Perjuangan Imas, Guru Honorer berusia Senja Ikuti PPPK Meski Sakit Stroke
Proses seleksi ini merupakan tahapan yang harus ditempuh oleh setiap peserta seleksi Calon Aparatur Sipil Negara (CASN).
Imas Kustiani, seorang guru honorer K2 SDN Wancimekar 1, Desa Wancimekar, Kecamatan Kotabaru, Karawang Imas Kustiani, terus berjuang mengikuti seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Di usianya ke 53 tahun tidak menurunkan semangatnya untuk bersaing dengan peserta seleksi lainnya meskipun dirinya tengah menderita penyakit stroke.
Asep Aang Rahmatullah, Kepala BKPSDM Karawang membenarkan kepesertaan Imas untuk mengikuti seleksi PPPK.
-
Siapa yang mengeluh tentang honor guru ngaji di Tangerang? Saat itu, Mahfud mendengarkan keluhan guru ngaji asal Tangerang Selatan (Tangsel) yang mengaku hanya menerima honor sebesar Rp250 ribu per bulan.
-
Bagaimana cara memperingati Hari Guru Sedunia? Ini menjadi kesempatan bagi seluruh masyarakat dunia, untuk memberikan apresiasi yang baik pada para guru.
-
Bagaimana Jokowi berpesan untuk menghormati guru? “Menghormati guru, seperti menghormati orang tua sendiri. Itulah nilai-nilai bangsa Indonesia yang harus kita jaga.”
-
Kapan Hari Guru Nasional diperingati? 25 November diperingati sebagai Hari Guru Nasional.
"Usaha dan upaya Ibu Imas untuk hadir dan mengikuti tes seleksi kompetensi meskipun dalam kondisi sakit patut kita acungi jempol," kata Aang, Sabtu (18/9).
Aang menyebutkan, bahwa proses seleksi ini merupakan tahapan yang harus ditempuh oleh setiap peserta seleksi Calon Aparatur Sipil Negara (CASN). Dalam pasal 19 dijelaskan bahwa seleksi pengadaan PPPK JF guru tahun 2021 sebagaimana terdiri atas 2 (dua) tahap, yaitu seleksi administrasi dan seleksi kompetensi.
"Ini menunjukkan semangat dan tekad yang kuat untuk bisa mengabdi sebagai PPPK Guru. Semoga semangat Ibu Imas ini dapat menginspirasi kita dalam meraih cita-cita atau impian," tambah Aang.
Dengan kondisi fisiknya yang menderita stroke, Imas pun tidak merasa putus asa, apalagi berniat menghentikan profesinya sebagai seorang guru.
Diketahui Imas sudah mengajar sebagai guru honorer sejak 13 tahun lalu. Dalam video tersebut, Imas cukup sulit untuk berjalan dan menggunakan tongkat. Bahkan untuk menuju ke ruangan seleksi dirinya harus digendong dengan seorang pria hingga ke bangku tempat komputer berada.
Baca juga:
Temui Wakil Wali Kota Medan, Begini Curhat Pilu Guru Honorer yang Dapat Gaji Rendah
Aktivasi Rekening Subsidi Upah Guru Honorer Diperpanjang, Berikut Informasinya
Diserbu Ribuan Pelamar PPPK Guru, Operasional Portal Dapodik Terganggu
Intip Potret Nadiem Makariem Menginap di Rumah Guru Penggerak, Merasakan Keseharian
Menteri Nadiem Sebut Indonesia Masih Kekurangan 1 Juta Guru Status ASN