Pengungsi Rohingya akan ditampung selamanya bila ditolak negara lain
Pemerintah setempat merasa nasib orang Rohingya mirip warga Aceh di masa konflik.
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara menyatakan siap menampung keberadaan muslim Rohingya selamanya, bila para pengungsi itu tidak diterima negara ketiga. Bupati Aceh Utara, H Muhammad Thaib, dalam acara silaturahim dengan para relawan di Shelter Rohingya Blang Adoe, Kecamatan Kuta Makmur, menyatakan pemerintah wajib membantu dan menolong para pengungsi etnis Rohinya itu.
Sebagai sesama manusia, Thaib merasa berkewajiban menolong sesama manusia yang sedang mengalami kesulitan di negaranya. "Kita wajib membantu sesama manusia yang sedang mengalami musibah tidak boleh memandang suku, agama dan ras," ujar Muhammad Thaib seperti dilansir dari Antara, Kamis (30/7).
Thaib mengatakan, siapapun yang sampai di wilayah Aceh Utara tetap ditolong, karena warga Aceh pernah mengalami masa-masa sulit saat konflik dulu. Dia lantas mengatakan, hal itu kini dirasakan oleh warga Rohingnya yang ditindas di negara sendiri, sehingga harus hengkang dari tanah kelahiran mereka.
Saat ini, kata Thaib, Pemerintah Aceh sudah menyediakan lahan seluas 5 hektare buat pembangunan shelter dengan 120 kamar yang ditempati oleh 300 lebih pengungsi Rohingya. Sementara warga Bangladesh ditampung di gedung bekas kantor Imigrasi Kota Lhokseumawe.
Tempat itu juga dibangun layaknya komplek yang sudah dilengkapi berbagai sarana, seperti kamar mandi dan air bersih yang memadai, sarana belajar bagi anak-anak, serta tempat ibadah seperi musala.
"Saat ini para pengungsi sudah menempati shelter yang dibangun di komplek yang telah selesai dibangun, sudah disiapkan berbagai fasilitas yang dibutuhkan," tambah Thaib.
Thaib juga meminta supaya santri dayah mengajar di komplek itu, supaya jiwa pendidikan agama tetap menjadi perhatian penting kepada para pengungsi.