Perempuan cantik di sekitar Sudomo
"Dari perut ke atas saya memang Pepabri, tapi dari perut ke bawah saya masih Akabri," kata Sudomo berkelakar.
Selama hidupnya Laksamana (Purn) Sudomo dikenal dikelilingi oleh perempuan-perempuan cantik. Secara sah, ia tercatat pernah menikahi tiga orang perempuan cantik.
Mantan Pangkopkamtib ini pernah menikah dengan Fransisca Piay pada tahun 1961 dan kemudian cerai tahun 1980. Dari pernikahan ini Sudomo mempunyai 4 orang anak.
Kemudian ia menikah lagi dengan Fransisca Diah Widhowaty tahun 1990 dan cerai tahun itu juga, tanpa anak. Selanjutnya, ia menikah dengan Aty Kusumawaty tahun 1998.
Perjalanan religius Sudomo pun tak lepas dari cerita perempuan yang dinikahinya. Terheboh adalah pernikahan keduanya dengan Sisca pada 20 September 1990. Untuk bisa mempersunting Sisca, orang dekat Soeharto itu rela masuk Kristen dan menikah di Gereja Paulus di Jalan Taman Sunda Kelapa, Jakarta Pusat.
Saking hebohnya, Sumbangan Dana Sosial Berhadiah (SDSB) yang marak di era Orde Baru sering dipelesetkan menjadi 'Sisca Datang Sudomo Bertekuk lutut'.
Setelah 35 tahun menjadi Islam, kemudian 36 tahun pindah agama, baru di usianya ke 70 (1997), Sudomo kembali kepada Islam. "Saya murtad selama 36 tahun," kata Sudomo saat kembali memeluk Islam.
Tujuh tahun setelah masuk Islam kembali, Sudomo mendirikan Yayasan Khusnul Khotimah dan aktif mengadakan pengajian di sekitar rumahnya. Meski demikian, humornya tentang perempuan cantik di masa tuanya tidak pernah surut.
Pernah suatu waktu dia mengungkapkan cara jitunya menggaet wanita. "Mau tahu resep saya menggaet wanita?" tanyanya.
Tak lama, ia lalu menjawab sendiri bahwa ia mengikuti gaya tokoh Prancis Nelson yang pandai merayu wanita, termasuk Lady Hamilton. "Perempuan adalah kekuatan dan kelemahan saya," kata Sudomo mengutip Nelson.
Di saat usia 77 tahun, Sudomo juga pernah berkelakar, lagi-lagi soal perempuan. "Bagi saya, hidup dimulai di usia 77 tahun. Dari perut ke atas saya memang Pepabri (purnawirawan), tapi dari perut ke bawah saya masih Akabri," katanya sambil tertawa.
Kini Sudomo telah tiada. Dia meninggal dunia karena stroke dan pendarahan di otak pukul 10.05 Wib tadi. Di RS Pondok Indah, tempat ia dirawat, Sudomo juga ditemani oleh seorang wanita yang mengaku istrinya. Namanya Sumihakim.