk mengukur sejauh mana efektivitas langkah para kandidat dalam meningkatkan elektabilitasnya, serta sejauh mana pengaruh faktor eksternal di luar kandidat dapat mempengaruhi peta elektoral terkini.
-
Kapan Survei Poltracking Indonesia tentang elektabilitas pasangan capres-cawapres dilakukan? Survei ini diselenggarakan Poltracking Indonesia mulai tanggal 29 Oktober hingga 5 November 2023.
-
Siapa saja yang terlibat dalam FGD tentang penanganan radikalisme dan terorisme yang diselenggarakan Ditjen Polpum Kemendagri? FGD melibatkan sejumlah narasumber dari berbagai instansi terkait. Mereka di antaranya Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Jawa Tengah, Binda Jawa Tengah, Satuan Tugas Wilayah Densus 88, serta Sekretaris Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Tengah.
-
Bagaimana metode survei Litbang Kompas dilakukan? Survei dilakukan Litbang Kompas pada 29 November hingga 4 Desember 2023 terhadap 1.364 responden yang dipilih secara acak. Metode penelitian yaitu dengan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi di Indonesia.
-
Kapan survei Litbang Kompas tentang citra Polri dilakukan? Mahasiswa Apresiasi Polri atas hasil survei Litbang Kompas baru-baru ini.
Yang pertama, menurut Chaidar muncul toleransi komunal dan skriptural ketika kaum muda menggunakan dalil Alquran dan hadits dengan pemahaman yang literal. Namun kata dia, pemahaman ini tidak diikuti dengan kontekstualisasi makna teks sesuai dengan sebab munculnya ayat atau hadits tersebut.
"Contohnya, di satu sisi kaum muda muslim merasa tidak masalah bergaul dengan siapa saja. Namun saat menyentuh wilayah politik, mereka akan bertindak dengan menggunakan pedoman agama seperti pada isu pemimpin muslim dan non muslim," kata Chaider ketika pemaparan seminar sosialisasi hasil penelitian Arah dan Corak Keberagamaan Kaum Muda Muslim Indonesia di Hotel Cemara, Jakarta Pusat, Jumat (23/2).
"Yang kedua, toleransi kewargaan dan pluralisme yaitu toleransi yang berangkat dari nilai-nilai kesetaraan antar warga dan penghormatan terhadap kebebasan asasi yang dimiliki dan dijamin oleh negara," ungkapnya.
Chaider menjelaskan untuk meminimalisir kaum muda muslim di Indonesia dari paham ekstrem yaitu memperbanyak dan memperluas dialog dari berbagai kalangan. Bukan hanya kaum muda muslim tetapi dari etnis, agama.
"Bertemu dengan hal tersebut membuat kaum muda muslim bisa mempelajari kelompok lain dengan cara yang lebih terbuka," ungkap Chaider.
Baca juga:
BNPT nilai Kepulauan Riau rentan jadi pintu masuk teroris
BNPT akan pertemukan pelaku terorisme dengan korban
PBNU minta masyarakat waspada radikalisme yang ancam keutuhan NKRI
Kisah eks Napi teroris jihad di Filipina hingga tobat demi keluarga
Selain di Islam, kelompok radikal juga ada di agama lain
'Kelompok radikal mencederai prinsip toleransi Bhineka Tunggal Ika'