Guru Ngaji Curhat Honor Cuma Rp250 Ribu per Bulan, Mahfud Janji Naikkan Setara UMR
Calon Wakil Presiden RI nomor urut 3, Moch Mahfud Md berjanji meningkatkan kesejahteraan guru agama, ustaz dan guru ngaji jika terpilih sebagai Wakil Presiden.

Calon Wakil Presiden RI nomor urut 3, Moch Mahfud Md berjanji meningkatkan kesejahteraan guru agama, ustaz dan guru ngaji jika terpilih sebagai Wakil Presiden.

Guru Ngaji Curhat Honor Cuma Rp250 Ribu per Bulan, Mahfud Janji Naikkan Setara UMR
Janji itu disampaikan Mahfud saat menghadiri dialog kebangsaan bersama kiai dan santri di Pondok Pesantren Nur Antika, Desa Pete, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang.
Saat itu, Mahfud mendengarkan keluhan guru ngaji asal Tangerang Selatan (Tangsel) yang mengaku hanya menerima honor sebesar Rp250 ribu per bulan.
"Memang kesejahteraan guru-guru agama kadang kala mereka hanya mendapat sumbangan murid-murid, kadang kala muridnya enggak juga (beri sumbangan). Padahal mereka ini mendidik anak-anak, membentuk karakter berakhlak, sehingga ke depan kalau kita memerintah, mari kita memberi pendapatannya tidak lebih kecil dari UMR," tegas Mahfud di hadapan ratusan santri dan kiai pondok pesantren di Tangerang.

Mahfud yang mengaku belum lama ini ke Aceh, juga menerima keluhan dari 1.500 guru agama yang tidak menerima gaji dari jasanya mengajarkan agama.
"Kemarin saya ke Banda Aceh itu ada 1.500 tidak ada yang digaji, sehingga saya katakan mereka ini membantu negara mencerdaskan orang. Nanti kita hitung, pasti akan kita perhatikan," janji Mahfud.
Meski begitu, Mahfud tak ingin kebijakannya nanti untuk menyejahterakan guru-guru agama dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang hanya ingin mencari keuntungan semata.
"Cuma kita hitung tahapannya, kriteria guru ngaji tuh apa, berapa jam mereka meninggalkan rumah, jangan karena Indonesia ini jika ada kesempatan itu semua (mengaku),” ujar Mahfud.
Sebab, hal itu pernah terjadi ketika masa kepemimpinan Soesilo Bambang Yudhoyono, sebagai Presiden RI, yang saat kampanye menyampaikan akan mengangkat seluruh honorer menjadi pegawai negeri sipil sehingga tidak terkendali.
"Ketika pemerintah mengumumkan guru honorer menjadi PNS yang jumlahnya 197 ribu orang waktu itu Pak SBY yang umumkan, tapi kemudian Pemda (pemerintah daerah) kantor-kantor mengangkat lagi, sekarang jumlahnya jadi 4 juta. Jadi ribut," ucap Mahfud
Oleh sebab itu, kata Mahfud, perlu untuk melakukan pendataan secara akurat dan ril terhadap peningkatan kesejahteraan guru-guru agama jika nantinya paslon nomor 3 ini terpilih dan menang.

"Guru ngaji, ustaz kita catat perjalanannya. Siapa saja, kita lihat nanti ukurannya, padahal mungkin nanti dia mendaftar ternyata ndak pernah, atau baru seminggu. Karena ada pendaftaran. Negara itu mengatur, bukan ndak mau dibebani. Itu kita atur, itu serius," papar Mahfud.