Peringati Hari Juang Kartika Kopral Bagyo hancurkan gada gentong
Terakhir dia melakukan jalan jongkok sepanjang 1 kilometer saat peringatan HUT TNI.
Memperingati Hari Juang Kartika, Senin (15/12), anggota Detasemen Polisi Militer IV/4, Kopral Partika Subagyo Lelono kembali berulah. Bertempat di pintu utama Stadion Manahan, pria yang mengaku sebagai Kopral Besar tersebut membuat aksi dengan judul "Menghancurkan Ilegal Fishing, Narkoba, Koruptor, Miras" dan ikut berduka Banjarnegara".
Pantauan merdeka.com dalam aksi tersebut pria berkumis tebal yang akrab disapa Kopral Bagyo itu memanggul sebuah gada yang terbuat dari gentong air yang dicat warna emas. Pada gada tersebut tertulis kata-kata 'ilegal fishing, narkoba, koruptor dan miras oplosan'. Tak lama kemudian, Kopral Kepala yang selalu menolak naik pangkat tersebut membanting gada gentong ke aspal jalanan, hingga hancur berantakan.
"Dengan semangat Jendral Sudirman, kita hancurkan ilegal Fishing, Narkoba, Koruptor, Miras. Inilah saatnya Indonesia menjadi Singa Asia," teriak Bagyo seraya menetapkan gentong ke aspal jalan.
"Gada gentong ini sebagai simbul dari permasalahan bangsa yang sedang kita hadapi kali ini. Kita harus hancurkan bersama-sama. Kalau kita bisa menghancurkan itu, bangsa Indonesia akan menjadi singa Asia, bukan macan Asia lagi," sambung pria asal Kadipiro, Banjarsari tersebut.
Selain membawa gada gentong, dalam aksi itu Kopral Bagyo juga membawa sebuah spanduk yang berisikan ucapan turut berduka cita warga Solo, atas penderitaan yang dialami warga Banjarnegara, yang tertimpa bencana longsor.
"Kami warga Solo, juga turut berduka cita, atas meninggalnya puluhan warga Jemblung, Banjarnegara. Semoga Tuhan memberikan yang terbaik buat mereka," ucapnya.
Kopral Subagyo, pernah melakukan aksi tak biasanya dilakukan oleh anggota TNI, terakhir dia melakukan jalan jongkok sepanjang 1 kilometer saat peringatan HUT TNI belum lama ini. Sebelumnya, tahun 2012 lalu, dia berhasil keliling Tugu Monas selama 26 jam nonstop.
Kemudian, pada, 22 Juni 2011, atraksi ekstrem Subagyo adalah push up dengan posisi kaki lebih tinggi dari pada kepala. Push up dilakukan saat mobil berjalan. Hebatnya, push up, tidak berhenti sampai mobil itu berputar dari kawasan Kerten hingga ke markasnya di Jalan Arifin Solo. Ada sekitar dua jam Subagyo beratraksi ekstrem itu.
Pada 2006, Subagyo juga pernah push up selama 21 jam 40 menit. Aksi itu membuatnya tercatat di Museum Rekor Indonesia (Muri), dengan kategori push up terlama.
Pada Hari TNI, 5 Oktober 2011, Subagyo melakukan aksinya di depan puluhan warga dan penarik becak di sekitar SD Marsudirini Solo. Dia minum minyak rem, mandi air cabai, dan mematikan api rokok dengan cara dikunyah.
26 Juni 2012, menyambut HUT Denpom ke-66 dan wujud syukur rekonsiliasi raja Keraton Surakarta Hadiningrat, Kopral Subagyo melakukan aksi dengan berjalan di atas paku dan mandi air aki. Dengan kaki telanjang Subagyo berjalan di atas ujung-ujung paku tajam.
Dalam rangka HUT TNI, 5 Oktober 2012, Subagyo memenuhi janjinya dengan melakukan jalan kaki atau lari kecil mengelilingi Istana Mangkunegaran Solo, selama 24 jam nonstop.
Pada 14 Des 2012, Kopral Subagyo melakukan koprol sepanjang 5 kilometer. Aksi ini diawali dari depan Markas Komando Resor Militer (Korem) 074/Warastratama di Solo. Rutenya adalah menyusuri Jalan Slamet Riyadi yang berakhir di Bundaran Gladag Solo.
Kemudian, pada peringatan Hari Juang Kartika di Ambarawa tahun 2010, Kopral Subagyo melakukan aksi push dengan satu tangan di atas punggung. Saat itu dirinya di sela-sela acara perlombaan pasang tenda, memanfaatkan waktu jeda istirahat.
Subagyo juga pernah melakukan aksi menggendong seorang perempuan renta, dia berjalan dari Pasar Gede Solo menuju markas Denpom IV di Jalan Arifin Solo. Dia mengatakan aksi tersebut sebagai perlambang kedekatan TNI dengan rakyat.
Pada 8 Maret 2013 lalu, Subagyo dan beberapa anggota TNI lainnya, juga melakukan aksi menggendong polisi di halaman Mapolresta Solo.