Pengacara Sebut Bowo Sidik Cuma Sebut Jabatan Menteri Bukan Namanya
Sementara itu, Juru Bicara KPK, Febri Diansyah mengatakan semua informasi yang tertuang dalam berita acara bakal diusut.
Bowo Sidik Pangarso, anggota DPR yang menjadi tersangka kasus dugaan korupsi di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah menjalani proses hukum. Beredar di media sosial, Bowo Sidik menyebut nama Menteri Pedagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita terkait dengan dana yang disimpannya.
Pengacara Bowo Sidik, Saut Edward Rajaguguk membantah kliennya menyebut nama Enggartiasto pada pemeriksaan di KPK. Saut mengungkapkan Bowo baru mengatakan ada menteri yang memberinya dana tanpa sebutkan nama.
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Kapan Ki Joko Bodo meninggal? Pada 22 November 2022, ia tutup usia di usia 58 tahun.
-
Kapan Sujiwo Tejo tampil di acara Jagong Budaya di Bojonegoro? Budayawan Sujiwo Tejo menyemarakkan acara Jagong Gayeng bertemakan "Budaya Rasa Melu Handarbeni" di Pendopo Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojoengoro, akhir pekan lalu.
-
Kapan Atang Sendjaja meninggal? Pada 29 Juli di tahun itu menjadi hari duka bagi AURI.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Siapakah Letkol Atang Sendjaja? Nama Atang Sendjaja diketahui berasal dari seorang prajurit kebanggaan Jawa Barat, yakni Letnan Kolonel (Letkol) Atang Sendjaja.
"Saya belum tahu kalau klien kami apakah dapat uang Rp 2 Milliar dari Mendag Enggartiasto. Pak Bowo hanya bilang dari salah seorang menteri, tapi dia tidak pernah sebutkan nama," kata Saut, Selasa (23/4/2019).
Sementara itu, Juru Bicara KPK, Febri Diansyah mengatakan semua informasi yang tertuang dalam berita acara bakal diusut.
"Jika keterangan atau pun informasi disampaikan dalam sebuah pemeriksaan dan dituangkan dalam berita acara, tentu kami pelajari informasi tersebut. Apakah berdiri sendiri ataukah ada kesesuaian dengan bukti-bukti lain" tegas Febri.
Seperti diketahui, tersangka kasus dugaan suap distribusi pupuk, Bowo Sidik Pangarso menyebut, uang dalam amplop serangan fajar yang rencananya dibagikan di Jawa Tengah untuk meloloskannya sebagai caleg salah satunya adalah berasal dari menteri dalam kabinet pemerintahan Joko Widodo atau Jokowi.
"Yang memenuhi Rp 8 miliar yang ada di amplop sudah (disampaikan ke penyidik). Dari salah satu menteri di kabinet ini," tutur Pengacara Bowo Sidik Pangarso, Saut Edward di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (10/4).
Menurut Saut, kliennya yang merupakan mantan anggota Komisi VI DPR dari Fraksi Golkar itu hanya menyampaikan pengakuannya secara lisan ke penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Baik itu keterlibatan Nusron Wahid dan salah seorang menteri.
"Dia mengakui secara terus terang bahwa saya diperintah (Nusron)," jelas dia.
Pertemuan Bowo Sidik dan Nusron Wahid dilakukan dalam ruangan yang berada di lingkungan Gedung DPR, Senayan, Jakarta Selatan. Nusron Wahid sendiri merupakan Ketua Pemenangan Pemilu Jawa dan Kalimantan Partai Golkar.
"Ya hak beliau (Nusron) untuk membantah itu, tapi saya bilang ke klien kalau nanti ada saksi yang mengetahui disuruh akan dihadirkan di sini," Saut menandaskan.
(mdk/ded)