Perjalanan Hidup BJ Habibie Hingga Sukses Meniti Karier
Prestasi-prestasi BJ Habibie menjadi inspirasi banyak orang. Berikut perjalanan hidup BJ Habibie hingga mampu membanggakan nama Indonesia
Presiden RI ke-3 Bacharuddin Jusuf Habibie atau biasa disapa BJ Habibie tutup usia di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta, Rabu (11/9). Masa muda BJ Habibie diwarnai dengan sejumlah prestasi. Bahkan pengalaman hidupnya bisa menjadi acuan bagi masyarakat Indonesia.
Berikut perjalanan hidup BJ Habibie, hingga menjadi seorang panutan bagi masyarakat Indonesia:
-
Apa penemuan utama B.J. Habibie yang merevolusi dunia penerbangan? Salah satu inovasi paling penting yang dihasilkan oleh BJ Habibie adalah Teori Crack Progression atau Teori Retakan.
-
Kapan BJ Habibie menggantikan Soeharto menjadi presiden? Ketika Orde Baru selesai, BJ Habibie yang menggantikan Soeharto memiliki etika untuk tidak melanjutkan pemerintahannya sampai 5 tahun.
-
Bagaimana BJ Habibie dianggap melakukan kebaikan saat menggantikan Soeharto? “Pak Habibie itu melakukan kebaikan bukan karena hukum, misalnya begitu beliau terpilih sebagai presiden menggantikan Pak Harto, apa yang diumumkan pertama? Saya akan memerintah sebentar karena tahun depan akan mengadakan pemilu,” kata Mahfud MD.
-
Apa yang menjadi kunci keberhasilan masa depan bangsa menurut BJ Habibie? Kualitas sumber daya manusia merupakan kunci keberhasilan masa depan bangsa. SDM yang unggul dan berdaya saing akan mengantar Indonesia sejajar dan disegani bangsa lain.
-
Mengapa BJ Habibie menganggap penting belajar dan menganalisis di masa muda? Ketika muda kita habisi dengan bermalas-malasan maka tua juga akan malas-malasan lalu tak terasa besok mati, namun kalau kita banyak belajar dan banyak analisis maka saat dia tua dia menang.
-
Bagaimana Soeharto mengenal keluarga BJ Habibie? Soeharto mengaku cepat akrab dengan keluarga BJ Habibie karena ibu Habibie, Raden Ayu Tuti Marini Puspowardojo atau R.A. Habibie yang berasal dari Yogyakarta masih fasih berbahasa Jawa.
Kuliah di Bandung
BJ Habibie pernah kuliah S1 Keilmuan Teknik Mesin di Fakultas Teknik Universitas Indonesia Bandung (sekarang Institut Teknologi Bandung) pada tahun 1954.
Semasa berkuliah di Bandung, Habibie membayangkan ingin berkuliah di luar negeri. Ia juga sempat putus asa dan berpikir keinginannya tak terwujud.
Kuliah di Jerman
BJ Habibie mengaku dapat mengecap bangku kuliah di luar negeri, tepatnya di kampus Rheinisch-Westflische Technische Hochschule Aachen, Jerman, tanpa beasiswa dari negara maupun swasta.
"Saya tidak pernah mendapatkan beasiswa, bukan karena saya bodoh. Saya belajar di luar negeri tidak pakai beasiswa," ujar Habibie.
"Saya cerita begini bukan mau pamer, tapi saya dan Anda (penerima beasiswa) tidak ada bedanya. Saya beruntung belajar di bidang yang saya sukai dan tekuni walaupun saat kuliah tidak makan, jalan kaki," ucap Habibie.
Berhasil Membuat Pesawat
Dari prestasinya yang gemilang, akhirnya Habibie berhasil membuat pesawat. Pesawat itu bernama N-250 gatot Kaca. Ya, ambisi Habibie hanya satu, membuat pesawat terbang sebagai moda transportasi yang akan menghubungkan satu daerah dengan daerah lain di Indonesia.
"Tidak pernah saya mimpi jadi menteri, wapres, tidak nyampe. Saya hanya kehendaki membuat pesawat terbang bukan pesawat tempur untuk membawa masyarakat ke seluruh Indonesia. Pesawatnya bukan dibiayai dari utang, tapi dari keringat rakyat yang ingin membangunnya," ucap dia.
Menetap di Jerman untuk Membuat Pesawat
Karena ambisinya membuat pesawat, Habibie sampai menetap di hamburg, jerman dan bekerja di perusahaan Messerschmitt-Blkow-Blohm yang memproduksi helikopter. Selama bekerja di sana, Habibie melakukan serangkaian riset mengenai pesawat.
Atas karyanya itu, Habibie mendapat penghargaan dari berbagai institusi di beberapa negara, seperti Jerman, Malaysia, Inggris, Jepang, Amerika Serikat, Prancis dan Swedia. Bahkan pemerintah Jerman memberikan hak istimewa untuk Habibie, berupa berupa bebas visa dan kebebasan izin tinggal.
Menjadi Orang Kepercayaan Soeharto
Karena prestasinya ini, Presiden RI ke-2 Soeharto akhirnya memberikan kepercayaan pada Habibie. Tahun 1978, Soeharto mengangkat Habibie sebagai menteri Negara Riset dan teknologi. Ia memegang jabatan tersebut hingga 1997.
Selama menjadi menteri, Habibie mencetuskan membuat pesawat nasional oleh PT Dirgantara Indonesia. Pesawat inilah yang bernama N-250 Gatot Kaca. Pesawat tersebut kemudian dipertunjukkan pada tahun 1995.
Jadi Wakil Presiden
BJ Habibie juga pernah menjabat sebagai Wakil Presiden periode 1998-2003. Saat itu ia mendampingi Soeharto. Namun saat itu, Indonesia mengalami krisis moneter dan gelombang protes mahasiswa. Alhasil Soeharto yang menjabat sebagai presiden saat itu, mengundurkan diri dari jabatannya pada 21 Mei 1998.
usai Soeharto mengundurkan diri, Habibie langsung menggantikan jabatan Soeharto dan diambil sumpahnya di Istana Negara, Jakarta.
Habibie menjabat sebagai presiden sejak 21 Mei 1998 hingga 20 Oktober 1999. Selama pemerintahannya itu, Habibie banyak mengeluarkan beberapa kebijakan yang mengubah pandangan pemerintahan dan politik negara, seperti membebaskan tahanan politik, membebaskan pendirian partai politik, dan membatasi masa pemerintahan presiden hanya 2 periode.
(mdk/dan)