Menegangkan, Detik-Detik Heru Gundul Evakuasi Buaya Muara di Bantul Milik Mendiang Pencinta Satwa
Sebelumnya, buaya ini dipelihara oleh sosok pencinta satwa.
Sebelumnya, buaya ini dipelihara oleh sosok pencinta satwa.
Menegangkan, Detik-Detik Heru Gundul Evakuasi Buaya Muara di Bantul Milik Mendiang Pencinta Satwa
Dalam video yang diunggah pada Rabu (21/4), pencinta satwa Heru Gundul sedang mengunjungi rumah salah seorang warga.
Di belakang rumah itu, ada sebuah kolam tempat untuk menyimpan seekor buaya muara.
-
Siapa yang mengevakuasi buaya itu? Petugas BKSDA Cirebon mengevakuasi seekor buaya di wilayah permukiman warga Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Rabu [26/7].
-
Bagaimana cara mengevakuasi buaya? Agar penyelamatan berlangsung aman, bagian kepala buaya ditutupi dengan karung, serta moncongnya diikat tali dengan prosedur yang aman bagi hewan tersebut.
-
Kenapa buaya itu dievakuasi? Proses evakuasi buaya itu berlangsung menegangkan lantaran hewan buas itu sempat mengamuk saat hendak diamankan.
-
Bagaimana buaya itu ditangkap? Saat menemukan hewan buas itu, Dimas meminta bantuan rekan-rekannya untuk menangkap. Meski sempat memberontak, namun akhirnya buaya tersebut berhasil diamankan.
-
Dimana buaya menyerang korban? 'Korban ini meninggal dunia setelah kakinya digigit buaya, lalu satwa tersebut menghempaskan tubuh korban berkali-kali di Sungai Selagan,' katanya seperti dilansir dari Antara, Senin (15/4).
-
Mengapa buaya menyerang korban? 'Korban ini meninggal dunia setelah kakinya digigit buaya, lalu satwa tersebut menghempaskan tubuh korban berkali-kali di Sungai Selagan,' katanya seperti dilansir dari Antara, Senin (15/4).
Diketahui, rumah itu milik salah seorang tokoh pencinta satwa liar yang meninggal dunia setahun lalu bernama Aji Rachmat, mantan ketua Sioux Ular Indonesia.
Setelah Aji Rachmat meninggal dunia, sehari-hari buaya muara itu dipelihara dan diurus oleh ayahnya. Namun, kini memutuskan buaya untuk dievakuasi.
Kolam itu ditutup oleh sebuah kerangka besi. Sebelum mengevakuasi buaya tersebut, kerangka besi itu harus dipindah.
“Di sini kita harus punya keahlian buat atraksi. Karena kolam ini ditutup oleh kerangka besi yang dikunci di setiap ujungnya,” kata Heru Gundul dikutip dari kanal YouTube pribadinya.
Kolam itu sebenarnya lebih menyerupai kamar yang dindingnya berupa bata semen. Bagian atasnya dibiarkan terbuka. Terlihat penampakan seekor buaya dari permukaan air.
Untuk bisa masuk ke tempat buaya itu, Heru Gundul harus masuk dari bagian atas kolam yang terbuka dan turun ke bagian bawah yang tergenang air.
Foto: YouTube HERU GUNDUL
Sebelumnya ia telah menyiapkan perangkap tali yang digunakan untuk menjerat buaya. Dengan beberapa gerakan saja, Heru berhasil menjerat kepala buaya.
Setelah itu barulah ia bersama seorang temannya menarik buaya itu keluar dari kolam. Heru mengatakan proses itu benar-benar melelahkan.
“Lumayan melelahkan lur. Sampai keringet gemyobos,” kata Heru Gundul.
Heru mengatakan kalau buaya yang ia tangkap merupakan buaya betina. Setelah ditangkap, buaya itu kemudian ia bawa keluar. Selanjutnya buaya itu diserakhak ke BKSDA Yogyakarta.
Sempat Lepas
Sebelum dibawa ke BKSDA, buaya muara itu terlebih dahulu dibawa ke kediaman Heru Gundul di Perumahan Griya Alvita, Kasihan, Bantul.
Namun saat di rumah Heru Gundul, tepatnya pada Minggu (18/2) buaya tersebut malah terlepas dan membuat geger warga.
Setelah dilakukan evakuasi oleh Damkar Bantul, akhirnya buaya tersebut diserahkan ke BKSDA Yogyakarta pada Senin pagi (19/2).
“Sudah diikat, saya masukin ke area. Itu sebenarnya posisinya aman, cuma karena ada orang yang kepo, dia buka pintunya. Kebetulan kuncinya rusak. Saat itulah dia keluar,” kata Heru Gundul.
Heru mengatakan sebenarnya ia dari awal ingin menyerahkan buaya itu ke BKSDA.
Namun karena di hari Jumat saat penangkapan buaya itu ia sedang padat acara, dan hari Sabtu dan Minggu kantor BKSDA tutup, buaya terpaksa harus transit dulu di rumahnya sebelum diserahkan pada Senin (19/2).