Pengamanan pemilu, Polda Aceh razia 503 sajam dan 6 senpi
Sajam dan senpi ini terjaring di Kabupaten Aceh Besar, Banda Aceh, Pidie, Aceh Taming, Langsa dan juga di Aceh Selatan.
Polda Aceh berhasil menyita 503 senjata tajam (sajam) dan 6 senjata api (senpi) selama dilakukan operasi Giat Cipta Kondisi menjelang Pemilu Legislatif (Pileg) 2014 di seluruh Aceh. Senjata tersebut disita oleh pihak kepolisian dari tangan masyarakat yang dirazia oleh polisi di seluruh wilayah Aceh.
Senjata yang disita tersebut hasil razia yang dilakukan oleh jajaran polres sejak tanggal 5 Maret sampai 7 April 2014. Razia ini dilakukan oleh kepolisian setelah adanya serangkaian kekerasan yang terjadi di Aceh menjelang pemilu.
"Hasil sitaan saat operasi, razia setelah meningkatnya aksi kekerasan di Aceh menjelang pemilu. Razia ini dimulai sejak tanggal 5 maret 2014 lalu," kata Kapolda Aceh, Irjen Pol Husein Hamidi di Mapolda Aceh, Senin (7/4).
Adapun senjata api sebanyak 6 pucuk di antaranya senjata api jenis FN 4 pucuk, jenis revolver 1 pucuk dan senjata jenis GLM 1 pucuk. Kemudian polisi juga menyita senjata jenis Air Shoft Gun sebanyak 17 pucuk dan ada 503 pucuk senjata tajam juga ikut disita oleh polisi dalam razia tersebut.
Menurut Husein, senjata tersebut rata-rata terjaring razia di Kabupaten Aceh Besar, Banda Aceh, Pidie, Aceh Taming, Langsa dan juga di Aceh Selatan.
Selain senjata api yang berhasil disita oleh pihak kepolisian dalam razia, polisi juga berhasil menyita berbagai macam jenis narkoba. Di antaranya jenis ganja seberat 12,9 gram sebanyak 137 bal yang disita di daerah Pidie dan Aceh Besar.
Kemudian polisi juga berhasil menyita 25,66 gram sabu-sabu dan 2 butir ekstasi. Narkoba jenis ini disita oleh polisi di Aceh Tamiang, Aceh Sektan dan Langsa.
Penemuan beragam jenis narkoba itu sedang ditindaklanjuti ke ranah hukum. Bahkan ada beberapa yang sudah ditindak seperti kasus penyiksaan hingga menewaskan seorang kader salah satu partai lokal Aceh di Kecamatan Kuta Makmur, Aceh Utara.
"Ada juga kasus penembakan posko Nasdem di Lhokseumawe, selain itu masih dalam tahap pengembangan," ujarnya.
Sementara itu terkait dengan kasus di kabupaten Bireuen kasus pemberondongan terhadap sebuah mobil Caleg Partai Aceh yang menewaskan 3 orang warga, di antaranya korbannya seorang bocah berusia 1,5 tahun masih sedang dilakukan pengungkapan. Sejauh ini, kata Kapolda, polisi telah memeriksa 10 saksi diminta keterangan.
"Sedang kita analisa terkait kasus itu, Inafis sudah mengambil sidik jari selongsongan peluru, namun belum ada hasil," imbuhnya.