Pengakuan Para Pengikut Akhirnya Sadar dan Ramai-Ramai Deklarasi Pembubaran Jemaah Islamiyah
Deklarasi Pembubaran JI ditandai dengan penyerahan dua pucuk senjata api kepada polisi.
Sebanyak 140-an mantan anggota Jemaah Islamiyah (JI) untuk provinsi Sulawesi Selatan, Barat, Tenggara, dan Tengah melakukan deklarasi pembubaran organisasi dan kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Deklarasi Pembubaran JI ditandai dengan penyerahan dua pucuk senjata api kepada polisi.
- Ribuan Anggota Jamaah Islamiyah Bubarkan Diri, Deklarasi Ikrar Setia ke NKRI
- Ratusan Eks Anggota Jemaah Islamiyah se-Jabodetabek Deklarasi Patuh NKRI di Bekasi
- Pemerintah Didorong Segera Bina Eks Anggota Jemaah Islamiyah Agar Tak Kembali Radikal
- Pemerintah Arab Saudi Larang Jemaah Haji Lempar Jumrah di Jam 11.00-16.000 WAS, Ini Alasannya
Mantan Ketua Majelis Fatwa Jemaah Islamiyah, Imtihan Syafii mengatakan pembubaran JI di Sulsel berdasarkan kajian ilmu. Dari kajian tersebut, ratusan orang yang sebelumnya bergabung dengan JI menyadari tindakan yang telah dilakukan mendatakan kemudaratan dan kehancuran.
"Kami semuanya ini dikumpulkan berdasarkan ilmu dan kami juga terus mengkaji. Alhamdulillah hasil kajian kami sampai pada kesimpulan bahwa kami harus membubarkan diri, karena apa yang kami pilih kemarin kita sadari, kita kaji benar-benar telah mendatangkan mudarat, kerusakan dan kami tidak ingin meneruskannya," tuturnya kepada wartawan.
Ia mengungkapkan setidaknya 140-an yang hadir dalam deklarasi pembubaran JI di Sulsel. Syafii menyebut setidaknya ada 6 ribuan anggota JI yang tersebar di seluruh Indonesia.
"Total sekitar 140 (hadir dalam deklarasi pembubaran JI di Sulsel). Kalau seluruh warga kami ada 6 ribuan, itu di seluruh Indonesia," ungkapnya.
Meski sudah ada deklarasi pembubaran JI, Syafii mengakui masih ada masyarakat yang sulit untuk mempercayai. Ia menegaskan deklarasi pembubaran JI tidak hanya dilakukan di Makassar, tetapi juga di 38 daerah lainnya.
"Kami semua berkumpul karena ilmu dan kita terus belajar ketika kita terus sampai perbaikan ilmu yang terakhir. Maka itulah yang akhirnya membawa kita kepada pembubaran," sebutnya.
Syafii mengaku ke depan pihaknya akan menjalankan amalan Islam dan menjauhi perbuatan merusak serta kemudaratan.
"Kami akan terus menjalankan amal-amal Islam dengan diikat dalam satu ikatan. Tetapi kita tidak akan melakukan kerusakan dan kemudaratan kepada seluruh warga Indonesia baik yang muslim maupun non muslim semuanya," ucapnya.
Kapolda Sulsel Inspektur Jenderal Yudhiawan Wibosono mengatakan jemaah yang hadir kegiatan kali ini bukan hanya berasal dari Sulsel, tetapi juga dari provinsi lain seperti Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat. Mereka mendeklarasikan kembali ke pangkuan ibu pertiwi dan membubarkan JI.
"Ini jemaah bukan hanya di Sulawesi Selatan saja, tapi bergabung dengan provinsi lain. Sulawesi Tengah ada 13 orang,