Pergerakan abu Raung berstatus aman, Ngurah Rai kembali dibuka
Bandara dibuka sekira pukul 10.20 Wita, atau lebih maju dari jadwal awal.
Notice to airmen (Notam) penutupan Bandara Ngurah Rai Bali dikeluarkan dari pukul 06.00 Wita-12.00 Wita. Penutupan dilakukan untuk mengantisipasi dampak negatif dari sebaran debu Gunung Raung. Namun penutupan baru berjalan empat setengah jam, bandara kembali dibuka sekira pukul 10.20 Wita, Sabtu (8/8).
Meski demikian, maskapai penerbangan internasional memilih untuk tetap mengacu kepada Notam awal. Ditakutkan sebelum pukul 12.00 Wita, abu Gunung Raung bakal mengganggu aktivitas bandara.
"Ya pak kita sudah open 10.20 Wita, ini Notam sudah segera dikeluarkan," info salah seorang staf di lingkup Angkasa Pura I Bandara Ngurah Rai.
Hal ini juga dibenarkan GM Angkasa Pura I Ngurah Rai Gusti Ngurah Putu Arditha, bahwa penutupan yang sebelumnya direncanakan hingga pukul 12.00 Wita, dimajukan hingga pukul 10.20 Wita. Hal ini, kata Arditha berdasarkan koordinasi pihak BMKG Ngurah Rai, merujuk pergerakan abu vulkanik gunung Raung menuju bandara dalam status aman.
Pun demikian, pihaknya akan terus melakukan koordinasi dalam menerima instruksi dari pantauan BMKG. Bahkan, setiap satu jam sekali pergerakan angin yang memungkinkan membawa awan pekat efek gunung Raung terus terpantau.
"Saya harap semua penumpang bisa memaklumi akan kondisi ini," singkat Arditha.