Penumpang yang telantar di Juanda tidak mendapat ganti rugi
bagi calon penumpang pesawat yang ingin bertahan, pihak Angkasa Pura I juga menyediakan fasilitas menginap di bandara.
Bandara International Juanda Surabaya, di Sidoarjo, Jawa Timur ditutup total karena dampak erupsi Gunung Raung. Penutupan tersebut dilakukan karena erupsi gunung yang berada di tiga kabupaten, yaitu Banyuwangi, Bondowoso dan Jember, membahayakan rute penerbangan.
General Manajer (GM) Angkasa Pura I Bandara Juanda, Gyanus Suprayogi menjelaskan, akibat penutupan total ini, semua penerbangan baik keberangkatan maupun kedatangan di Bandara Juanda saat puncak arus mudik lebaran ini, ada 222 pesawat yang batal terbang. Rinciannya, 110 pesawat untuk rute keberangkatan dan 112 pesawat untuk rute kedatangan.
Untuk jumlah calon penumpang yang batal terbang, ada 27.874 orang, dengan rincian 18.108 penumpang di terminal kedatangan dan 9.766 penumpang untuk rute keberangkatan.
"Pukul 12.30 WIB tadi, kita pantau dari udara, kecepatan angin mencapai 80 kilometer per jam. Memang kalau kita lihat di bandara kelihatan clear, tapi jika kita pantau di udara, terlihat jelas," kata Gyanus Suprayogi dalam jumpa pers di Surabaya, Kamis (16/7).
Gyanus menambahkan, mengantisipasi keselamatan penumpang, pihaknya telah menutup penerbangan dari pukul 13.20 hingga 19.20 WIB. Sedangkan untuk antisipasi penumpukan jumlah penumpang yang hendak mudik lebaran di satu hari menjelang Hari Raya Idul Fitri (H-1), pihak Angkasa Pura I mendirikan posko crisis center, termasuk menyediakan fasilitas bagi penumpang yang ingin mengubah moda transportasinya.
Pihak Angkasa Pura I memastikan, tidak memberikan ganti rugi penumpang. Karena, kata Gyanus, penutupan semua rute penerbangan di Bandara Juanda akibat terjadinya bencana alam.
"Tapi, kita menyediakan fasilitas kepada para penumpang. Kita akan mendirikan posko crisis center. Bagi calon penumpang yang ingin mengubah moda transportasinya, kita juga menggerakkan armada bus Damri, yang siap mengantar ke Terminal Bungurasih dan Stasiun Gubeng. Semua bus akan mengantar mulai dari bandara," papar dia.
Sementara bagi calon penumpang pesawat yang ingin tetap bertahan, pihak Angkasa Pura I juga menyediakan fasilitas menginap di bandara.
"Kita siapkan antisipasi. Penumpang yang ingin menginap di airport, juga kita siapkan penginapan," tandasnya.