Penumpang di terminal Bus Purwokerto terlantar berjam-jam
Polres Banyumas dan Pemerintah Banyumas akhirnya mengerahkan sejumlah kendaraan untuk mengangkut penumpang.
Penumpang bus yang berada di terminal Buluh Pitu Purwokerto Jawa Tengah terlantar menunggu kepastian angkutan untuk menuju daerah tujuannya masing-masing. Kondisi ini merupakan imbas dari pemogokan yang dilakukan Organisasi Angkutan Darat (Organda) secara nasional.
Seorang calon penumpang yang hendak menuju Magelang, Masturi (60) mengaku harus menunggu angkutan yang akan menuju kota tujuannya. "Sudah dua jam lebih saya menunggu di sini. Saya sendiri tidak tahu kalau ada aksi mogok seperti ini," ucapnya saat ditemui Merdeka.com di terminal Bus Purwokerto, Rabu (19/11).
Masturi yang berangkat menggunakan angkutan umum dari Ajibarang Banyumas sekitar pukul 06.00 WIB, harus rela diturunkan di tengah jalan. "Tadi sempat diturunkan di tengah jalan, untung ada mobil polisi yang mengantar sampai terminal," katanya.
Senada dengan Masturi, seorang calon penumpang yang hendak menuju Ajibarang dari Terminal Purwokerto, Nunik (30) mengaku bingung dengan adanya aksi mogok ini. "Tadi pagi sih tidak ada masalah, tetapi sekarang malah harus nunggu satu jam. Padahal, biasanya satu jam sudah sampai rumah," katanya.
Mengantisipasi kondisi ini, pihak Polres Banyumas dan Pemerintah Banyumas mengerahkan sejumlah kendaraan untuk mengangkut penumpang yang terlantar. Kanit Registrasi dan Identifikasi Satuan Lalu Lintas Polres Banyumas, Iptu Pujiyono mengatakan untuk penumpang yang menuju ke luar kota, diberangkatkan secara kolektif menuju daerah tujuan.
"Tadi yang akan menuju Yogyakarta dan Solo secara kolektif kita kumpulkan dan untuk mengantisipasi gangguan di jalan kita carter bus pariwisata. Sebanyak 62 penumpang sudah diberangkatkan pada pukul 08.15 WIB," ucapnya.
Sementara itu, Ketua Organda Banyumas, Sugiyanto menyatakan aksi mogok ini hanya terjadi pada hari ini. "Saya perkirakan aksi ini hanya akan sampai sore saja," ujarnya.
Dia mengemukakan, aksi ini dilakukan untuk menuntut kepada pemerintah agar memberlakukan harga premium dengan harga lama. "Saat ini kondisi angkutan umum sangat tidak layak, onderdil saja sudah mahal, ditambah naiknya BBM menjadi memberatkan kami," ujarnya.
Baca juga:
Organda DKI minta kenaikan tarif Rp 1.000 untuk mikrolet dan bus
Angkutan umum di Kediri abaikan seruan mogok massal Organda
Organda DKI pastikan angkutan umum tetap beroperasi hari ini
Polisi nyatakan Siaga 1 antisipasi mogok massal Organda
Protes kenaikan BBM, Organda Banyumas ancam mogok
Menhub Jonan cuek tanggapi ancaman mogok Organda
Organda usul tarif angkutan umum Jakarta naik Rp 1.000-Rp 1.500
-
Kapan BBNKB dikenakan? BBNKB berlaku bila seseorang melakukan transaksi jual beli mobil bekas dan akan dikenakan biaya balik nama sehingga kendaraan tersebut memiliki nama sesuai dengan pemilik atau pembelinya.
-
Mengapa Pertamina mengkaji peningkatan kadar oktan BBM Subsidi? “Kalau misalnya dengan harga yang sama, tapi masyarakat mendapatkan yang lebih baik, dengan octan number lebih baik." Nicke menegaskan, Program Langit Biru Tahap 2 ini merupakan kajian internal di Pertamina dan untuk implementasinya nantinya akan diusulkan kepada pemerintah, dan nantinya akan jadi kewenangan pemerintah untuk memutuskan.
-
Siapa yang memimpin sidang BPUPKI? BPUPKI terdiri awalnya dari 70 anggota, di mana 8 di antaranya adalah orang Jepang.
-
Siapa saja yang hadir sebagai narasumber di Srikandi BUMN Goes to Campus? Hadir sebagai narasumber Direktur Keuangan BNI Novita Widya Anggraini dan Direktur Digital & Integrated Transactional Banking BNI Corina L. Karnalies.
-
Bagaimana cara kerja sama BPH Migas dengan Pemprov NTB dan Papua Barat Daya dalam pengawasan BBM subsidi? Ruang lingkup PKS tersebut meliputi pengendalian terhadap penyaluran JBT dan JBKP untuk konsumen pengguna, peningkatan koordinasi terkait pelaksanaan penyaluran JBT dan JBKP, serta pembinaan dan pengawasan atas pembelian JBT dan JBKP berdasarkan Surat Rekomendasi yang diterbitkan oleh kepala perangkat daerah/kepala pelabuhan perikanan/lurah/kepala desa kepada konsumen pengguna JBT dan JBKP.
-
Apa yang dilakukan BNI untuk memperkuat penetrasi di segmen UMKM? PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk optimistis dapat terus mendorong PT Bank Hibank Indonesia untuk dapat memperkuat penetrasi di segmen Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui solusi digital.