Penumpang di Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk Naik 50 Persen Jelang Masa Larangan Mudik
Jelang pelarangan mudik Lebaran 6 hingga 17 Mei 2021, peningkatan penumpang terjadi di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi Jawa Timur dan Pelabuhan Gilimanuk, Bali, sejak Jumat (30/4). Kenaikannya sekitar 50 persen dan didominasi pengendara roda dua.
Jelang pelarangan mudik Lebaran 6 hingga 17 Mei 2021, peningkatan penumpang terjadi di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi Jawa Timur dan Pelabuhan Gilimanuk, Bali, sejak Jumat (30/4). Kenaikannya sekitar 50 persen dan didominasi pengendara roda dua.
"Kalau dibandingkan tahun lalu ada peningkatan. Kalau, dari tahu lalu dengan posisi yang sama pandemi itu naiknya sekitar 50 persen. Karena tahun lalu ada pembatasan, tapi ini sebelum larangan," kata GM ASDP Ketapang Suharto saat dihubungi, Senin (3/5).
-
Apa saja yang dipersiapkan pihak ASDP untuk mengantisipasi arus mudik di Pelabuhan Gilimanuk? Listyo mengapresiasi pihak ASDP yang dalam waktu cepat bisa melakukan evaluasi untuk mempersiapkan potensi arus mudik dan arus balik terutama di Pelabuhan Gilimanuk dan Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur. "Beberapa perbaikan yang saya kira ini tentunya akan sangat membantu. Mulai dari penambahan dermaga, kemudian pendalaman terhadap beberapa wilayah yang dangkal sehingga kapal-kapal besar bisa merapat," kata Listyo.
-
Mengapa arus mudik di Pelabuhan Merak mengalami peningkatan? Lisye menyebut pemudik yang meninggalkan Jabodetabek mengarah ke Merak telah mengalami peningkatan sebesar 2,35% dari lalin normal.
-
Siapa saja yang meninjau kesiapan mudik Lebaran di Pelabuhan Gilimanuk? Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto meninjau kesiapan mudik Lebaran di Pelabuhan Gilimanuk di Kabupaten Jembrana, Bali, Kamis (4/4).
-
Kapan Gunawan tertinggal rombongan mudik? Di tengah perjalanan, Senin (8/4) sekira pukul 02.00 WIB saat sopir istirahat, ia pergi ke toilet. Namun saat kembali, mobil yang ditumpanginya sudah pergi.
-
Kapan puncak arus mudik diperkirakan terjadi? "Kemudian dari data yang kami dapatkan sampai sejauh ini puncak arus mudik diperkirakan akan terjadi pada H-4 Lebaran, ada sekitar 125 ribu penumpang kereta api saat ini yang sudah membeli di H-4 tersebut," katanya seperti dilansir dari Antara.
Kendati penumpang meningkat, tidak ada antrean di Pelabuhan Ketapang dan Gilimanuk. "Tidak kayak tahun yang lalu, tahun lalu banyak yang kejebak tidak bisa keluar, ada yang memaksa. Kalau yang sekarang ini semua pada memenuhi persyaratan rapid test dan GeNose C-19," imbuhnya.
Dia memprediksi puncak penumpang yang akan menyeberang akan terjadi hingga Rabu (5/5). Arus balik diperkirakan akan terjadi dari Jumat (21/5) hingga Kamis (27/5).
"Saat ini, normal-normal saja, tidak ada antrean tapi ada peningkatan cuma sekarang posisinya kapal menunggu muatan. Kalau untuk mudik puncaknya ini tanggal 4 atau 5 (Mei), setelah larangan nanti. Mungkin di 21 dan 27 (Mei) arus baliknya," jelasnya.
Sementara itu, pembelian tiket secara online masih dibuka di masa larangan mudik. Layanan itu dikhususkan untuk calon penumpang yang mendapat pengecualian sesuai Surat Edaran (SE) Nomor 13 Tahun 2021 dari Satgas Penanganan Covid-19 tentang Peniadaan Mudik Hari Raya Idul Fitri Tahun 1442 Hijriah dan Upaya Pengendalian Penyebaran Covid-19 Selama Bulan Suci Ramadhan 1442 Hijriah.
"Masih dibuka khusus untuk yang pengecualian dari SE 13, kalau yang untuk umum tidak dilayani. Jadi nanti kalau membuka di online itu sudah ada notifnya itu bahwa tiket online hanya digunakan oleh orang-orang yang dikecualikan di SE 13," jelasnya.
"Apabila, nekat ya ditolak dan (putar balik), ada satgas juga yang memeriksa dokumen sesuai tidak dengan persyaratan. Kalau tidak sesuai dengan persyaratan dari pihak satgas, putar balik," ujarnya.
Selain itu, pihak Pelabuhan Ketapang dan Gilimanuk telah menyediakan fasilitas GeNose C-19 dengan tarif Rp 40.000 yang bekerja sama dengan Kimia Farma.
Dia juga menyebutkan, seandainya nanti ada lonjakan penumpang, pihaknya tentu telah mengantisipasinya untuk menambah armada kapal dan bekerja sama dengan pihak lainnya agar tidak terjadi antrean atau orang yang berkerumun.
"Kita kerahkan semua kapal. Kapal ada 48 semuanya yang beroperasi 32 unit. Artinya kalau memang lonjakan bisa kerahkan semuanya," ujar Soeharto.
Baca juga:
Pemerintah Diminta Perketat Protokol Kesehatan di Berbagai Sektor
Aturan Larangan Mudik, 379 Titik Bakal Dijaga Ketat Polisi
Pengetatan Aturan Perjalanan Dinilai Kurang Efektif Cegah Masyarakat Mudik
Wali Kota Makassar Kembali Ingatkan Warga agar Tidak Mudik
Kemenhub Terbitan Stiker Khusus untuk Bus Beroperasi Selama Peniadaan Mudik
Halau Pemudik, Polisi Tambah Pos Penyekatan di Bali