Pengiriman buaya hidup pakai JNE tujuan Palembang-Malang terbongkar
Perdagangan hewan ilegal makin berani. Para sindikat bahkan nekat mengirim barang melalui jasa pengiriman. Tidak tanggung-tanggung, seekor buaya hidup mereka kirim memakai jasa pengiriman JNE.
Perdagangan hewan ilegal makin berani. Para sindikat bahkan nekat mengirim barang melalui jasa pengiriman. Tidak tanggung-tanggung, seekor buaya hidup mereka kirim memakai jasa pengiriman JNE.
Kasubdit III Tipidter Ditreskrimsus Polda Sumsel, AKBP Tulus Sinaga, mengungkapkan modus itu terungkap setelah karyawan JNE Palembang melapor adanya paket mencurigakan sekitar tiga pekan lalu. Setelah paket dibongkar, ditemukan seekor buaya masih dalam keadaan hidup.
"Tiga pekan lalu kita temukan, sekarang masih diselidiki pelakunya," ungkap Tulus, Kamis (29/9).
Tulus mengungkapkan, penyelidikan ini terbilang sulit dilakukan. Sebab, pengirim dan penerimanya menggunakan alamat palsu sehingga sulit terlacak. Disinyalir, modus pengiriman satwa dilindungi melalui paket resmi sudah kerap terjadi.
"Tujuan paket itu ke Malang, pengirimnya dari Palembang," ujarnya.
Dia menambahkan, Provinsi Sumatera Selatan masuk dalam daerah jual beli dan penyelundupan hewan langkah dilindungi. Sebab, masih banyak beragam jenis satwa langka tersebar di wilayah itu.
Beberapa daerah mendapat pengawasan khusus jual beli hewan langka di Sumatera Selatan, yakni Kabupaten Lahat, Musi Banyuasin, Banyuasin, Ogan Komering Ilir dan Musi Rawas. "Itu daerah-daerah yang masuk dalam zona rawan. Diduga memang ada pengepulnya sebelum dikirim ke Palembang," tukasnya.
"Tindak pidana ini terjadi karena masyarakat belum paham, mudah mendapatkan barang, dan peminatnya banyak. Ini terus kita sosialisasikan termasuk penindakan," terangnya.