Penyebaran Corona pada Anak di Bali Meningkat Jadi 5.127 Kasus
Kasus Covid-19 pada anak-anak di Provinsi Bali kembali meningkat jika dibandingkan sepekan sebelumnya. Minggu ini kasus corona pada anak mencapai 5.127. Naik 147 dibandingkan Minggu lalu 4.980.
Kasus Covid-19 pada anak-anak di Provinsi Bali kembali meningkat jika dibandingkan sepekan sebelumnya. Minggu ini kasus corona pada anak mencapai 5.127. Naik 147 dibandingkan Minggu lalu 4.980.
Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Bali, I Gusti Lanang Sidiartha menjabarkan, dari angka 5.127, sebanyak 160 anak masih dirawat. Sejumlah 4.962 dinyatakan sembuh dan lima anak meninggal.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Kapan virus menginfeksi sel inang? Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Dalam kehidupan sehari-hari, virus tidak lagi terdengar asing bagi kita. Bermacam-macam virus dapat menimbulkan berbagai penyakit pada tubuh manusia yang tidak diinginkan. Jika tubuh kita dalam kondisi menurun (lemah), maka kita dapat dengan mudah terserang penyakit atau virus. Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Sebagai agen penyakit, virus memasuki sel dan menyebabkan perubahan-perubahan yang membahayakan bagi sel, yang akhirnya dapat merusak atau bahkan menyebabkan kematian pada sel yang diinfeksinya. Sebagai agen pewaris sifat, virus memasuki sel dan tinggal di dalam sel tersebut secara permanen.
Selain itu, anak-anak tersebut terpapar Covid-19 paling banyak karena klaster keluarga. "Klaster keluarga paling banyak yaitu 49,3 persen," kata Sidiartha kepada wartawan, Senin (28/6).
Terkait peningkatan kasus tersebut, IDAI mengimbau kepada para masyarakat agar ketat dan disiplin melaksanakan protokol kesehatan.
Selain itu, pihaknya meminta agar para orang tua selalu mewaspadai gejala Covid-19 pada anak, berupa batuk, demam, nyeri saat menelan, sesak napas, anosmia (kehilangan indra penciuman) dan diare. Bila diketahui sudah mengalami gejala itu, diimbau agar berkonsultasi ke dokter atau rumah sakit terdekat.
"Orang tua yang masih keluar masuk rumah, harus prokes yang ketat termasuk di dalam rumah. Anak usahakan tetap di rumah, kalau terpaksa keluar harus di bawah pengawasan orang tua dengan prokes ketat. Seperti memakai masker, jaga jarak dan sering cuci tangan atau hand sanitizer," ujar Sidiartha.
Baca juga:
Pemerintah Punya Tunggakan Rp2,56 T ke 909 Rumah Sakit Rujukan Covid-19
27 Hari Isolasi Mandiri, Gubernur Aceh Nova Iriansyah Sembuh dari Covid-19
Pemprov DKI: Keterpakaian Tempat Tidur Isolasi 93 Persen dan ICU 87 Persen
Covid-19 Melonjak, Pasar Tradisional Terapkan Pembatasan Aktivitas
Meski Kasus Covid-19 Tengah Tinggi, 9.000 Wisatawan Asal DKI Tetap ke Bali per Hari