Penjelasan BMKG soal cuaca panas yang melanda Jakarta
Menurutnya, penyebab suhu udara meningkat karena matahari tepat berada di garis khatulistiwa.
Cuaca panas terasa di Jakarta dalam sepekan terakhir. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat suhu udara berkisar di angka 34-37 derajat Celsius.
Humas BMKG Hary Djatmiko mengatakan suhu tersebut masih berada dalam kondisi normal. Menurutnya, penyebab suhu udara meningkat karena matahari tepat berada di garis khatulistiwa.
-
Kapan BMKG mengimbau pemudik untuk mewaspadai cuaca ekstrem di Jateng? Pada Minggu (7/4), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau pemudik khususnya yang mengendarai sepeda motor agar mewadahi potensi cuaca ekstrem dengan intensitas sedang-lebat yang disertai petir dan angin kencang di sejumlah wilayag Jateng.
-
Dimana BMKG memprakirakan cuaca cerah? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di Jakarta dan Kepulauan Seribu cerah dan cerah berawan pada Sabtu (30/9).
-
Mengapa BMKG mengimbau pemudik untuk waspada terhadap cuaca ekstrem? Pada masa musim pancaroba, hujan masih berpotensi terjadi dengan intensitas ringan hingga sedang yang kadang disertai petir. Waktu terjadinya hujan di wilayah pesisir selatan Jateng cenderung pada malam hari sedangkan wilayah yang lebih ke utara atau jauh dari pesisir cenderung pada siang hingga sore hari,” Teguh mengatakan, beberapa hal yang perlu diwaspadai pada masa peralihan musim antara lain hujan lebat dengan durasi singkat, petir, dan angin kencang atau kombinasi dari ketiga hal tersebut seperti hujan lebat disertai petir, hujan lebat disertai angin kencang, serta hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
-
Kapan Jogja Exotarium buka? Tempat itu biasanya buka pada hari biasa pukul 08.30-16.30 WIB dan hari libur pada pukul 08.30 WIB hingga 17.00 WIB.
-
Kapan Curug Bibijilan buka? Curug Bibijilan buka setiap hari mulai pukul 08.00 – 16.00 WIB.
-
Mengapa cuaca ekstrem berpotensi terjadi di Jakarta? Cuaca ekstrem ini dipengaruhi oleh adanya aktivitas Madden Jullian Oscillation (MJO) atau fenomena perambatan awan yang memasuki wilayah Indonesia.
Ternyata, suhu tinggi tidak hanya terjadi di DKI Jakarta, tetapi juga di bagian Pulau Jawa lainnya, Bali hingga Nusa Tenggara.
"Kondisinya normal, manakala matahari berada di sekitar khatulistiwa bisa di sebelah selatan, tepat di khatulistiwa, maupun di selatan khatulistiwa," ujar Humas BMKG Hary Djatmiko saat dihubungi oleh Liputan6.com, Selasa (9/10).
Gerak semu matahari ini mengakibatkan radiasi matahari yang masuk cukup maksimal sehingga menimbulkan cuaca panas. Hary menyebut kondisi ini bersifat fluktuatif lantaran Indonesia sedang mengalami musim pancaroba dari kemarau ke hujan.
"Sudah mulai ada tanda-tanda pembentukan awan di wilayah Banten, tapi enggak merata," ungkap Hary.
Cuaca panas ini sangat bergantung pada kelembapan udara. Hal ini karena kelembapan udara akan memengaruhi terbentuknya awan hujan.
"Seiring dengan pembentukan awan hujan yang merata, sekitar pertengahan atau akhir Bulan Oktober," tandasnya.
Sumber : Liputan6.com
Baca juga:
5 Rumah & papan reklame kantor polisi di Sukabumi rusak dihantam puting beliung
Korban Topan Mangkhut yang terkubur kirim sms minta tolong
Hari ini, 7 daerah di Jabar berpotensi hujan disertai angin kencang