5 Ciri Anak Alami Dehidrasi, Sering Muncul Saat Demam Tinggi Berhari-hari
Dehidrasi pada anak dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan serius.
Dehidrasi pada anak adalah kondisi yang harus diperhatikan dengan serius. Ketika anak kehilangan cairan dalam tubuhnya, berbagai fungsi vital dapat terpengaruh, yang pada gilirannya berdampak pada kesehatan secara keseluruhan.
Seringkali, orang tua tidak menyadari tanda-tanda dehidrasi pada anak, padahal penting untuk mengenali gejala awal guna mencegah komplikasi yang lebih parah. Berikut ini adalah beberapa gejala dehidrasi yang perlu kamu ketahui:
-
Apa saja tanda-tanda dehidrasi? Untuk mengatasi gejala seperti kelelahan dan keringat berlebih, masyarakat diperbolehkan mengonsumsi oralit sesuai dengan saran dokter atau tenaga medis yang merawat.
-
Kenapa anak rentan dehidrasi di cuaca panas? Dehidrasi rentan terjadi di cuaca panas, oleh karena itu, pastikan anak cukup minum air putih sebelum dan selama beraktivitas.
-
Apa saja tanda dehidrasi yang perlu diperhatikan? Menurut dokter spesialis penyakit dalam dari Rumah Sakit (RS) Sardjito, Metalia Puspitasari, ada sejumlah tanda yang perlu diperhatikan untuk mendeteksi dehidrasi, di antaranya adalah frekuensi dan karakteristik urine.
-
Apa tanda-tanda anak kelelahan panas? Kelelahan panas terjadi ketika tubuh kehilangan terlalu banyak cairan dan elektrolit akibat paparan panas yang berkepanjangan. Anak yang bermain di luar ruangan pada suhu tinggi lebih rentan terhadap kelelahan panas.
-
Apa saja gejala demam pada anak? Gejala demam pada anak adalah peningkatan suhu tubuh yang mencapai 38°C atau lebih bila diukur dengan termometer. Gejala lain yang dapat menyertai demam pada anak tergantung pada penyebabnya.
-
Apa tanda-tanda demam berdarah pada anak? Tanda-tanda demam berdarah pada anak biasanya ditandai dengan demam tinggi 3 hingga 14 hari. Awalnya, kondisi ini tidak menunjukkan tanda-tanda gejala sama sekali. Terutama bagi anak yang sebelumnya belum pernah menderita DBD.
Bibir dan Mulut Menjadi Kering
Salah satu indikator dehidrasi pada anak yang paling mudah dikenali adalah mulut dan bibir yang kering. Ketika tubuh kekurangan cairan, produksi air liur akan menurun.
Hal ini menyebabkan mulut dan bibir menjadi kering. Anak juga mungkin akan mengeluhkan sensasi lengket di mulutnya.
Penurunan Frekuensi Buang Air Kecil
Anak yang mengalami dehidrasi umumnya akan buang air kecil lebih jarang daripada biasanya. Warna urin juga cenderung lebih pekat. Jika kamu melihat bahwa popok bayi tetap kering selama lebih dari tiga jam, atau anak yang lebih besar tidak buang air kecil dalam waktu enam hingga delapan jam, ini bisa menjadi indikasi adanya dehidrasi.
Kulit yang Kurang Elastis
Kulit yang kehilangan elastisitas bisa menjadi tanda bahwa anak mengalami dehidrasi. Kamu bisa melakukan tes sederhana dengan mencubit lembut kulit di punggung tangan anak. Jika kulit tidak segera kembali ke keadaan semula, ini bisa menjadi tanda bahwa anak mengalami dehidrasi.
Mata Cekung dan Produksi Air Mata yang Rendah
Jika mata anak terlihat cekung dan mereka mengalami penurunan produksi air mata saat menangis, ini bisa menjadi indikasi dehidrasi. Hal ini menandakan bahwa tubuh anak tidak mendapatkan cukup cairan sehingga tidak dapat memproduksi air mata dengan baik.
Kelelahan dan Mudah Marah
Anak yang mengalami dehidrasi sering kali tampak lelah dan lesu. Mereka juga cenderung lebih rewel dan cepat marah. Kondisi dehidrasi dapat mengurangi tingkat energi dan memengaruhi suasana hati anak, menjadikannya lebih sensitif dan tidak nyaman. Penting untuk mengenali gejala dehidrasi pada anak sejak awal agar dapat mencegah masalah yang lebih serius.
Jika Anda melihat salah satu tanda tersebut, segera berikan cairan dan konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan perawatan yang sesuai.