Peringati Kemerdekaan, Ribuan Pelajar Banyuwangi Meriahkan Karnaval Kebangsaan
Bulan Agustus ini menjadi momen bagi seluruh warga bangsa Indonesia untuk memperingati hari kemerdekaan dengan melakukan sejumlah perayaan. Tak ketinggalan Banyuwangi yang memanfaatkan momen Hari Proklamasi ini untuk merekatkan persatuan bangsa. Salah satunya lewat karnaval kebangsaan yang diikuti ribuan pelajar SMP -
Bulan Agustus ini menjadi momen bagi seluruh warga bangsa Indonesia untuk memperingati hari kemerdekaan dengan melakukan sejumlah perayaan. Tak ketinggalan Banyuwangi yang memanfaatkan momen Hari Proklamasi ini untuk merekatkan persatuan bangsa. Salah satunya lewat karnaval kebangsaan yang diikuti ribuan pelajar SMP - SMA se-Banyuwangi.
Sebanyak 3000 pelajar mengikuti karnaval kebangsaan yang diadakan Selasa pagi (13/8). Mereka menampilkan keberagaman Indonesia dalam kostum, seni tari, dan teatrikal dalam sebuah parade karnaval. Ada mempresentasikan suku Jawa, Osing, Madura, Bali, Minangkabau, Betawi, Badui, Tionghoa dan masih banyak lagi.
-
Apa yang dibangun di Banyuwangi? Pabrik kereta api terbesar se-Asia Tenggara, PT Steadler INKA Indonesia (SII) di Banyuwangi mulai beroperasi.
-
Bagaimana cara Banyuwangi memanfaatkan insentif tersebut? “Sesuai arahan Bapak Wakil Presiden, kami pergunakan insentif ini secara optimal untuk memperkuat program dan strategi penghapusan kemiskinan di daerah. Kami juga akan intensifkan sinergi dan kolaborasi antara pemkab dan dunia usaha. Dana ini juga akan kami optimalkan untuk kegiatan yang manfaatnya langsung diterima oleh masyarakat,” kata Ipuk.
-
Kenapa Banyuwangi mendapatkan insentif lagi? Ini merupakan kali kedua mereka mendapatkan insentif karena dinilai sukses menekan laju inflasi serta mendongkrak kesejahteraan masyarakat.
-
Apa yang diserahkan oleh Presiden Jokowi di Banyuwangi? Total sertifikat tanah yang diserahkan mencapai 10.323 sertipikat dengan jumlah penerima sebanyak 8.633 kepala keluarga (KK).
-
Di mana Bandara Banyuwangi berlokasi? Bandara Banyuwangi menjadi bandara pertama di Indonesia yang berkonsep ramah lingkungan.
-
Apa penghargaan yang diraih Banyuwangi? Diserahkan Presiden RI Joko Widodo kepada Bupati Ipuk Fiestiandani di Istana Negara, Kamis (31/8/2023), Banyuwangi berhasil mempertahankan predikat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Terbaik 2022 se-Jawa dan Bali.
©2019 Merdeka.com
Ada pula budaya yang khas Islami, dan berbagai kostum keprofesian seperti nelayan, praktisi kesehatan, petani modern dan juga kostum masa perjuangan juga ditampilkan. Menambah semarak acara. pejuang.
Misalnya, SMK PGRI II Giri yang menampilkan jaranan buto dikolaborasikan dengan budaya Sulawesi. Kolaborasi keduanya mengundang kagum penonton.
Jaranan buto yang khas Banyuwangi tampil sangat atraktif sambil berguling-guling di jalan, diiringi sejumlah siswa yang mengenakan pakaian adat khas Sulawesi. Seperti baju bodo, tutu, pokko, pakaian pengantin khas Sulawesi serta miniatur rumah adat Tongkonan. Penonton bersorak melihat keunikan atraksi ini.
©2019 Merdeka.com
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas yang hadir dalam acara tersebut menyatakan kebanggaannya. "Tidak semua festival untuk wisatawan, salah satunya karnaval ini yang memang kami peruntukkan bagi rakyat. Ini adalah cara Banyuwangi untuk menyuburkan nasionalisme serta toleransi bisa tumbuh dan berkembang di tengah sikap intoleransi yang semakin banyak muncul," kata Anas.
"Di sini, saya lihat semua siswa peserta melebur jadi satu tanpa ada sekat latar belakang, agama dan budaya. Ini jadi salah satu cara untuk meredam terorisme dan radikalisme. Sehingga dengan demikian pendidikan toleransi tidak hanya jadi pidato di kelas-kelas," tandasnya.
Anas juga memandang ini sebagai cara masyarakat untuk belajar tentang sejarah. "Mereka ini kalau belajar tentang sejarah di sekolah, tentu waktunya terbatas. Dengan memakai kostum ini mereka jadi belajar tentang sejarah kostum yang mereka kenakan, belajar tentang seni budayanya," tambah Anas.
©2019 Merdeka.com
Event ini berlangsung dari pagi hingga siang hari. Para siswa terlihat antusias memainkan perannya sebagai bagian dari warga Indonesia. Seperti yang ditampilkan puluhan siswa SMAN 1 Giri yang mengangkat tema suku Dayak. Mereka tampil all out, tidak hanya di kostum namun juga berbagai tarian yang ditampilkan.
"Karnaval ini memang acara yang kami tunggu. Karena kami ditantang menampilkan atraksi yang menarik, jadi kami bisa konsep bareng sama guru dan teman-teman tentang baju dan tari suku mana yang akan kami tampilkan," ujar Dava Khanza, salah satu peserta asal Banyuwangi.
Dalam kesempatan itu, Bupati Anas ikut menyemangati peserta dengan turun langsung menyapa para peserta karnaval. "Jaga kebhinnekaan bangsa ini dengan ikatan persatuan yang kuat," kata Anas kepada siswa-siswa.
(mdk/hhw)