Pengemudi Taksi Online Ditemukan Tewas Penuh Luka di Ruko Sewaan
Korban ditemukan tewas oleh adik iparnya, Susilo, pada Minggu (11/8) malam. Saat ditemukan korban sudah dalam kondisi tak bernyawa.
Seorang pria bernama Darwin Susanto (35), ditemukan tewas di ruko yang disewanya, Minggu (11/8) malam. Saat ditemukan, wajah pria yang berprofesi sebagai driver online tersebut penuh dengan luka.
Insiden itu terjadi tepatnya di Jalan Panglima Sudirman, Kelurahan Pandean, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun. Jenazah Darwin ditemukan di dalam kamar dengan kondisi yang menyedihkan.
-
Kapan Pertempuran Surabaya terjadi? Tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan, terutama orang-orang yang terlibat dalam peristiwa Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945.
-
Kapan pertempuran hebat di Surabaya terjadi? Pada hari ini tepat 78 tahun yang lalu terjadi pertempuran besar di Surabaya yang menewaskan sekitar 20.000 rakyat setempat.
-
Siapa yang berjuang melawan penjajah di Surabaya? Mereka gugur dengan mulia sebagai pahlawan yang ingin mempertahankan tanah air.
-
Kapan Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
-
Kenapa Pecel Semanggi jadi makanan khas Surabaya? Pecel Semanggi tercipta dari kebiasaan warga memanfaatkan tanaman di sekitar rumah untuk dimasak menjadi Semanggi Suroboyo.
-
Kapan Kirab Kebo Bule di Surakarta diadakan? Surakarta memiliki tradisi pada perayaan malam 1 Suro atau bisa disebut malam tahun baru Hijriah.
Kapolres Madiun, AKBP Ruruh Wicaksono membenarkan adanya temuan jenazah tersebut. Ia menduga, Darwin merupakan korban pembunuhan.
"Memang ada penemuan mayat di Mejayan. Diduga korban pembunuhan," katanya, Senin (12/8).
Dia menceritakan, korban ditemukan tewas oleh adik iparnya, Susilo, pada Minggu (11/8) malam. Saat ditemukan korban sudah dalam kondisi tak bernyawa.
Dia mengatakan, saat berkunjung, saksi berupaya mengetuk pintu ruko namun tidak ada jawaban. Saat masuk, ia curiga lantaran ruko tidak dalam keadaan terkunci.
"Adiknya yang semalam berkunjung ke situ, magrib mengecek ke situ. Nggak tahu dapat kabar dari mana, mungkin nggak bisa dihubungi atau bagaimana, ternyata ditemukan dalam kondisi meninggal," katanya.
AKBP Ruruh menguraikan, saat dilakukan proses identifikasi dan olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi menemukan sejumlah luka di area wajahnya. Bahkan, akibat luka tersebut, cipratan darah terlihat berada di tembok sekitar tempat korban tidur.
"Pokoknya wajah, mulut dan kening korban (ada luka)," jelas Lulusan AKPOL 2000 ini.
Dia menjelaskan, pihaknya masih mendalami kasus ini. Termasuk siapa dalang pembunuhannya. Dia juga belum bisa memastikan apakah korban dibunuh dengan benda tajam atau benda tumpul.
Menurutnya, saat pihak Sat Reskrim Polres Madiun melakukan olah TKP di lokasi, tidak ditemukan benda-benda yang diduga menjadi alat membunuh.
"Tidak ada senjata tajam. Kita masih memastikan dengan visum di rumah sakit umum daerah dr Soedono Madiun lukanya disebabkan benda tajam atau karena benda tumpul," jelasnya.
Selain itu, kata dia, polisi juga masih mencari keberadaan istri korban yang bernama Heppy. Pasalnya saat ditemukan hingga saat ini, istri korban tidak ada di lokasi.
Sementara itu, dari keterangan sementara adik ipar korban yang bernama Susilo, diketahui korban dan istrinya sehari sebelum peristiwa nahas, Sabtu (10/8) sekitar pukul 20.00 WIB, masih terlihat berdua di ruko tersebut.
"Kami masih mencari tahu keberadaan istri korban," ujarnya.
(mdk/rhm)