Pengacara sebut Ahok tidak takut tapi mengalah dan berkorban
Pengacara sebut Ahok tidak takut tapi mengalah dan berkorban. Pengacara mengatakan bahwa Ahok memilih mengalah untuk kepentingan bangsa dan negara. Pengacara menuturkan, sepahit apapun keputusan mencabut banding, Ahok rela berkorban.
Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama pernah mengundang dua penasihat hukumnya, I Wayan Sudirta dan Teguh Samudra. Dalam pertemuan itu, mereka sempat membahas mengenai langkah hukum yang akan ditempuh ke Pengadilan Tinggi DKI Jakarta terkait kasus penodaan agama.
Wayan menceritakan, dalam pertemuan itu Basuki atau akrab disapa Ahok akhirnya memutuskan tidak melanjutkan bandingnya. Dia langsung buru-buru menjelaskan bahwa keputusan itu bukan berarti kliennya takut kemungkinan bertambahnya vonis yang akan diterima jika mengajukan banding.
-
Bagaimana Ahok terlihat dalam fotonya saat kuliah? Tampak pada foto, Ahok tengah bergaya bersama teman-temannya saat awal masa kuliah di Trisakti.
-
Siapa yang membiayai kehidupan Ahok ketika ia tinggal di Jakarta? Keluarga Misribu-lah yang membiayai hidup Ahok selama di Jakarta.
-
Kenapa Ahok merasa prihatin dengan nasib generasi muda? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Di mana Ahok menghabiskan masa kecilnya? Masa kecil Ahok sendiri dihabiskan di Desa Gantung, Kecamatan Gantung, Kabupaten Belitung Timur.
-
Apa yang dirayakan oleh Ahok dan Puput? Ahok dan Puput merayakan ulang tahun putri mereka dengan acara yang sederhana, namun dekorasi berwarna pink berhasil menciptakan atmosfer yang penuh semangat.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
Mantan Bupati Belitung Timur itu lebih mempertimbangkan kondisi dalam negeri usai vonis dua tahun. Setelah putusan itu banyak masyarakat menggelar aksi dan menimbulkan kemacetan, hingga berimplikasi kepada perekonomian. Melihat kenyataan tersebut dan adanya potensi aksi solidaritas ditunggangi pihak lain, Ahok memutuskan menerima hukuman dua tahun penjara.
"Apakah Ahok mengenal takut? Tidak mengenal takut, dia hanya percaya Tuhan. Tak ada kejadian di dunia ini tanpa kehendak Tuhan, karena itu dia tak pernah takut. Apakah Pak Ahok mau damai? Mau, jika untuk bangsa dan negara. Apakah mau marah? Mau, kalau itu untuk kepentingan bangsa dan negara rakyat membutuhkannya," kata Wayan di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (23/5).
Dia menegaskan bahwa pencabutan berkas banding bukan berarti Ahok menyerah menjalani proses hukum yang menjerat dirinya. Ahok memilih menerima vonis yang diberikan Majelis Hakim PN Jakarta Utara dengan pertimbangan kondisi di masyarakat.
"Apakah dia mengalah? Sekali-sekali untuk yang kepentingan rakyat dia mau mengalah betapapun pahitnya, betapapun beratnya. Mungkin Fifi (adik Ahok) bisa menjelaskan, sampai nangis menjelaskan ini, mungkin tidak cukup kata-katanya dijelaskan, betapa pahitnya pernyataan banding ini dicabut, pahit luar biasa tapi ini harus dilakukan untuk kepentingan bangsa dan negara, untuk Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika," jelasnya.
Keputusan Ahok menerima kenyataan mendekam di balik jeruji besi sepenuhnya untuk memastikan Indonesia tetap utuh dan tidak terpecah belah. Wayan menyebut mantan politisi Gerindra itu siap berkorban apapun demi kesatuan NKRI.
"Agar bangsa ini tetap utuh, kalau utuh Pak Ahok rela untuk berkorban. Jangan katakan Ahok takut, marah dia. Jangan katakan ada aparat yang korupsi, marah dia. Jangan katakan rakyat tak mendapatkan haknya, marah dia. Tapi kalau Pak Ahok mengalah untuk kepentingan dirinya dia biasa," tutupnya.
(mdk/noe)