Periksa 14 saksi, polisi tunggu hasil Labfor pastikan penyebab kebakaran di Gili Lawa
Periksa 14 saksi, polisi tunggu hasil Labfor pastikan penyebab kebakaran di Gili Lawa. Tim dari Puslabfor cabang Denpasar, Bali dan penyidik Polres Manggarai Barat diterjunkan melakukan olah TKP guna menyelidiki penyebab kebakaran.
Polisi masih menyelidiki penyebab kebakaran 10 hektare padang rumput di Gili Lawa Darat, Kawasan Taman Nasional Komodo, Manggarai Barat, NTT. Tim dari Puslabfor cabang Denpasar, Bali dan penyidik Polres Manggarai Barat diterjunkan melakukan olah TKP guna menyelidiki penyebab kebakaran.
"Jadi pemeriksaan dua hari tanggal 5 dan 6 Agustus," kata Kabid Humas Polda NTT Kombes Jules Abraham Abast, saat dikonfirmasi merdeka.com, Rabu (8/8).
-
Kapan kebakaran hutan terjadi? Sebelumnya AR diburu polisi karena diduga membakar hutan milik Perhutani pada 21 Oktober lalu.
-
Di mana kebakaran hutan tersebut terjadi? Ia diduga membakar area hutan milik Perhutani seluas 5 hektare, setengah dari total luas hutan tersebut, yaitu 10 hektare.
-
Kenapa kebakaran hutan sering terjadi di musim kemarau, terutama di Sumatera dan Kalimantan? Kebakaran hutan menjadi fenomena yang tidak bisa dihindari ketika musim kemarau datang, terutama di pulau Sumatra dan Kalimantan. Bahkan sampai menimbulkan bencana kabut asap yang bisa sampai ke negara lain.
-
Kenapa pondok perambah hutan dibakar? Petugas Balai Taman Nasional Tesso Nillo menemukan pondok yang dibangun perambah kawasan dilindungi. Tanpa basa basi, pondok itu langsung dibakar.
-
Kapan Hutan Pinus Pengger buka? Hutan Pinus Pengger buka setiap hari mulai pukul 07.00 pagi hingga 17.00 sore.
-
Di mana petani Pangandaran bercocok tanam di hutan? Mereka harus berjalan jauh dari tempat tinggal, bahkan harus menginap di saung-saung yang dibangun untuk beristirahat dan mengumpulkan hasil panen sayur dan buah.
Jules mengatakan, 14 saksi juga telah diminta keterangan terkait insiden kebakaran tersebut. Para saksi terdiri dari pemandu wisata, petugas taman nasional Komodo dan dua wisatawan asing.
"Hasil tentu belum kan harus dibawa teman-teman di lapangan, dikumpulkan guna dapat menentukan penyebab kebakaran," kata Jules.
Diketahui, 10 hektare padang rumput di Gili Lawa Darat, Kawasan Taman Nasional Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), hangus terbakar. Otoritas Balai Taman Nasional Komodo (TNK) menyatakan kebakaran di kawasan wisata TNK tak mengganggu habitat hidup 'the komodo dragon' atau bernama latin varanus komodoensis.
"Kebakaran lahan seluas 10 Hektare itu tidak menggangu habitat hidup dari Komodo, karena memangnya berada di Gililawa yang merupakan kawasan wisatanya wisatawan," kata Kepala Taman Nasional Komodo Budi Kurniawan, Jumat (3/8).
Namun, kata dia, sayangnya kebakaran lahan di kawasan wisata tersebut sangat mengganggu wisatawan yang sering berkunjung ke kawasan itu. Apalagi kawasan Gililawa terkenal dengan kawasan wisata Savananya, serta kawasan wisata lautnya yang sangat indah serta menjadi spot untuk menikmati sunset dan sunrise.
Dia mengatakan penyebab dari kebakaran kawasan Hutan Gililawa itu, diduga akibat puntung rokok yang dibuang oleh pengunjung yang berwisata di daerah itu. Apalagi kawasan itu adalah 'spot treking' dan untuk foto-foto. Sehingga dipastikan dalam tahun ini sampai musim penghujan tahun depan keindahan di kawasan itu tidak dapat dinikmati oleh pengunjung.
"Diduga kebakaran kawasan TNK itu karena putung rokok yang dibuang secara sengaja oleh pengunjung yang tak bertanggung jawab," tuturnya.
Baca juga:
Periksa sejumlah saksi, polisi dalami penyebab pasti kebakaran di Gili Lawa
Kebakaran di Gili Lawa, pelaku diduga penumpang Kapal Indonesia Juara
Puntung rokok wisatawan diduga penyebab kebakaran di Gili Lawa Pulau Komodo