Pengakuan sopir angkot saat detik-detik penyanderaan
Cikal merupakan supir angkot T 25 Jurusan Terminal Pulogebang-Rawamangun. Saat kejadian dia hanya bisa diam dan segera mencari pertolongan ke orang sekitar tempat kejadian.
Cikal (32) pria asal Kuningan, Jawa Barat ini menjadi saksi pertama kejadian penodongan serta penyanderaan di dalam angkot di kawasan Buaran Jakarta Timur, Minggu (9/4).
Cikal merupakan supir angkot T 25 Jurusan Terminal Pulogebang-Rawamangun. Saat kejadian dia hanya bisa diam dan segera mencari pertolongan ke orang sekitar tempat kejadian.
"Awalnya saya bawa empat penumpang, di depan ada lansia perempuan dan di belakang Bu Isnawati dan Mba Risma serta anaknya. Kemudian ada laki-laki menggunakan ransel naik ke angkot saya di kawasan Prapatan 1," ujar cikal kepada merdeka.com saat ditemui di RS Persahabatan, Senin (10/4).
Ia menambahkan sebelumnya tidak curiga dengan pelaku karena berpenampilan rapih. "Saya gak curiga sama sekali, pikir saya ya kayak orang mau mudik biasa gitu lengkap dengan ranselnya," tambah Cikal.
Sambil menjalankan kendaraannya dengan pelan Cikal melihat lelaki tersebut menodong dan menyandera penumpangnya yang duduk di belakang.
"Saya sempat menoleh ke belakang, tapi kata dia terus suruh jalan dan jangan berhenti. Pelaku juga minta ponsel dan uang saya dan ibu-ibu penumpang di depan," tambahnya.
Tidak lama setelah kejadian tersebut posisi mobil kedapatan lampu merah di TL Buaran. "Saya pun sontak kabur, dengan mematikan mesin dan mencabut kunci mobil. Lalu saya meminta pertolongan ke pengendara sekitar," tutupnya.