Penyebar foto 'miras' di pertemuan Ahok dan Tito ditertawakan
Salah satu contohnya adalah unggahan foto oleh pemilik akun Jack di facebook pada 24 November lalu. Dalam foto terlihat Tito Karnavian belum jadi Kapolri, masih menyandang dua bintang (Irjen), Basuki T Purnama dan politisi PDIP Maruarar Sirait.
Menelan informasi di media sosial sekarang ini memang harus lebih cermat. Jangan mudah terpancing dengan info abal-abal sehingga bisa membuat panas situasi.
Salah satu contohnya adalah unggahan foto oleh pemilik akun Jack di facebook pada 24 November lalu. Dalam foto terlihat Tito Karnavian belum jadi Kapolri, masih menyandang dua bintang (Irjen), Basuki T Purnama dan politisi PDIP Maruarar Sirait.
Tak ada info detail kapan foto itu diambil. Jack menyoroti bukan soal pertemuannya, tetapi botol minuman warna hijau berada di atas meja.
"Biar foto yg berbicara atas ketidakadilan yg terjadi di indonesia. acara minum2 MIRAS bersama akibat sering gaul sama Ahok. hukum hanya tajam kebawah tumpul keatas."
Sampai saat ini unggahan tersebut sudah 3.841 dibagikan dan 1.300 lebih yang berkomentar. Mereka coba meluruskan jika botol itu bukan lah minuman keras.
"Air mineral merk Equil dibilang miras? Hahahahahahaha Kurang piknik," tulis akun Saripah.
Botol hijau yang disebut Jack sebagai minuman keras itu jelas adalah Equil mineral water. Air putih yang dikemas dalam botol kaca premium berwarna hijau.
Equil memang tak dijual di toko-toko kelontong. Air mineral ini kerap disajikan di meja restoran fine dining, hotel berbintang, hingga meja Istana Negara saat rapat kabinet.
Tanpa tahu soal air minum ini akun Jack asal saja main tuduh. Tak heran langsung dibully.
"Enggak perlu dijelasin ya, nalar sendiri aja," kata Arsyad Maulana Rahmat. "Mohon dihapus dong postingan seperti ini," saran Mutiara Dewata.
Semoga ini bisa menjadi pelajaran untuk kita semua.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Bagaimana cara mengetahui bahwa berita tersebut tidak benar? Melansir dari reuters, The Economist tidak menerbitkan sampul yang menggambarkan Presiden AS Joe Biden bermain catur dengan Vladimir Putin, dengan judul yang memperingatkan tentang perang nuklir yang “tak terelakkan” antara keduanya.
-
Kata-kata lucu apa yang dibagikan di media sosial? Kata-Kata lucu yang dibagikan di medsos bisa menjadi hiburan bagi orang lain.
-
Apa yang Soeharto katakan tentang berita hoaks yang mengarah ke Tapos? Memberitakan dengan tujuan negatif, karena mereka tidak mengetahui keadaan yang sebenarnya dari Tapos ini," jelas Soeharto dikutip dari akun Instagram @jejaksoeharto. Karena memikirkan ini peternakan dari Presiden, padahal bukan peternakan Presiden, ini sebenarnya punya anak-anak saya yang saya mbonceng untuk mengadakan riset dan penelitian," kata Soeharto menambahkan.
-
Bagaimana Cek Fakta Merdeka.com melakukan penelusuran terhadap berita hoaks tersebut? Penelusuran Cek Fakta Merdeka.com melakukan penelusuran melalui fitur Google Image. Menemukan bahwa thumbnail video Youtube merupakan foto dari berita Antaranews.com berjudul “Polisi bebaskan perawat DN tersangka gunting jari bayi di Palembang” yang diunggah pada 13 Februari 2023.
-
Siapa yang diklaim sebagai tersangka yang dilepaskan dalam berita hoaks? Berita yang beredar mengenai kepolisian yang membebaskan tersangka pembunuhan Vina Cirebon bernama Pegi karena salah tangkap adalah berita bohong.
Baca juga:false
Polisi rilis foto pelaku penyebar isu rush money
Lacak akun bernada provokatif, polisi gandeng Kemenkominfo
Hati-hati, pergerakan provokator di media sosial semakin gencar
Sering berisi berita hoax, 5 cara konsumsi berita tak lewat Facebook
Hati-hati, sebar kabar hoax terancam penjara 6 tahun & denda Rp 1 M